Jaehyun mengantar kami menuju sebuah kapsul transparan. Terlihat banyak orang yang memakai seragam klan bulan duduk didalamnya. Ada yang berusia kurang lebih sama seperti jeno dan ada juga yang lebih tua. Seperti anak SMA atau SMP.
Kami duduk disalah satu bangku berderet. Jeno duduk didepan kami dengan taeyong dan jaehyun.
Selama perjalanan, aku melihat beberapa anak perempuan tersipu malu saat melihat jaehyun. Aku menatap jaehyun. Ia memang tampan sih.
Separuh perjalanan, akhirnya salah satu dari anak perempuan tadi mendekati kami dengan membawa sebuah buku. Ia datang dengan wajah bersemu malu.
"P--permisi" jaehyun menoleh. Tersenyum saat melihat anak perempuan itu menyodorkan buku tulisnya. Jaehyun menandatanganinya. Terlihat sangat normal. Tetapi yang membuatku tercengang adalah, jaehyun tidak memerlukan pulpen ataupun pensil untuk menandatangani buku itu. Ia hanya menggunakan jarinya. Kami menatap jaehyun takjub.
"Hahaha jangan kaget jika kalian melihat banyak orang orang yang menatap jaehyun kagum. Ia salah satu orang penting disini" taeyong tersenyum lembut pada kami. Aku mengangguk.
"Bagaimana kau bisa menulis menggunakan jarimu?" Jimin bertanya dengan tatapan kagum. Yoongi Hyung dengan enggan menerjemahkan pertanyaan itu. Jaehyun terkekeh kecil. "Well, ini salah satu teknologi yang aku buat di pakaian ini" jaehyun menunjuk lengan kemeja panjangnya. Terlihat benang benang tipis yang menyatu dengan jarinya disana. Pasti sangat tidak nyaman.
"Tunggu-- kau yang menciptakan teknologi disini?" Namjoon menaikan satu alisnya. Terlihat tidak percaya. Yoongi Hyung lagi lagi membantu menerjemahkannya. Jaehyun mengangguk. "Aku orang yang mendesain baju baju klan bulan" ia menatap kami dengan tatapan polos sambil menunjuk dirinya sendiri. Taeyong terkekeh. "Sepertinya kau tidak seterkenal itu" jaehyun menatap taeyong jengkel. Yang ditatap hanya terkekeh kecil.
Selama perjalanan, jeno terus menerus menunjuk keluar kapsul. Pemandangan yang disajikan memanfaatkan luar biasa.
"Apa kalian tahu dimana letak kota acquisitionibus??" Jaehyun menatap kaki selidik. Kami menggeleng. "Untuk informasi, kota acquisitionibus terletak dibawah tanah" kami semua tercengang. "Tentu. Dengan teknologi tinggi yang dimiliki jalan bulan, ini bukan sesuatu yang mustahil" yoongi Hyung menjelaskan dengan santai. Kami menggangguk.
Setelah 30 menit perjalanan, kami akhirnya sampai di sekolah jeno. Jeno dan taeyong bergegas keluar dari kapsul. Jeno melambaikan tangannya pada kami dengan sukacita. Pintu kapsul tertutup. Kami melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya, gedung perpustakaan kota acquisitionibus.
Kami duduk dengan tenang didalam kapsul transparan ini sambil sesekali terkagum melihat pemandangan luar. Yoongi dan jaehyun terlihat berbincang dengan sangat serius. Kami memutuskan untuk tidak ambil pusing.
Setelah melewati perjalanan selama 30 menit, kami akhirnya sampai di gedung perpustakaan itu.
Gedungnya sangat besar. Bahkan lebih besar dari 2 gedung apartemen di Gangnam dijadikan satu. Kami menatap tempat itu takjub.
Jaehyun mengajak kami untuk masuk. Ia berbicara pada seseorang yang berjaga disana. Lalu mengangguk dan menatap kami. Jaehyun menyuruh kami untuk mengikutinya.
Kami berjalan dengan tenang melintasi lorong lorong megah bangunan ini. Aku menatap sekitar dengan kagum. Tempat ini jauh lebih mirip dengan istana daripada perpustakaan.
Aku berjalan beriringan dengan jungkook dan hoseok. Sedikit merasa pada jungkook saat melihat siluet oranye dari lorong lorong gelap lainnya. Jungkook menatapku sambil tersenyum menenangkan.
"Sepertinya akan ada pasangan baru disini" suara hoseok membuat Namjoon, jimin, Seokjin dan yoongi hyung menoleh. Menatap kami yang berjalan dibelakang dengan tatapan bertanya.
Aku dan jungkook mendelik pada hoseok. Ia hanya nyengir lebar dan berjalan menyusul Namjoon dan Seokjin hyung. Aku dan jungkook saling pandang. Sedikit bersemu entah kenapa.
Setelah berjalan beberapa menit, kami sampai di sebuah ruangan yang sangat bertolak belakang dengan ruangan dan lorong tadi. Ruangan ini sangat sederhana. Hanya terdapat beberapa rak buku, satu buah meja besar berbentuk lingkaran dan beberapa kursi.
Jaehyun terdiam. Kami ikut berhenti di belakangnya. "Bisa tolong bantu aku mendorong ini?" Ia menoleh pada kami. Kami menatap jaehyun dengan bingung tetapi Jungkook, Namjoon, hoseok dan jimin akhirnya mengangguk. Mulai mendorong sebuah rak buku besar disana.
Terdapat sebuah pintu dibalik rak buku besar itu. "Nah,, terima kasih kawan kawan" jaehyun menepukkan tangannya. Membersihkan debu yang menempel. "Ayo masuk" jaehyun membuka knop pintu itu.
Tidak ada banyak barang disana. Ruangannya hanya seperempat ruangan sebelumnya yang juga setengah dari ruangan ruangan yang ada diluar.
"Jisung?" Jaehyun terlihat mencari sesorang. Tak lama, tampak seorang yang memakai jubah panjang dengan rambut san juga jenggot yang sudah beruban. Walau begitu, ia masih terlihat tampan Dan gagah. "Wahh! Kejutan! Ala kabar jaehyun??" Orang yang dipanggil jisung oleh jaehyun menjabat tangannya. "Aku baik. Tapi mungkin mereka tidak" jaehyun menunjuk kami. Jisung menoleh pada kami. "Yaampun!!" Pekiknya
TBC
Kependekan Ga sih??Surabaya, 6 Oktober 2017
[717 word]
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI [KOOKV]
Fanfictionjeon jungkook adalah seorang penulis novel horror terkenal yang mengalami krisis dalam ide pembuatan novel barunya. . Kim taehyung adalah seorang lelaki yang baru saja siuman dari sebuah kecelakaan mobil. suatu kejadian membuatnya memiliki mata yang...