I Would - Zarry Stylik

1.2K 67 12
                                    

Akhir-akhir ini, aku sering mendapati diriku berkhayal tentang gadis yang sedang membaca bukunya sendirian itu. Gadis yang kurasa sudah berhasil mencuri hatiku sejak awal aku menatap mata indahnya. Gadis dingin yang terkenal tidak mempunyai banyak teman dekat dan jarang bicara. Gadis yang sangat cocok dengan kriteria kekasih idamanku. Setiap malam terus berkhayal di kepalaku, bahwa aku adalah kekasih dirinya. Entah mengapa, aku merasa ia mempunyai satu hal yang membuatku merasa tertarik padanya.

Dia, Jaslyn.

Tetapi mirisnya, baru-baru ini juga mengetahui bahwa gadis yang sedang duduk tenang di tempatnya itu sudah memiliki kekasih yang bahkan sudah dalam hubungan selama hampir satu tahun. Pria beruntung yang bernama Zayn itu yang selalu mengantar Jaslyn ke sekolah setiap pagi, di saat aku hanya bisa memandangi mereka dari jauh sembari berjalan sendirian menerobos hujan.

Kau tau? Kurasa Zayn akan membunuhku tanpa peringatan apapun jika ia bisa membaca perasaanku. Sayangnya, entah kenapa Zayn sering selalu berada di dekat Jaslyn. Itu yang membuatku susah untuk lebih dekat dengan Jaslyn, bahkan aku tidak yakin kalau selama ini ia mengetahui keberadaanku di sekolah ini. Padahal, aku teman seangkatan dengannya, juga Zayn.

Kadang, aku suka berfikir. Apakah Zayn akan berkata sungguh-sungguh bahwa ia cinta dengan Jaslyn? Well, kalau aku yang menjadi kekasih Jaslyn, then I would. Apakah Zayn akan merangkul Jaslyn disaat ia sedih? Jaslyn, you should know that I would.

Seperti sekarang, aku kembali berkhayal. Di balik kepalaku, aku membayangkan kita sedang berciuman mesra tanpa gangguan dari siapapun. Kujadikan pohon sebagai pengganti Jaslyn. Aku selalu suka dimana saat kepalaku kreatif berkhayal tentang Jaslyn karena itu menyenangkan.

Kupikir, ini akan berjalan lancar sampai aku menemukan tanda di punggungku dengan tulisan 'Kick me!'. Oh, tanpa bertanya-tanya, aku tau siapa yang melakukan ini kepada seorang nerd yang sedang mencium batang pohon seperti aku si Harry Styles. Zayn dan teman-temannya, berjalan dengan tawa meledak mengejek aku. Oh, reality ruined my life.

Aku tau aku terlalu menaruh harap pada Jaslyn. Aku merasa kalau sekarang aku sedang bermain permainan dimana aku sudah ditakdirkan untuk kalah oleh Tuhan. Bagaimana pun aku sadar, aku tidak akan bisa bersaing dengan Zayn. He's got 27 tattoos. Sedangkan nerd seperti aku? Mana sempat membuat tato walaupun itu hanya gambar bintang hitam kecil di tangan. Kerjaanku hanya membaca, membaca dan membaca.

Kadang aku bertanya pada Jaslyn dalam pikiranku sendiri.

Would Zayn please you? Would Zayn kiss you? Would Zayn treat you like I would?

Would Zayn touch you? Would Zayn need you? Would Zayn love you like I would?

Pun aku bergerak menutup buku tebal di depanku dan beranjak pergi saat aku melihat Zayn mendekati Jaslyn dan mengecup bibirnya lama. Aku tergelak miris, menyadari bahwa aku tidak akan berada di posisi Zayn sekarang dan tidak akan pernah. Memang sampai selamanya pun aku hanya bisa memperhatikannya dari kejauhan dan tersenyum melihat kebahagiaanya bersamja Zayn.

Walaupun, I would treat you better than Zayn did.

*

*

*

*

*

Hello, Jaslyn! Iya gue tau ini pendek, abisnya lirik lagu I would cuma diulang-ulang haha. Sorry ga keluar sifat dinginnya soalnya gue gatau gimana--"

Vomments!

One Shot [by request]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang