PJM

389 43 0
                                    

Waktu terasa berhenti. Aku tidak dapat melihat apapun. Bahkan cahaya lampu mobilmu sendiri juga tak terlihat.

Aku tidak dapat mendengar apapun. Rasanya sepi. Hanya aku sendirian. Semuanya hilang secara Tiba tiba. Seingatku tadi kami berada di dalam mobil. Saling bercakap cakap mengalahkan suara hujan yang mulai turun dengan deras.

Aku masih menatap jalan dengan fokus sambil sekali kali masuk dalam percakapan. Suasana berubah saat kami mendengar kicauan burung yang terdengar janggal. Seolah menyuruh kami untuk Balik arah.

Aku melirik yoongi hyung yang ada dibelaakngku. Ia memandang langit waspada. Aku juga melakukan yang sama sambil melaju secara perlahan.

Semua baik baik saja sampai seekor burung menabrak kaca mobilku. Aku kaget. Spontan mengerem mendadak. Seisi mobil tampak memekik. Kecuali yoongi hyung yang Hanya melebarkan matanya.

Kaca mobil retak. Aku masih mematung. Apalagi saat aku melihat ribuan burung berwarna hitam mulai terbang rendah kearah mobilku.

"PARK JIMIN JALANKAN MOBILNYA!!" Terlambat. Teriakan yoongi Hyung hanya bagaikan angin lewat ditelingaku. Burung burung itu menabrak kaca mobil dengan kekuatan penuh. Seluruh dari mereka hanya pergi kesatu titik mobilku.

Aku tidak merasa sakit apapun tapi aku tetap memejamkan mataku. Saat aku membukanya, yang aku lihat hanya kegelapan dan kekosongan. Aku bahkan tidak dapaterasakan adanya udara disini. Aku masih terduduk. Aku yakin itu. Aku hanya tidak tahu jika aku masih didalam mobil atau tidak.

Semuanya gelap untuk beberapa detik. Aku mulai melihat setitik cahaya kecil dari ujung ruangan gelap nan pengap ini. Lama kelamaan semakin besar dan semakin terang. Aku keluar.

Aku terjatuh diatas lantai dengan seseorang menimpaku. "Owhh" aku meringis kecil. Memegang kepalaku yang sempat terbentur lantai.

"Yaampun Jimin aku tidak apa apa?" Aku merasa sepasang tangan lembut memegangi kepalaku. Itu yoongi Hyung. Aku buru buru menggeleng. Menandakan jika aku baik baik saja. Yoongi Hyung masih menatapku iba. Berusaha untuk meminta maaf sebesar besarnya.

Aku melirik keseluruh penjuru ruangan. Ini hanya ruangan biasa. Dan lagi, kemana mobilku?

Aku melihat namjoon yang membantu seokjin untuk berdiri. Juga jungkook yang masih terduduk dilantai.  Taehyun sudah berdiri dengan susah payah. Mungkin ia masih syok. Hosoek? Entahlah ia terlihat pucat.

"Dimana kita?" Namjoon bertanya sambil melihat sekeliling. aku menggeleng "ini tidak masuk akal" hosoek yang terkihat telah sadar berdiri dengan wajah tegang. "Tidak. Kita sudah sampai" yoongi Hyung terlihat gembira. Kami memandang yoongi Hyung bingung.

"Aku sudah pernah bilang bahwa ini perjalanan yang tidak masuk akal kan? Awalnya aku juga tidak percaya. Tapi dulu aku juga pernah terlempar kesini" yoongi Hyung menjelaskan dengan senang hati. Kami masih melongo dibuatnya. Mulut jungkook bahkan terbuka sedikit saking tidak percayanya.

"Ini hal bagus untukmu jeon. Perjalanan ini bisa menjadi perjalanan terbaik yang pernah kau ketahui. Dan tentu, menjadi laporan terbaik untukmu hoseok" yoongi Hyung mengedipkan mata pada jungkook dan hosoek yang masih memajang wajah idiot mereka.

Aku sendiri menggeleng. Bergumam ini hanya mimpi untuk beberapa saat sampai terdengar langkah kaki. Aku serentak menengok kearah pintu berbentuk bulat. Aku menelan ludah. "Ad apa?" Taehyung bertanya takut. Sedikit bergeser ke arahku. Seokjin juga bersembunyi dibelakang namjoon.

Tak lama kenop pintu mulai berputar. Bersiap untuk membuka pintu. Wajah kamisan pucat pasi. Bagaimana jika itu penjahat? Bagaimana jika itu seekor monster? Bagaimana jika itu seorang kanibal yang akan memakan kami hidup hidup? Atau bagaimana jika itu alien? Berbagai pertanyaan muncul dibenak kami.

'kreakk'
Pintu terbuka. Aku menahan nafas. Itu seorang....
Anak kecil.
Sosok yang kita takuti hanya seorang anak kecil yang kurang lebih berumur 5 sampai 6 tahun dengan kaki lengkap, tangan lengkap, gigi yang normal. Kami menghela nafas lega. Sedikit terkikik karena sudah berpikir terlalu jauh.

"Jenooo" seseorang memanggil. Kami kembali mematung, Kembali menahan nafas. Seseorang terlihat melangkah menuju pintu. Kaget saat melihat kami yang berdiri mematung.

"Yaampunnnnnn siapa kalian??" Ia seorang lelaki manis yang berkulit sedikit gelap. Hanya sedikit. "Apa yang kalian lakukan disini?" Ia masih tetap bertanya dengan bahasa yang tidak kami kenal. Yoongi Hyung melangkah maju. Berbicara dengan bahasa yang tidak kami mengerti. Lelaki itu tampak mengangguk. Lalu terlihat memanggil seseorang.

Seorang lelaki lain datang setelah beberapa lama. Yoongi Hyung sudah memberikan kami sebuah alat seperti earphone tanpa kabel. Katanya itu untuk menerjemahkan.

Kami sudah berada di ruang tengah sekarang. Hoseok yang memang sangat ingin tahu melirik sofa terbang ditengah ruangan dengan takjub. Sesekali mencoba untuk menaikinya. Tapi sofa itu terus menjauh saat hosoek berusaha untuk mendekatinya. Sepertinya sofa itu tidak menyukai hoseok.

"Jadi kalian tersesat karena masalah portal teleportasi?" Lelaki yang baru datang bertanya. Lelaki sebelumnya terlihat menyenggolnya sedikit. "Owhh maafkan aku. Namaku ilo jaehyun. Panggil saja jaehyun" lelaki ini berkulit putih. Sangat putih tapi terlihat tegas dengan sorotan mata yang kuat namun lembut.

"Namaku taeyong vey. Panggil saja taeyong" kali ini lelaki dengan badan lebih kecil--yang berkulit sedikit lebih gelap dari jaehyun-- membungkukkan badannya hormat. Ia terlihat anggun dengan mata yang jernih. Wajahnya terlihat lembut dan penuh kasih sayang.

"Dan ini si kecil ou jeno" jaehyun merangkul anaknya yang kurang lebih setinggi pinggangnya. "Kami masih memiliki satu anak lagi. Namanya Winily. Sayangnya sekarang ia sedang mengejar cita citanya di akademi khusus klan bulan" jaehyun masih tersenyum pada kami.

Tunggu, klan bulan? Aku mengerutkan dahiku. Ini bukan di bumi? "Dimana ini?" Pada akhirnya aku berani bertanya. Melihat mereka yang sangat ramah dan baik. "ini? Kalian tidak tahu? Ini ada di kota acquisitionibus. Kota termaju di seluruh penjuru klan bulan" jaehyun dengan bangganya menunjuk keluar jendela. Terlihat banyak bangunan bangunan berbentuk bola diatas pohon.

Dan,, sejak kapan ini malam? Seingatku baru sekitar 1 jam aku menyetir yang artinya setidaknya baru jam 11 pagi. Aku ingin bertanya. Tapi aku urungkan.

"Baiklah. Sekarang sudah malam. Kalian bisa menginap disini malam ini. Aku dan taeyong akan mengantar jeno untuk tidur. Kamar kalian ada disebelah kiri dan kanan lorong itu. Maaf hanya ada dua kamar untuk kalian. Selamat beristirahat" jaehyun lalu meninggalkan kami.

"Yoongi bisa tolong jelaskan sesuatu?" Kami mengelilingi yoongi Hyung yang sedang nyengir lebar ditengah tengah kami.

Tbc
A

baikan typo sayang~
Ini setelah aku tulis langsung di pub jadi ga sempet revisi

Surabaya, 2 Oktober 2017
[983 word]

BUMI [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang