27 November 2017
Kututup mataku dibawah rintikan air. Kuhirup dalam-dalam harum tanah basah yang mengelilingi tempatku berdiri. Tak lama cahaya matahari mulai menggeser posisi awan yang masih ingin turun ke bumi, membuatku berpikir, apakah hujan juga akan ikut pergi?
Langit seakan menjawab pertanyaanku dalam waktu singkat. Cahaya matahari kembali menyinari dunia. Baru saja sang aneka ragam warna ingin menampakkan diri, angin dengan kejamnya memaksa tumpahan air untuk kembali.
Apakah seperti itu juga hidupku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Melankolis
Poesía[COMPLETED] #84 IN POETRY 12/11/2017 Ia menulis ini semua secara diam-diam. Di sudut kamar, di kelas kosong, ataupun di taman tak berpengunjung. Ia hanya ingin mengungkapkan keluh kesah melalui tulisan yang dibuatnya. Kesedihannya selama menatap ma...