Alirattar - 1

6.3K 234 12
                                    

Siang itu koridor dipenuhi oleh kalangan murid yang melingkari dua cowok tengah beradu. Memperlihatkan keahlian seberapa tangguh pertahanannya.

Attar kembali memberikan pukulan disudut bibir lawannya. Membuat anak murid yang sama dengan dirinya itu mundur beberapa langkah.

Tora Adimaya, sang kapten basket SMA Nusantara. Tora dan Attar memang tidak pernah akur semenjak SMP. Attar sangat membenci cowok itu, begitu sebaliknya.

2 bulan lalu,
Tora berambisi ingin menghantam Attar. Tora tidak bisa mengontrol emosinya jika halnya bersangkutan dengan Attar. Alasannya adalah Tora dulu suka dengan seorang gadis bernama Tika. Tora dan Tika adalah sepasang kekasih yang hubungannya genap 4 tahun. Tora dan Tika memang kerap sangat harmonis sampai banyak anak murid cewek-cewek yang envy melihatnya. Sampai akhirnya, Tika dan Attar dipertemukan. Tika mencoba untuk mendekati Attar. Namun gagal. Hingga detik ini, Tika meninggalkan Tora tanpa alasan yang jelas.

Pwiiiitttttt......

Suara peluit itu membubarkan kerumunan yang melingkari perang antara kedua siswa serta memberi akses jalan untuk Pak Dawo serta security.

Pak Dawo mencengkram tangan Attar dan Tora. Hingga keduanya tercekik kesakitan. Pasalnya, Pak Dawo bukan hanya sebagai guru olahraga, beliau juga guru taekwondo. Jadi tidak salah jika kepalan Pak Dawo lebih kuat. Sedangkan, satpam mengamati dari belakang.

"Bubar-bubar! Ini kenapa tidak dilerai sih, malah ditontonin! BUBAR!" suara tegas dari Pak Dawo, membuat kerumunan itu pergi dalam hitungan detik.

Tora bangkit diikuti oleh Attar disampingnya. Kedua siswa itu menunduk membiarkan Pak Dawo memenuhi kewajibannya sebagai orang guru.

Sudah 20 menit mereka habiskan mendengar perkataan Pak Dawo yang tidak berhenti. Yang mereka lakukan hanyalah mengangguk-angguk tanda mengerti ucapan Pak Dawo. Dan sampailah, kesebuah hukuman.

Tora yang menjadi biang keladi dari permasalahan ini, diberi hukuman sanksi. Jika ia terdapat kembali berkelahi maka ia akan tindak lanjut oleh pihak sekolah. Sedangkan Attar guru-guru dapat memakluminya karena cowok itu masih berstatus anak kepala sekolah.

Cukup adil tidak?

Untuk Attar, jawabannya tidak. Ia tidak ingin diperlakukan manja oleh orang sekitarnya hanya karena status Ayahnya.

Tora pergi dari hadapan Pak Dawo dan meninggalkan Attar yang masih dibelakangnya. Baru saja Attar juga ikut pergi, tetapi Pak Dawo lebih dulu menepuk pundaknya dan ia berhenti.

"Bersihin wajah kamu."

•~•

Sehabis membersihkan wajahnya dari Uks, Attar dan kedua temannya berjalan kearah kantin. Kantin yang tadinya berisik akan kegaduhan, seketika hening kala Attar datang yang langsung membawa hawa mencekam disekitarnya.

"Dema mana dah? Gak keliatan tuh anak."

"Gak tau, paling lagi nyamperin ayang beb."

Setelah mengambil tempat duduk, Retno segera berlari kearah tempat pembelian makanan.

"Gila, gue gak nyangka aja sih, Tora bisa ngehadapin lo sampai bonyok begini." kata Deral yang berada diseberang Attar, tentu sedikit meringis melihat luka diwajah Attar.

Alira untuk AttarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang