Bab 18

31.5K 1.4K 12
                                    

"Huek"

Tiba tiba pintu terbuka dengan kuat, dan terlihatlah devan sedang berdiri di sana dengan pandangan yang khawatir.

**************
"Kamu kenapa?" Tanya devan sambil mengelus elus tengkuk dila. Dila dengan lemah menggeleng kepalanya tanda ia tak tau.

Devan mengendong dila dan membawanya ke tempat tidur. Devan mengambil peralatan dokternya. Kemudian, memeriksa keadaan istrinya itu.

Walau dia bukan dokter kandungan, sepertinya ini...tidak mungkin ia salah memeriksa.

"Sayang, nanti kita kedokter ya" kata devan sambil menatap mata dila yang juga menatapnya.

"Kamu kan dokter" kata dila sambil senyum. Devan yang merasa pikirannya entah mana.

"Eh..maksud aku ke dokter aurel" kata devan, dila terdiam, dokter aurel bukannya dokter kandungan ya?

"Maksud kamu aku hamil?" Tanya dila setelah sadar dari pikirannya.

"Itu prediksi aku" kata devan sambil tersenyum senang. Dila langsung memeluk tubuh devan dan devan membalasnya lebih erat.

"Semoga prediksi kamu benar"harap dila dan diangguki oleh devan. Devan sangat mengharapkan prediksinya emang benar.

*******************

Saat ini, devan dan dila sedang menunggu antrian untuk masuk ke ruangan dokter aurel. Sebenarnya jika devan mau ia bisa saja memotong antrian dan memaksa. Tapi ia tak mau, ia ingin merasa benar benar menjadi seorang suami yang menemani istrinya check. Lagi pula, hari ini ia tak mau mengoperasi orang.

"Dokter dila" pangil suster yang memang mengenal dila dan devan. Siapa yang tak mengenal istri dari pemilik rumah sakit.

Devan membantu istrinya untuk berdiri. Dila masih sangat lemas.

Ketika mereka sampai di dalam ruangan. Dokter aurel langsung menyambut atasan dan istri atasannya.

"Selamat pagi dokter devan dan dokter dila" sambut dokter aurel yang di balas oleh anggukan devan dan senyuman dila.

Devan mendengarkan semua perkataan dokter aurel dengan hati gembira setelah pemeriksaan yang dilakukan dokter kandung itu.

"Selamat sekali lagi dokter devan dan dokter dila" kata dokter aurel. Mereka berdua tersenyum mendengar ucapan dokter aurel.

****************

Saat ini, devan dan dila sedang berada di dalam ruangan devan.

"Makasih ya sayang, udah buat aku bahagia" kata devan sambil memeluk tubuh dila. Dila juga tersenyum dan mengelus elus perutnya.

"Ayo kita cari makanan buat kamu dan babynya" ajak devan yang di balas anggukkan dari dila.

Sampai di mobil, devan melajukkan mobil mencari makanan.

"Kamu mau makan apa?"tanya devan.

"Aku pengen nasi padang" kata dila yang membuat devan tak mengerti.

"Apa nasi apa?" Tanya devan, mana mungkin devan tau makanan itu.

"Nasi padang ,yang" kata dila, dia menempelkan kepalanya ke bahu devan. Maksud merayu.

"Nasi padang ada di dekat mall yang sering aku belanja itu" kata dila, mall itu jauh dari rumah devan.

"Baiklah" jawab devan sambil tersenyum, ini semua demi buah hati mereka.

********************

Hai...

Makasih yaa udah nunggu cerita ini.. 2 part lagi tamat 🎈🎈🎈 oiya boleh dong kalian subscribe dan like youtube aku, hihihi.. boleh ya? https://youtu.be/E7XrjPorF58

Selamat berpuasa bagi yang menjalankannya. I love you all.

Btw aku ada cerita baru judulnya the phychopath king, udah pada baca belum?

Kalau belum, ayoo langsung baca. Hihihihi

Salam

Julia

The physchopath doctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang