"Menikah? Apa kau gila? Hei tuan, kepalamu tidak terbentur sesuatu kan? Aku ini gadis 17 tahun dan sebentar lagi lulus ekolah, menikah di usia muda bukanlah cita-citaku," kata Adria tak habis pikir. Dia duduk kembali dan menghela napasnya.
Sedangkan Damien di depannya hanya menatap Adria dalam diam, sebelah bibirnya terangkat membentuk seringa aneh, kemudan bangun."Keluar dari rumah ini," katanya sambil berlalu.
Adria membulatkan matanya tak percaya pada pria sepert Damien yang kejam dan menyebalkan pada gadis malang sepertinya. Adria mendengus dan menggerutu dalam hati, tapi lagi-lagi dia harus ingat bahwa hidupnya telah diselamatkan oleh pria itu.
"Tunggu!" Adria bangun dan berlari menghampiri Damien, membuat Damien berhenti tanpa menoleh. "Apa tak ada syarat lain? Aku akan menjadi pembantumu, aku juga akan berusaha mencari uang tambahan agar aku bisa menyewa apartemen kecil. Aku tak mau kembali ke desa, jika kembali maka hidupku akan berakhir di rumah bordil," ujar Adria dengan suara sendu, berharap Damien bersimpati.
"Itu bukan urusanku," balas Damien dan kembali berjalan.
Adria menurunkan bahunya dan merengutkan wajahnya dengan bibir maju, tak mau menyerah ia pun berlari lagi dan meraih tangan Damien kemudian menggenggamnya, lagi-lagi membuat Damien berhenti. Kali ini Damien berbalik dan menatap wajah cantik Adria yang sedang menatapnya.
"Aku mohon," mohon Adria.
"Menikah denganku?"
"Tidak, jadi pembantumu," balas Adria.
"Menjadi istri," sahut Damien dengan wajah datar.
"Menjadi pembantumu saja ya?"
"Pergi dari rumah ini," desis Damien.
"Ya ampun, kau tak bisa meminta seorang perempuan untuk menjadi istrimu seperti menawar barang di pasar. Baiklah, tuan Damien Romanov yang terhormat aku akan pergi," ujar Adria akhirnya.
Adria melepaskan tangan Damien dan berjalan meninggalkannya, tanpa diduga Damien menarik tangan Adria dan membalikannya hingga mereka berhadapan dan bertatapan dengan tubuh kecil Adria yang membentur dada bidang dan keras Damien.
Dengan gugup dan berdebar Adria menjauhkan tubuhnya tapi Damien mencengkeram pinggulnya dan merapatkan tubuh mereka.
"Menikah denganku maka hidupmu aman. Tak akan ada lagi yang akan mengejarmu dan menjualmu, tak akan ada lagi yang menyakitimu, kau bisa pergi ke desa dan ke kota, kau juga bisa melanjutkan sekolahmu," bisik Damien dengan suara beratnya yang seksi.
Adria menelan ludahnya kering, ia berdeham dan balas menatap mata tajam Damien dengan berani. "Mr. Romanov yang tampan, aku masih sekolah," katanya.
"Ms. Johnson yang cantik, tidak masalah," balas Damien.
Adria berdeham dan semakin gugup, ia mundur dan melepaskan rengkuhan Damien di pinggulnya. Dalam hati Adria menggerutu kembali karena kali ini Damien memujinya dan ia tahu karena pria itu sedang merayunya.
"Aku pergi," kata Adria akhirnya.
Dengan mantap Adria pun berjalan meninggalkan Damien, meski ia tak tahu akan tinggal di mana dan pergi ke mana karena tak memiliki apapun di kota London ini. Dengan hanya mengenakan celana training milik Damien yang besar, dan kemejanya yang juga kebesaran. Adria pun tiba di luar.
Di depan rumah Damien, ia melihat mobil pick up tua itu terparkir dan dibalik mobil pick up ada mobil sedan hitam dan Ferrari merah yang terparkir indah. Bahkan pintu gerbangnya yang tinggi tak memiliki seorang penjaga keamanan sama sekali, membuat Adria merasa heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Lover ✔ [Tersedia di Google Play & platform Kubaca}
RomanceSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY DAN KUBACA. Damien's Lover BOOK 1 (Damien & Adria) PLAGIAT GET AWAY FROM HERE! Damien Romanov, si iblis tampan berwajah malaikat. The bastard, psychopath, cool and mysterious. Seorang pengacara handal, pemilik club tern...