Bab 27.3 : The Bastard

156K 10K 310
                                    


Minggu, beberapa hari lalu ...




Damien menghentikan mobilnya yang terparkir di basement apartemen. Pria tampan itu mengambil laptop miliknya, kemudian menyalakannya.


Wajahnya terlihat serius dan kedua tanganya bergerak lincah di atas keyboard. Dengan keahlian IT yang dimilikinya, Damien menerobos system keaman apartemen itu. Kode-kode tertentu bermunculan dan Damien berhasil membobolnya, mengambil semua data CCTV yang sedang berlangsung. Dengan kecerdasannya, Damien membuat CCTV di dalam lift, basement dan lantai lima bagian depan lift tidak berjalan lagi.


"Aku ingin melihat bagaimana para polisi itu mencari tahu apa yang terjadi dengan kasus pembunuhan yang akan berlangsung kali ini. Aku tidak akan membuat CCTV mati secara total." Damien bergumam dengan seringai licik dan tatapan puas.


Damien menyeringai dan keluar dari bagian kemudi, meninggalkana mobilnya menuju lift yang berada di basement. Ia menekan angka lima dan lift pun terbuka, tak ada siapapun di dalam lift kecuali dirinya. Sebelah tangannya mengambil sebuah botol cokelat, menyeringai semakin lebar membayangkan permainannya kali ini.


"Aku ingin bermain-main dulu denganmu, tapi aku harus segera pulang untuk bertemu dengan Adria-ku," gumam Damien.


Ketika lift berdenting dan terbuka Damien segera menyembunyikan botolnya dan seorang wanita masuk dan mereka kini berdua dalam keadaan hening. Damien menyembunyikan wajahnya agar tak terlihat oleh wanita itu, sedangkan wanita di sampingnya terlihat tertarik melihat wajah tampan dan tubuh gagahnya.


Tring!

Pintu lift pun terbuka, Damien segera keluar tanpa kata lagi. Dia melirikan matanya ke penjuru koridor untuk melihat letak CCTV, dan dirinya telah membuat CCTV bagian lift dan di depan lift tak berjalan sementara.

Dengan langkah yang tenang dan wajah seolah menggoda setiap wanita yang berpapasan dengannya dan tiba di ujung koridor sebelum berbelok Damien mengenakan topinya untuk menyembunyikan wajahnya dari rekaman CCTV. Ia menghampiri sebuah kamar dan seorang wanita membukakan pintunya.

Berada di dalam kamar Luciana selama 20 menit, Damien keluar dengan wajah seolah tak terjadi apapun. Dia juga segera pergi ke club miliknya. Sebelumnya Damien telah memerintahkan Leo untuk membuat CCTV di dalam club-nya seolah sedang merekam pada pukul sepuluh pagi.

Damien tahu apa yang akan terjadi, dan apa yang akan para polisi itu lakukan. Ia yakin para polisi itu akan terkecoh dengan rekaman CCTV di depan kamar Luciana menuju ujung lorong. Tentang pria yang mengenakan jaket hitam dan topi.

Ketika Damien tiba di club-nya, sebelum masuk dia mengambil kemeja berwarna putih dan jas biru yang ada di mobilnya, mengenakannya dengan cepat kemudian masuk. Membenarkan rambutnya agar terlihat rapi. Merepotkan, karena Damien tak suka repot. Namun inilah yang ingin dia lakukan, memberikan kesibukan pada para polisi.

Ketika Damien masuk dan membuka pintunya, ia melihat Leo sedang memainkan laptop di meja bar dan bermain game. Damien pun mendekat dan melipat kedua tangannya dengan wajah tenang, seolah ia tak melakukan dosa apapun sebelumnya.

"Boss, Anda sudah kembali?" tanya Leo seraya berbalik ketika melihat Damien mendekat.

"Ya," jawab Damien singkat.

"Memangnya ada misi lagi?" tanya Leo dengan sebelah alis terangkat.

"Ya, karena itulah aku memintamu untuk mengatur CCTV yang sedang merekam saat ini dirubah waktunya."

"Pasti Boss meninggalkan jejak CCTV ya? Untuk mempermainkan para polisi itu?" ujar Leo, dan Damien menyeringai tanpa membalas apapun.



Damien's Lover ✔ [Tersedia di Google Play & platform Kubaca}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang