14 Agustus 2017
Mungkin dia bukanlah orang yang selama ini selalu aku sebut sebagai pemilik mata favoritku lagi. Tapi asal kalian tau, sejak hari itu rasa yang tersimpan dalam sudut hati terdalam ini masih ada. Ia tidak bosan untuk singgah ketika orang itu lewat di depan mata. Ia juga tidak bosan untuk membuat jantung ini berdetak lebih cepat dari biasanya ketika manusia itu ada di dekatnya.
Kadang aku sebodoh itu. Sebodoh itu untuk tak bisa menyadari perasaan yang sebenarnya masih nyata namun aku jadikan semu dengan paksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melankolis
Poetry[COMPLETED] #84 IN POETRY 12/11/2017 Ia menulis ini semua secara diam-diam. Di sudut kamar, di kelas kosong, ataupun di taman tak berpengunjung. Ia hanya ingin mengungkapkan keluh kesah melalui tulisan yang dibuatnya. Kesedihannya selama menatap ma...