Kami memutuskan untuk makanan di sebuah restoran di dekat sini. Aku melihat sekumpulan pria dan wanita yang sedang duduk di ujung meja kami, sedangkan menatap ke satu pandangan yaitu laptop mereka masing masing, tetapi aku tak begitu mempedulikan mereka. devan memesan makanan tanpa bertanya aku ingin makan apa. terserahlah, aku yakin pasti dia memesan makanan yang sehat untukku.
Tak lama kemudian, makanan kami sudah datang.
***********************
Setelah makan siang, devan membawaku kembali ke rumah kami.
Setelah sampai, aku berjalan terlebih dahulu.
Aku duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan handphoneku dan tak lama devan duduk di sampingku.
"aku minta maaf untuk semalam, aku tak berniat kasar kepadamu" katanya sambil menarikku kedalam pelukkannya lalu dia mencium pipiku.
*******************
Hari sudah semakin gelap, aku sedang duduk di halaman belakang dekat kolam. Aku sedang menunggu orderan makananku, sedangkan devan dia masih saja sibuk dengan laptopnya.
*toktok ketukka pintu.
Handphoneku berdering, aku melihat orderan makananku sudah sampai. Devan menatapku. Ck, pasti dia berpikir aneh aneh.
Aku mengangkat panggilan.
"Ya?"
"........"
"Oke, tunggu ya" jawabku lalu berjalan menuju pintu utama untuk membuka pintu.
Ku lihat tadi devan meletakkan laptopnya. Huh, devan tak suka ada orang yang menelponku ke handphone milikku. Jadi kalau ada apa apa harus pakai telepon rumah. Aku tau maksudnya, dia takut aku selingkuh. Jadi, kalau pakai telephone rumah kan dia bisa tau pembicaraan kami apa saja.
Aku membuka pintu. Aku melihat yang mengantar pesananku ternyata pria yang masih muda.
Aku memberikan uang dan tips untuk orderanku ke pria itu.
Lalu aku menutup pintu dan ternyata di belakangku sudah ada devan yang sedang menatapku. Aku berjalan melewatinya.
"Kamu kok enggak bilang mau order makanan" seru devan. Aku hanya menarik nafasku.
"Tadi kan aku udah bilang sama kamu, tapi kamu diamin aja" jawabku kesal.
"makanya kalau aku ngomong di dengerin" sambungku. Dia mengikuti ke dapur untuk mengambil piring dan air minum.
"Aku enggak suka ya, kamu order pakai handphone kamu" katanya dengan nada kesal khasnya.
"Kan aku udah bilang sama kamu tadi, harusnya kamu kasih handphone kamu sama aku, bukannya menatap laptop aja" jawabku dengan marah.
*************
Bentar lagi kayaknya mau end deh. Soalnya aku binggung buat selanjutnya bagaimana. Aku juga mau fokus belajar. Hihihi.
Makasih ya. Buat yang ngevote dan komen.
P.s : jangan komen yang negatif atau menjatuhkan.
😭😭😭😭😭
Makasih buat udah nunggu updatean aku. Walau gaje.
KAMU SEDANG MEMBACA
The physchopath doctor
Romancewarning : belum di revisi, masih banyak pleonasme, kata kata alay. Seorang anak kecil sedang bercerita dengan temannya tentang impian mereka. Impian salah satu dari mereka. "Kalau aku, ingin punya pacal yang pocecif sama aku" 15 tahun kemudian...
