16 November 2017
Entah mengapa pandanganmu selalu saja terhalang oleh debu yang terbang tak beraturan. Tiap kali sorot matamu meredup, lagi-lagi kabut kembali menghampiri seakan tak peduli pada diriku yang sebenarnya ingin selalu berada di sisimu. Pada saat hatimu membutuhkan sandaran, manusia tanpa rasa itu pun datang menghalangi aku agar tak bisa menggapai hati kecilmu yang sedang rapuh itu.
Seakan takdir ingin menegaskan bahwa kamu bukanlah pangeran yang selama ini aku tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melankolis
Poetry[COMPLETED] #84 IN POETRY 12/11/2017 Ia menulis ini semua secara diam-diam. Di sudut kamar, di kelas kosong, ataupun di taman tak berpengunjung. Ia hanya ingin mengungkapkan keluh kesah melalui tulisan yang dibuatnya. Kesedihannya selama menatap ma...