Setelah berjuang sehidup semati, akhirnya setelah 24 menit--karena 4 menit tadi kita habiskan dengan pingsan-- kami akhirnya dapat melihat setitik cahaya terang dari atas.
"Akhirnya!!" Seokjin Hyung yang sudah lelah kembali bersemangat setelah melihat cahaya itu. "kita sudah mau sampai kan??" Namjoon berbicara sambil mengelap keringatnya yang luar biasa itu. Jaehyun tersenyum "ya. Kita sudah hampir sampai" yoongi Hyung menjawab.
Setidaknya perlu 2 menit untuk sampai pada titik itu. Dan pemandangan yang disajikan setelahnya membayar kerja keras dan keringat kami.
"Wah!! Ini indah" taehyung menatap sekeliling berbinar. Ia sedikit merona. "Kau suka tae?" Seokjin Hyung mendekati taehyung. Memberinya minuman. "Ya. Tentu aku suka" taehyung mengangguk semangat.
"Kita harus segera melanjutkan perjalanan" suara jaehyun membuat kami menoleh. Memberikan tatapan datar padanya. "apa?" Ia bertanya polos. Rasanya ingin ku tampar wajah menawan lelaki putih didepanku ini.
"Jadi berapa jarak yang harus kita tempuh sekarang?" Namjoon menatap jaehyun datar. Yoongi menerjemahkan pertanyaan namjoon dengan malas. Ia benci menjadi penerjemah. "Mungkin 20-25 kilometer" hoseok yang sedang minum air pemberian seokjin tersedak. Ia menatap jaehyun tidak percaya.
"Maaf kawan, ini satu satunya jalan kita untuk kembali ke pusat kota. Kita harus menjemput Taeyong dan jeno dulu" jaehyun mulai bergerak. Ia melangkahkan kakinya dan diikuti kami dibelakang. "Kita tidak boleh terlalu jauh satu sama lain disini berba—" belum selesai jaehyun mengatakan kalimatnya terdengar suara auman.
"Beruang raksasa" jaehyun berbisik. Menyuruh kami merapat padanya. "Hoseok, kau seharusnya dapat melakukan sesuatu. Bukan malah cemas" yoongi hyung menyenggol bahu hoseok yang terlihat cemas. "Tapi aku bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakan kekuatan sarung tangan ini!!" Hoseok hyung menatap yoongi hyung jengkel.
"Sepertinya tidak ada cara lain selain,," jaehyun berhenti berbicara beberapa saat. Mengawasi sekitar. Terlihat banyak kunang kunang. "Apa ini?" Taehyung menatap kunang kunang itu. "Biasanya beruang raksasa di klan bulan menggunakan kunang kunang sebagai alat mereka untuk menarik perhatian mangsa" jaehyun menjelaskan setelah yoongi hyung menerjemahkan pertanyaan Taehyung.
"Kalau begitu kita lari" jaehyun menarik tangan Taehyung. Taehyung yang kaget ikut menarik Ku dan begitu pula seterusnya. Kami berlari kurang lebih 25 menit. Sampai akhirnya kami berhenti di sebuah pohon besar.
"Istirahat?" Aku kagum. Jaehyun terlihat tidak lelah sama sekali. "Kau tidak lelah?" Seokjin hyung menyodorkan minuman pada jaehyun. Jaehyun menggeleng. "Untuk kalian saja" ia mendorong minuman itu kembali.
"Buat aku saja baby" sekarang botol minuman itu sudah berada ditanam Namjoon. Ia meneguknya dengan rakus sampai Ak tersisa. Mataku membesar. "Yak!! Hyung!! Aku juga haus!! Taehyung juga pasti haus!!" Aku buru buru merebut botol minum itu dari tangan Namjoon. Ia terkekeh. "Maaf. Aku dehidrasi"
"Tenang saja, teknologi disini dapat mengisi bolot minum dengan air dengan menggunakan panas matahari. Tunggulah 15 menit lagi. Mungkin Sudan penuh kembali" jaehyun memberitahu. Aku baru ingat jika botol minum yang kami bawa ini milik jeno yan tertinggal. Tentu botol minum ini memiliki teknologi yang lebih canggih dari dunia kita.
Setelah istirahat 15 menit, kami memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Sedikit was was jika ada beruang raksasa lainnya.
"Masih berapa lama lagi??" Namjoon mengeluh untuk yang ke 6 kalinya. "Hyung diamlah" aku menatap namjoon dengan tatapan datar. Sedikit memperbaiki posisi taehyung yang berada di punggung ku. Ya. Taehyung sedang tidur dengan nyenyak di punggungku sekarang.
"Kau tidak lelah jeon?" Hoseok hyung memelankan langkah jalannya. Melirik Taehyung yang tidur nyenyak di punggungku. "Tidak" jawabku tanpa menoleh padanya. "Cinta memang buta" ia tersenyum menggodaku. Menaik turunkan alisnya dan berlari saat melihat muka datarku.
Kami sampai setelah 3 jam berjalan. Sebenarnya belum sampai. Kami masih harus melewati sungai besar didepan kami ini. Itu sebabnya kami berhenti. "Yaampun sekarang apa lagi?!" Namjoon yang memang sudah terlihat kesal dan lelah menendang batu kerikil kecil menuju danau.
'Tang'
(Anggap suara baru kena logam)"Apa itu?" Jimin menunjuk kearah sebuah kapsul kereta. "Itu kereta" aku menjawab dengan wajah datar. "Aku tahu! Maksudku, kenapa kita tidak memakai itu untuk menyebrang?" Jimin tersenyum bangga. Seolah ia adalah penyelamat disini. "Menurutmu kita tidak akan tenggelam?" Yoongi hyung menatap jimin. "Sebenarnya itu ide bagus" jaehyun memotong percakapan. "Tapi masalahnya, bagaimana cara kita dapat memindahkan kereta ini?"
"Hoseok tahu caranya" di tengah keheningan yang menyelimuti kami, yoongi hyung berbicara dengan santai. "Bagaimana aku bisa tahu caranya!?" Hoseok yang memang dasarnya sudah lebay berteriak pada yoongi hyung. "Aku baru ingat, dulu nenekku pernah bercerita tentang dunia ini. Katanya, mereka yang memang seorang e turunan asli memiliki beberapa kekuatan" yoongi hyung mulai menjelaskan.
"Yan pertama, mereka dapat menghilang" yoongi hyung menatap hoseok. "Bagaimana kau tahu aku bisa menghilang?!" Hoseok hyung terlihat sangat panik. "Itu karena yoongi sudah pernah mendengar mengenai keturunan Asli jung hoseok" jimin menimpali. "Kedua, mereka dapat mengeluarkan pukulan dentuman" kami mengangguk. Baiklah. Itu bisa diterima. "Dan yang ketiga tameng transparan" yoongi hyung menunjuk 3 jarinya yang teracung.
"Jadi kesimpulannya?" Taehyung mengerjab imut. Untung saja aku sabar, jika tidak mungkin aku sudah akan memakannya disini. "Jadi kesimpulannya, kita dapat menggunakan pukulan dentuman itu untuk memindahkan gerbong kereta" yoongi hyung mengandalkan menjelaskan. Kami mengangguk
"Tapi bagaimana kalau pukulannya terlalu keras? Kemungkinan Badan kereta bisa remuk" jaehyun membuat pose berfikir. "Itu mudah. Hoseok tinggal melatih kontrol dirinya dengan baik. Itu tidak susah. Dulu aku pernah melakukannya" yoongi hyung bangkit berdiri menolehencari sesuatu.
"Seokjin hyung, bisa tolong angkat batu itu?" Yoongi huyung menunjuk batu besar yang ada disebelah gerbong kereta. "Heh!! Apa maksudmu menyuruh jinieku untuk mengangkat batu sebesar itu?!" Namjoon yang sudah memasang kuda kuda untuk mengomel berhenti saat melihat Seokjin hyung mengangkat tangannya dan batu itu terangkat sekitar 2-3 meter diatas tanah.
Namjoon hyung terjatuh. "Maaf namjoonie, aku memang bukan Iran biasa sepertimu" Seokjin hyung menunduk. Membuat batu besar itu terjatuh kembali. Namjoon hyung masih dalam mode kaget. Begitu juga aku, Taehyung, jimin dan hoseok. Jaehyun? Ia terlihat lebih antusias dari pada kaget.
"Sepertinya, kita semua tidak normal" jimin bergumam. Yoongi mengiyakan kalimat jimin. "Ya. Kita semua tidak normal. Aku yakin beberapa dari kalian juga bukan warga klan bumi" yoongi hyung menjawab datar.
Namjoon dan Seokjin hyung masih dilingkupi dengan kegalauan mengetahui pasangan mereka tidak normal. Hoseok hyung terkapar ditanah karena latihan yang berlebihan.
"Sampai kapan kalian akan galau begitu?" Yoongi hyung duduk disebelah Seokjin. Melirik kearah Namjoon. Hening sejenak. "Jika kalian saling mencinta satu sama lain, akan menyenangkan jika kalian dapat menerima satu sama lain apa adanya" yoongi hyung pergi meninggalkan dua sejoli itu.
"Tae bagaimana??" Kali ini yoongi hyung menghampiri Taehyung, jimin dan aku. "Baik hyung" Taehyung menjawab dengan ceria. "Bagaimana denganmu jungkook?" Yoongi hyung berpaling melihatku. "Baik?" Yoongi hyung mengangguk. Jimin tersenyum padanya. "Aku baik yoongi" yoongi mengangguk lalu kembali pada hoseok.
Tbc
Mohon budidayakan vote setelah membaca!!
Rei alergi Siders soalnya. Takutnya entar kejang kejangSurabaya,10 Oktober 2017
[1075 word]
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI [KOOKV]
Fanfictionjeon jungkook adalah seorang penulis novel horror terkenal yang mengalami krisis dalam ide pembuatan novel barunya. . Kim taehyung adalah seorang lelaki yang baru saja siuman dari sebuah kecelakaan mobil. suatu kejadian membuatnya memiliki mata yang...