Kami sampai di sebuah pulau dengan beberapa rumah minimalis disana. Jaehyun menepikan kapsul lalu membuka pintu. "Dimana ini?" Aku mengerjab bingung. "Di ruang singgah" jaehyun menepikan kapsul. Aku mengangguk. Tersenyum saat melihat taeyong dan jeno keluar dari salah satu rumah.
"Kalian baik baik saja?" Taeyong datang menghampiri kami dengan wajah khawatir. Kami mengangguk. Tersenyum melihat taeyong menghela nafas lega. "Masuklah. Kalian pasti lelah" taeyong menggiring kami masuk kedalam salah satu rumah.
Rumah disini persis seperti rumah rumah yang ada di bumi. Aku sempat menatap rak rak buku yang tinggi menjulang saat masuk ke dalam ruangan keluarga dengan takjub. Aku suka membaca, jika kalian ingin tahu.
"Kalian bersihkan diri dulu. Disini mandi masih harus menggunakan air dan aku sudah menyiapkan air panas" taeyong menyuruh jenis untuk mengantar kami menuju kamar kami. Kali ini kami tidur di satu kamar. Hoseok Hyung mendapat giliran mandi terlebih dahulu. Lalu disusul dengan seokjin Hyung. Mereka terlihat paling berantakan disini.
Aku menyandarkan kepalaku dibahu lebar jungkook. Menyamankan diri untuk tidur disana. Aku dan jungkook tidur di kasur yang sama. Tentu itu karena jumlah kasur yang terbatas. Hoseok harus tidur di kasur lipat dan begitu juga yoongi Hyung dan jimin. Pasangan seokjin dan namjoon tidur di kasur sebelah aku dan jungkook.
"Apa kalian benar benar sudah jadian?" Pertanyaan hoseok membuatku membuka mata. Menatap jungkook yang menunjukkan ekspresi datar pada hosoek. "Maksudku, kalian terlihat serasi" hoseok menggaruk tengkuknya. Merasa canggung. Karena tidak kunjung mendapat jawaban, sepertinya ia buru-buru pergi entah kemana. Entahlah. Aku lebih memilih untuk memejamkan mataku.
Aku mengerjab merasa air yang mulai membasahi tubuhku. Sedikit menggeliat merasakan dinginnya udara malam. Mataku membulat saat melihat pemandangan didepan Ku. "Ehh?! Kookie kau apakah aku?!" Aku buru buru menjauh. Menyilangkan tanganku didepan dada. Menutup mata untuk menghindari tubuh telanjang jungkook.
Yup! Jungkook sedang telanjang didepan Ku sekarang. "Hyung! Kau harus mandi" jungkook menarik tanganku mendekatinya. Mulai kembali menyiram tubuhku. Aku menunduk. Kembali membulatkan mata saat melihat tubuhku yang tak tertutup apapun.
Aku kembali memberontak. Memukul dada telanjang jungkook didepanku. Jungkook memegang kedua lenganku dengan kuat. "Hyung!!" Ia mendorongku. "Jungkook!! Ini tidak benar!!" Air mata mulai turun dari mata indah ku. Ini pelecehan. Tubuhku bergetar. Pipiku terasa panas. Jungkook memelukku.
"Hyung tenanglah! Ada apa denganmu??" Jungkook berucap lembut. Memelukku dengan erat. Aku tak bergeming. "Hyung kau tahu jika aku menyimpan perasaan padamu kan?" Jungkook mulai melepas dekapannya. Menarik tubuhku agar mendekat padanya. "Hyung aku bukan orang romantis--" "ya. Kau orang aneh" aku memotong ucapannya. Jungkook tersenyum padaku. "Ya aku memang orang aneh"
"Hyung ini memang tidak elite untuk menyatakan perasaan saat mandi dan telanjang seperti ini tapi itu yang akan aku lakukan sekarang" jungkook menatapku yakin. Aku mulai melembut. Melupakan hawa dingin yang menusuk kulitku. "Jadi Hyung, kita baru berkenalan 3 hari dan aku jatuh cinta di waktu yang sesingkat itu padamu. Aku tahu mungkin kau akan meminta waktu untuk menjawab dan aku akan memberikan waktu. Jadi jangan khawatir" jungkook sedikit berdehem. Berusaha memecah suasana canggung ini.
"Tapi, maukah Tae hyung jadi pacarku?" Jungkook menggaruk tengkuknya canggung. Aku terkekeh. Mengintip tubuh berototnya. Sedikit merona saat sampai pada belalai gajah di bagian selatannya. Aku memalingkan wajah. "Aku--" "JUNGKOOK KAU APAKAN TAEHYUNG?!!?" teriakan yoongi Hyung menghentikan perkataanku. "JEON JUNGKOOK SIALAN!! KALAU TAEHYUNG KENAPA NAPA AKU AKAN MEMENGGAL KEPALAMU DIDEPAN SELURUH FANS GILAMU ITU!! SEKARAN CEPAT BUKA PINTUNYA!!" Kali ini terdengar suara gedoran pintu.
"Sepertinya kita harus menunda ini baby. Tetapi aku tetap akan menunggu jawabanmu" jungkook mengecup pucuk kepalaku singkat. Memakai baju dan menyodorkan bajuku juga. Lalu membuka pintu. "tidak. Tae hyung tidak kenapa Napa dan jangan panggil fansku gila" jungkook keluar dengan muka datar. Yoongi hyung menghiraukannya dan langsung berjalan menujuku. "Kau baik tae?" Ia menggenggam lenganku. "Tidak ada yang luka? Tidak diapa apakan? Atau kelinci mesum itu melecehkanmu?" Yoongi Hyung memutar tubuhku seolah mengecek apa ada sesuatu yang terjadi padaku.
"Sudah kubilang kan!! Aku tidak melakukan apapun!!" jungkook masih mendengus sebali saat sampai di meja makan. Yoongi Hyung mengunyah makanannya dengan malas sambil menatap jungkook datar. "Huh!! Hyung!! Kau jahat sekali!! Bisa bisanya kau menuduhku yang tidak-tidak!!" "Sudahlah. Sekarang lebih baik kau makan jeon" namjoon menengahi. Jungkook makan dengan wajah masam yang dibuat-buat. Taeyong terkekeh geli melihatnya.
Sekarang kami berada di ruang tengah. Atau perpustakaan? Entah. Ruangan ini berada ditengah dan ada banyak buku. Mungkin ruang perpustakaan tengah?
"Ini" jaehyun menyodorkan sesuatu pada yoongi. "Kalian pakai ini. Ini alat penerjemah bahasa klan kalian dan klan bulan" jaehyun memberikan alat kecil pada kami semua. "Jadi kalian juga dapat berkomunikasi denganku" jaehyun melanjutkan. Yoongi mengangguk. Menyuruh kami untuk meletakkan alat itu di belakang leher kami. Jaehyun juga meletakkan sebuah alat di dalam telinganya.
"Alat itu tahan air. Jadi jangan takut mandi" jehyun tersenyum pada kami lalu pergi menyusul taeyong yang sudah beranjak ke kamar. "Senang Hyung?" Jimin mendekati yoongi yang melihat alat kecil yang tadi diberikan jaehyun. Yoongi Hyung mengangguk. "Setidaknya aku tidak perlu menerjemahkan perkataan kalian lagi" yoongi Hyung tersenyum. "Jim, ayo tidur" yoongi Hyung mengusap matanya yang sedikit berair karena menguap. "Baiklah. Ayo Hyung" Jimin menarik lengan yoongi Hyung lalu menuntunnya yang sudah hampir tertidur menuju kamar.
"Joonie, sepertinya kita juga harus tidur" seokjin hyung menarik lengan kemeja yang dikenakan namjoon lalu mereka bergegas pergi menuju kamar menyusul yoongi Hyung dan Jimin. "Orang jomblo ini juga akan tidur. Kalian jangan melakukan yang iya iya ya" hoseok Hyung lari terbirit-birit menuju kamar saat jungkook mulai bengkit bersiap untuk menendang bokong orang itu.
"Ayo Hyung. Kita juga tidur" jungkook menarik tanganku. "Tunggu--" aku kembali menariknya untuk duduk--walau sebenarnya ia yang peka dan kembali duduk. Tenagaku jauh lebih kecil darinya jika kalian ingin tahu-- "ada apa?" Jungkook menatapku lembut. "Aku--" jungkook masih sabar menantikan lanjutkan dari kalimatku. "Akuakanmenjadipacarmukarenaakujugamencintaimu" aku berucap cepat. Menutup mataku karena perasaan malu. "Huh?" Jungkook yang sepertinya tidak menangkap perkataanku tadi menaikkan satu alisnya. "ih!! Aku terima!!" Lalu aku buru buru pergi sambil menghentakkan kakiku. Aku yakin wajahku sudah merah sekali sekarang.
Jungkook masih terdiam di ruangan tadi. Aku dapat melihat senyumannya. "Yak! Hyung! Tunggu aku!" Jungkook buru buru menyusulku. Memeluk pinggangku dan mengecup bibirku singkat. Aku sedikit merona. Hanya sedikit!! Aku sumpah!!
"Sekarang kita resmi menjadi sepasang kekasih kan Hyung?" Jungkook berbisik padaku. Sedikit meniup telingaku. "Ughh~" oke. Lupakan suara laknat yang keluar dari bibirku itu. "jadi sekarang call me Daddy and i'll call you baby" oke.
Tbc
UhukkkSurabaya, 15 Oktober 2017
[1049 word]
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI [KOOKV]
Fanfictionjeon jungkook adalah seorang penulis novel horror terkenal yang mengalami krisis dalam ide pembuatan novel barunya. . Kim taehyung adalah seorang lelaki yang baru saja siuman dari sebuah kecelakaan mobil. suatu kejadian membuatnya memiliki mata yang...