Adria terus berlari di tengah malam yang pekat, di tengah jalanan aspal di desa yang pnggirannya ditumbuhi pepohonan tinggi. Napasnya tersengal dan keringat membanjiri wajahnya. Ia terus memacu larinya dan menoleh ke belakang, dua pria tadi masih mengejarnya dan berlari.
“Padahal mereka bisa mengejarku dengan mobil, tapi Tuhan sedang melindungiku,” gumam Adria.
Dengan napas tersengal
Gadis itu menoleh kembali ke depan dan melihat ada sebuah cahaya yang memecahkan kegelapan jalanan, dan deru mesin mobil yang mengalahkan suara serangga. Dengan wajah berbinar, Adria merentangkan kedua tangannya dan berdiri di tengah jalan, hingga mobil pick up tua itu berhenti.Senyuman di bibir manisnya merekah, dan buru-buru mendekati pintu bagian pengemudi lalu mengetuk kacanya dengan keras.
“Tuan! Tuan tolong aku! Tolong!” ujar Adria dengan ketukan yang keras sambil menatap ke belakang. Dua bodyguard itu semakin mendekatinya.Tak lama pintu mobil pick up itu terbuka, memunculkan seorang pria tinggi dan tegap dengan wajah yang sangat tampan yang masih dapat Adria lihat dalam kegelapan malam. Mata bulat Adria semakin membulat tatkala ia melihat pria itu adalah pria yang ditemuinya di rumah bordil tadi. Pria gagah dan tampan dengan tatapan yang sangat tajam dan dingin.
“Kau? Kau pria di rumah bordil tadi kan?” Tanya Adria.
Pria itu masih diam, mata birunya yang tajam menatap mata Adria dengan tatapan misteriusnya. Membuat Adria berdebar dan buru-buru memalingkan wajahnya agar tak bertatapan.
“Ada apa?” Tanya pria itu. Suaranya rendah dan dingin, begitu menggetarkan hati, membuat Adria gugup.“Tolong aku, tuan. Mereka akan menajdikanku pelacur, tolong, Tuan. Aku ingin lepas dan bawa aku,” katanya dengan nada memohon.
“Itu dia!” teriak dua bodyguard itu.
Adria semakin panik dan takut, ia hendak berlari tapi pria itu justru menahan tangannya, membuat Adria berhenti dan diam. Tangan besar dan dingin yang menggenggamnya dengan erat.
“Tuan, aku mohon jangan bawa aku kesana,” kata Adria lagi.
Pria itu merunduk, mendekatkan wajahnya pada Adria membuat Adria harus memundurkan wajahnya karena napas hangat pria itu sampai menerpa wajahnya. Tatapan tajam dari mata birunya menghunus mata Adria.
“Siapa namamu?” tanyanya.
“Adria Johnson,” balas Adria.“Ikut aku,” katanya lagi.
Adria mengangguk tanpa tahu ia akan dibawa kemana, berlari ke pintu penumpang bagian depan kemudian masuk bersama pria tampan itu. lalu dua bodyguard mendekati mobil mereka dan menggedornya, tapi pria di samping Adria justru menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya.
Adria menghela napasnya dan menyandarkan tubuhnya, ia memejamkan matanya meski goncangan dari mobil pick up itu sangat terasa. Dahinya mengerut lalu matanya terbuka. Adria menegakkan tubuhnya dan menatap pria di sampingnya dengan serius, karena tadi saat mereka bertemu pria itu mengenakan setelan kemeja rapi tapi saat ini hanya mengenakan kaos dan celana jeans.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Lover ✔ [Tersedia di Google Play & platform Kubaca}
RomansaSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY DAN KUBACA. Damien's Lover BOOK 1 (Damien & Adria) PLAGIAT GET AWAY FROM HERE! Damien Romanov, si iblis tampan berwajah malaikat. The bastard, psychopath, cool and mysterious. Seorang pengacara handal, pemilik club tern...