Bye - Zayn Malik

1.4K 84 9
                                    

(A/N: Ganzee! Sorry gua bikin ga sesuai sama summary yang lu mau soalnya ga ada ide buat bikin kayak yg lu mau:< Sorry..)

***

"Ganze, kau tau tidak?" tanya Zayn melingkarkan tangan kirinya di bahu kekasihnya. "Kukira aku tidak bisa hidup lebih lama lagi jika bukan karenamu."

Ganze menatap balik wajah Zayn yang pucat, mencoba untuk tersenyum. "Bukan karena aku, Zayn. Itu semua karena tekadmu yang kuat untuk sembuh."

"Alasan dari tekadku yang kuat adalah kau."

"Aku tau."

Zayn membelai rambut panjang Ganze dari pangkal sampai ujung dengan senyum dibibirnya, "aku harap aku bisa hidup lebih lama lagi."

"Dengar, kau pasti bisa. Aku yakin."

Zayn mendecak, "sok tau."

Ganze hanya tertawa. Dibawah sinar bulan, berdua dengan Zayn, sudah membuatnya bahagia. Bersama dengan satu-satunya pria yang dicintainya, satu-satunya pria bisa membuatnya gembira bukan main, satu-satunya pria yang bisa membuatnya menangis satu minggu. Udara yang dingin membuat rangkulan Zayn makin rapat saja ke tubuh Ganze.

"Jika aku tidak bisa, aku harap kau menemukan yang lebih baik dariku." ucap Zayn, membuat Ganze menahan nafas di dadanya. Perkataan Zayn membuat air matanya ingin jatuh saja.

"Tidak, jangan bicara seperti itu." sergah Ganze. Zayn memutar bola matanya ke bawah, menatap kearah rambut hitam Ganze yang setiap bertemu selalu ia belai.

One Shot [by request]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang