19 November 2017
Sejak hari itu, aku selalu berkawan dengan cuaca. Tiap kali langit mulai menggelap, selalu saja terjadi sesuatu yang menyesakkan dada. Tiap kali air mata hendak mengalir, petir mulai bersahutan seakan mendukung kesedihanku. Dan tiap kali hati ini hancur, langit kembali menangis dengan begitu derasnya.
Sejujurnya aku berharap kalau langit akan selalu cerah agar hidupku juga begitu. Namun, sayangnya sekali lagi aku harus ingat kalau hidup tidak bisa selalu berjalan sesuai harapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melankolis
Poetry[COMPLETED] #84 IN POETRY 12/11/2017 Ia menulis ini semua secara diam-diam. Di sudut kamar, di kelas kosong, ataupun di taman tak berpengunjung. Ia hanya ingin mengungkapkan keluh kesah melalui tulisan yang dibuatnya. Kesedihannya selama menatap ma...