Aku mendorong rak buku besar ini dengan sekuat tenaga. Jimin, Namjoon dan hoseok juga membantuku dan jaehyun.
Rak buku bergeser sedikit demi sedikit. Aku mengintip kebelakang tak buku itu. Ada aebuah pintu. Dahiku mengkerut. Kenapa pintu ini harus ditutup dengan rak buku sebesar dan seberat ini?
Kami berhasil mendorong rak buku itu. Menampilkan pintu kayu berbentuk bulat yang terlihat disegel.
Jaehyun membuka knop pintu. Kami masuk ke dalam ruangan lainnya. Ruangan ini gelap dan pengap. Ruangan ini juga jauh lebih kecil dari ruangan ruangan lainnya. Aku menutup hidungku. Debunya tebal sekali.
Jaehyun terlihat mencari seseorang "Jisung?". Tak lama setelah itu, terlihat seorang pria keluar dari balik meja besar. "Wah!! Jaehyun apa kabar?" Orang Itu bertegur sapa dengan jaehyun. Mereka terlihat sangat dekat.
Jaehyun terlihat menunjuk kami. Dan mata pria yang dipanggil 'jisung' oleh jaehyun melebar. "Yaampun!!" Ia menunjuk hoseok Hyung dengan heboh. Kami semua gegalapan. Terutama hoseok Hyung yang ditunjuk "Ehh?? Ada apa ini??"
Kami sekarang ada diruang sebelumnya--ruang yang ada rak buku tadi-- dan berdiri melingkari Jisung yang duduk ditengah. Jika dilihat, posisi kami sekarang seperti orang yang mengikuti aliran sesat. Apa lagi jiaun yang memakai jubah berwarna hitam. Terlihat seperti ketua disini.
"Yaampun nak, siapa namamu??" Jisung menoleh kearah hoseok. Hoseok menunjuk dirinya sendiri. "Aku?" Jisung mengangguk. "namaku Jung hosoek" jawab hoseok Hyung dengan polosnya. Awalnya Jisung terlihat mengerutkan dahinya. "Apa?" Ia melirik jaehyun. Siapa tahu ia bisa membantu. Tetapi yoongi hyung lebih dulu menerjemahkannya. Jisung mengangguk.
"Aku masih tidak percaya keturunan asli tuan daniel selanjutnya ada didepan mataku" Jisung mengelus jenggotnya yang panjang dan beruban. Jaehyun melebarkan matanya. Ia menatap hoseok Hyung dengan tatapan tidak percaya. "Dia-- keturunan langsung?" Jaehyun menatap Jisung. "Ya. Di keturunan langsung tuan Daniel" Jisung menjawab dengan yakin.
Kami semua terdiam. Memandang satu sama lain tidak mengerti. Sejak tadi, Jisung dan jaehyun sibuk tentang hosoek Hyung. Yoongi Hyung bahkan juga ikut mengerutkan dahinya bingung.
"Owhh! Aku lupa. Perkenalkan, namaku Yoon Jisung. Aku kepala penjaga perpustakaan disini" Jisung tersenyum lembut pada kami semua. Kami mengangguk mengerti. Kami sudah tahu namanya dari tadi.
"Biar aku jelaskan" Jisung menatap kami serius. "Hoseok, bisa kesini?" Hosoek berjalan mendekati Jisung dengan langkah kecil. Ia terlihat bingung. "Nah! Temanmu ini adalah orang yang sangat penting" Jisung menepuk bahu hoseok cukup keras. Hoseok Hyung meringis merasakan bahunya dipukul.
"Maksud anda?" Yoongi Hyung memberanikan diri untuk bertanya. "Dia adalah keturunan langsung dari raja klan ini" Jisung menatap yoongi. Yoongi Hyung terlihat bingung. "Tapi ia hanya lelaki bodoh dan ceroboh yang tidak memiliki kelebihan apapun. Bagaimana anda bisa menyimpulkan itu??" Yoongi Hyung melirik Jisung dengan tatapan menyelidik. Jisung mengangkat bahu.
"Itu mudah sekali. Mereka yang memang seorang keturunan langsung memiliki kekuatan yang dapat dilihat oleh keturunan sebelumnya. Dan aku adalah keturunan sebelum tembang ini" Jisung menepuk bahu hoseok lagi. Tapi kali ini lebih pelan. Dahi Yoongi Hyung mengerut.
"Kami dari jalan bumi dan bagaimana bisa seorang keturunan asli dari klan bulan bisa tinggal Dan lahir diklan bumi?" Yoongi Hyung masih bertanya. "itu mudah. Klan bulan memilih warganya sendiri secara bertahap. Biasanya setiap pergantian keturunan asli. Itu tidak memungkiri jika keturunan asli itu sendiri berasal dari jalan bumi. Kau sendiri adalah warga klan bulan" Jisung menjelaskan dengan tenang. Yoongi menatap dengan tidak percaya.
Aku menoleh kepada Taehyung yang bersembunyi dibelakangku. Seperti menghindari sesuatu. "Ada apa?" Bisikku padanya. Bukannya menjawab, ia malah memalingkan wajahnya. "Ada sesuatu?" Aku masih menoleh padanya. Ia mengangguk.
"Dari sana" Taehyung menunjuk ruangan tadi. Aku mengangguk. "Tidak heran" aku berkata maklum. "Tapi ini berbeda Kookie! Ini sesuatu yang lebih besar dari yang sebelumnya! Ia tidak terlihat tetapi kekuatannya mengerikan" Taehyung berbisik padaku. Menatap jisung yang masih berbicara mengenai hoseok hyung.
Salah satu petugas perpustakaan melangkah masuk dengan terburu buru. "Tuan jisung!" Ia berdiri didepan jisung sambil terengah engah. "Ada apa ini??" Jisung terlihat bingung. "Pasukan bintang menyerbu perpustakaan!! Mereka memaksa untuk masuk ke dalam ruangan rahasian!!" Jisung buru buru menarik kami semua masuk ke dalam ruangan dengan pintu bulat dibelakang rak buku tadi. Lalu menutup pintu juga rak buku itu dengan menggunakan tombol.
"Baiklah. Kita harus cepat cepat. Sekarang, hoseok kemarilah" jisung mengambil sebuah kotak kau tua dan memberikannya pada hoseok hyung. Hoseok hyung terlihat bingung. "Bukalah. Itu adalah sarung tangan bulan. Hanya mereka yang merupakan keturunan asli yang dapat memakainya. Sekarang pakailah" jisung menyuruh hoseok hyung untuk segera memakai sarung tangan itu.
Sarung tangan itu berwarna hitam. Terlihat sangat biasa. Seperti sarung tangan pengendara motor. Walaupun menunjukkan wajah tidak mengerti, hoseok hyung tetap memakainya.
Mata kami membola. Setelah hoseok hyung memakainya, sarung tangan tadi tiba tiba menghilang. Hoseok hyung seperti tidak memakai sarung tangan sama sekali. Jimin yang terlihat paling ingin tahu menggenggam tangan hoseok hyung.
"Seperti tidak memakai sarung tangan" ia berbisik takjub. Jisung terkekeh "jika sarung tangan itu menemukan pemiliknya, ia akan menyesuaikan warnanya dan teksturnya sesuai dengan kulit tuannya" jisung menjelaskan. "Baiklah. Sekarang kalian pergilah! Aku bisa menangani masalah disini" jisung mendorong kami menuju sebuah lorong. Jaehyun memimpin didepan.
"Ikuti aku! Aku tahu jalan keluarnya" jaehyun berlari menyusuri lorong. Aku menggenggam tangan Taehyung. Takut takut jika ia tertinggal. Jangan lupakan kondisinya yang masih cukup cukup lemah.
Kami berhenti saat melihat ujung lorong ini. Buntu. "Jaehyun kau tidak salah? Lorong ini buntu" yoongi hyung melirik jaehyun. "Diatas. Kita harus menaiki tangga" jaehyun dengan santainya menunjuk tangga yang berada disebelah kiri kami. Bagaimana kami tidak melihatnya?
"Tae, kamu duluan ya" jimin menuntun Taehyung menuju tangga itu. Aku menyerobot jimin. Memegang lengan kurus Taehyung dan menuntunnya menaiki tangga. Jimin mengerjab. "Ada apa dengan mereka?"
"Apa masih jauh??" Aku mulai mengeluh. Sudah 15 menit kami menaiki tangga ini. Aku sudah basah dengan keringat. Taehyung sempat sesak nafas tadi. Namjoon Dan Seokjin hyung sudah ngos ngosan dibelakang. Yoongi hyung? Ia masih kuat. Aku bahkan bingung apakah ia benar benar manusia. Jimin sepertinya sudah tidak kuat untuk berdiri. Jaehyun dan hoseok memberi kami semangat dari atas. Mereka orang terakhir yang menaiki tangga. Tapi sudah dapat mendahului kami. Sepertinya seluruh warga klan bulan ini memiliki fisik yang kuar biasa.
"Kurang lebih 20 menit lagi" jawhyun menjawab pertanyaanku Entang. "HAH?!" Dan kami pingsan ditempat.
TBC
Surabaya, 8 Oktober 2017
[1001 word]
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI [KOOKV]
Fanfictionjeon jungkook adalah seorang penulis novel horror terkenal yang mengalami krisis dalam ide pembuatan novel barunya. . Kim taehyung adalah seorang lelaki yang baru saja siuman dari sebuah kecelakaan mobil. suatu kejadian membuatnya memiliki mata yang...