7 Oktober 2017
Ketika kita berada digaris yang sama, saling berhadapan dengan jarak beberapa langkah, hanya terhalang oleh sebuah meja kecil yang aku telah aku anggap pengganggu dalam momen ini, mata kita bertemu. Seperti biasanya. Tapi kenapa, kenapa kamu malah memilih memanggil dia sambil tetap melihat kearahku selama beberapa saat seakan ingin memberitahu sesuatu yang tak dapat aku mengerti bahkan sampai sekarang.
Aku bisa apa? Lebih baik aku memalingkan wajah saja dan menganggap semuanya itu tak pernah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melankolis
Puisi[COMPLETED] #84 IN POETRY 12/11/2017 Ia menulis ini semua secara diam-diam. Di sudut kamar, di kelas kosong, ataupun di taman tak berpengunjung. Ia hanya ingin mengungkapkan keluh kesah melalui tulisan yang dibuatnya. Kesedihannya selama menatap ma...