Part 1

98.9K 3.8K 73
                                    

Andila pov

Namaku andila margertha. Sebenarnya namaku andira, tetapi sejak kecil aku sulit mengatakan huruf "r" dan "s" jadilah namaku andila.

Aku tinggal di london sendirian. Namun, mama dan kakakku tinggal di indonesia. Kakakku bernama, Ayunda Margetha. Dia bekerja di sebuah laboratorium yang meneliti berbagai penemuan untuk masa depan. 

Aku adalah seorang mahasiswi kedokteran di salah satu universitas di negaraku, Inggris. Aku memiliki kekasih seorang rektor di kampusku.

Kami sudah berhubungan lebih dari tiga tahun. Kami saling mencintai, tetapi akhir-akhir ini, aku tak nyaman dengan sifatnya yang terlalu mengekang diriku.

Perbedaan usia kami, hanya lima tahun. Aku sekarang berumur 22 tahun, sedangkan dia berumur 27 tahun. Walaupun dia masih muda, tetapi dia memiliki aura seorang pemimpin. Dia juga berwatak temperamen.

Banyak dosen maupun mahasiswi yang mendekatinya. Akan tetapi, dia tak begitu memperdulikan. Masalah keseriusan hubungan kami, sudah 'akan' menuju kepelaminan. Akan tetapi, aku selalu menolak. Menurutku, masih pacaran saja sudah dikekang begini, bagaimana lagi nanti kami menikah, Bisa bisa aku hanya dirumah saja.

Dahulu, ketika aku masih kecil aku punya keinginan untuk memiliki kekasih yang posesif terhadapku. Akan tetapi, semenjak menjalin hubungan dengannya. keinginanku yang seperti itu hilang ditelan bumi. 

Dia bukan hanya posesif terhadapku dia juga suka 'main tangan'. tentu saja, itu membuatku tak nyaman dengannya. Sampai sekarang, aku belum berkeinginan untuk mengenalkannya  ke orangtuaku. Aku takut dia akan bertingkah lebih dari kurasakan sekarang.

Kututup laptopku, aku berjalan ke arah kamar mandi di kampus ini. Langkah kuterhenti, ketika aku mendengar suara wanita yang tengah menyebut nama kekasihku.

"Eh lo tau enggak, tadi gue kan ke ruang dosen, terus gue liat ada pak devan lagi ngomong sama pak frans yampun, dia ngeliatgue, tatapannya itu lo...." kata wanita itu dengan pipi bersemu merah menandakan ia senang. Ck, kalian tak tau saja bagaimana sifat aslinya. batinku

"Iya, gue juga pernah tatap-tatapan sama doi, tapi lo tau kan pak devan ceweknya di gedung A, kemaren itu gue ke gedung a, terus gue ngeliat pak devan lagi nyupai ceweknya di ruangannya. Terus pas gue masuk ke ruangan dosen, eh pak devan keluar ruangannya, gue juga baru keluar, enggak sengaja kepentok dadanya, yaampun harum banget" kata gadis yang aku tak tau namanya itu. 

Aku berjalan ke dalam. Tiba tiba suasana kamar mandi menjadi hening. Mereka semua menatapku lalu menunduk ketakutan. Aku bersikap tak acuh,  Aku mencuci mukaku dan berjalan keluar.


Aku mengambil laptop dan memasukkannya ke tas. Lalu aku berjalan ke gedungku. Disini, setiap mahasiswa atau mahasiswi akhir harus ada gedung yang berbeda. (Imajinasiku si ini). Hari ini, aku berharap untuk tidak bertemu dengan devan.

Tiba tiba seseorang menabrakku.

"Ouch" ringisku.
Aku menatap pria yang menabrakku. Sepertinya aku mengenalnya. Dia juga menatapku.

"Bang febri" ucapku. Dia sepupuku, dia juga berkuliah disini, tetapi dia mengambil spesialis bedah.

"Dila, kamu enggak papa? sorry ya, aku kurang fokus tadi," katanya sambil tersenyu, tak enak sudah membuatku meringis kesakitan.

"abang kenapa ada disini?" Tanyaku.

"Ini (sambil memperlihatkan skripsinya), aku lagi bimbingan tadi"katanya sambil membuang nafas berat.

Tak lama kemudian, aku mendengar suara seseorang yang kukenal memanggilku dan ternyata suara devan. Dia berdiri di belakang bang febri dengan tangannya masuk ke kantong celananya. Bang febri membalik badannya dan terkejut melihat devan. Bang febri pun tersadar dan mengundurkan diri dari hadapan kami. Mungkin dia pikir aku ada urusan dengan devan. Aku berjalan ke arah devan. lalu. dia merangkul pinggangku dan membawaku berjalan masuk kedalam ruangannya.

*********************************
Hayy, guys...

Maaf ya banyak typo. Makasih buat udah yang baca dan vote cerita aku.

Ini imajinasiku. Jadi mohon jangan beri respon negatif.

Makasih. ❤️❤️❤️❤️

The physchopath doctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang