Aku berjalan ke arah devan. Dia merangkul pinggangku dan membawaku berjalan masuk kedalam ruangannya.
*******************
Dia menutup ruangannya. Dia duduk di kursi kebangganannya. Dia menarikku dan membuatku duduk atas pangguannya."Kan aku sudah mengatakan padamu, jangan pernah berbicara kepada lelaki lain" katanya kepadaku.
"Dia sepupuku" kataku pelan. Dia mengelus rambutku dan mencium rambutku, ngomong ngomong aku belum keramas selama satu minggu.
"Tapi aku enggak suka" katanya lagi dengan nada datar. Seketika ruangan ini menjadi hening. Aku hanya diam jantungku berdetak tak karuan.
"Malam ini, aku akan mengenalkanmu pada keluargaku, aku ingin kita bulan ini atau bulan depan menikah" katanya semakin gila. Aku belum menjawab "ya" ketika di melamarku terakhir kali.
"Ak..aku belum mau menikah" kataku pelan dan masih menundukkan kepalaku. Devan membalikan tubuhku, sehingga kami berhadapan. Dia menatapku tajam.
"A..ku masih ingin mengambil spesialisku" ujarku. Dia tampak tak senang aku mengatakan itu.
"Percuma saja, kamu mengambil spesialismu, aku juga tak akan mengizinkanmu kerja" katanya dengan senyum remehnya.
"Devan, tolonglah mengerti" kataku memelas dengan jantung yang berdebar tak karuan.
"APA YANG KURANG KU MENGERTI ANDILA?" teriaknya marah. Dia terlalu cepat emosi.
"SELAMA SETAHUN INI, AKU MENUNGGUMU, AKU SELALU MENGERTI, TAPI CUKUP SUDAH, BULAN INI kita akan menikah" katanya marah.
Aku bangkit dari pangkuannya dan menatapnya dengan pandangan memelas.
"Pokoknya aku tak mau menikah dulu devan" kataku sambil berjalan keluar ruangan devan, tetapi itu hanya angan angan saja. devan terlebih dahulu menarik rambut dengan kuat.
"Sakitt" ringisku. Air mataku sudah keluar, rasanya sakit sekali seperti rambutku akan lepas dari kepalaku.
"kau kenapa begitu susah menuruti ucapanku, sayang?" Katanya dengan bernada dingin. Aku masih meringis kesakitan. Lalu dia melepaskan jambakannya. Aku terduduk di lantai dingin ini. Dia duduk juga di hadapanku. Dia mengelus elus rambutku. seketika hening untuk beberapa saat.
"Aku hanya meminta untuk menikah, aku janji jika aku memikirkan tentang anak, aku akan menahannya" katanya lirih.
"Aku sangat mencintaimu" katanya sambil memelukku.
Akan tetapi, kau begitu kasar padaku."Kamu maukan menikah denganku?" Tanyanya lembut, tetapi tatapannya seolah aku harus mengatakan "ya".
Aku mengganguk kepalaku saja. Terserahmu devan. Aku lelah dengan sikapmu.
Dia mengecup rambutku yang masih nyeri. Dia mengusap ngusap rambutku.
"Kenalkan aku pada keluargamu" katanya.
Aku mengganguk. akan tetapi, hati ini seperti menolak, otakku berkata ya, tetapi hatiku menolak untuk itu.
"Aku tadi pesan makanan, ayo aku suapi" katanya sambil mengangkat tubuhku ke sofa. Dia mengulung lengan kemejanya. Dia mencuci tangannya lalu dia mengambil botol mineral dan makanannya. Dia membuka makananya. Lalu menyuapiku. Semenjak setahun ini, dia selalu membuatku seperti anak kecil.
Setelah selesai dengan makan siang. Aku minta izin untuk keluar. Aku ingin bertemu dengan sahabatku, garry.
Aku selalu bercerita kepadanya tentang apa pun. Aku sampai di sebuah cafe milik sahabatku, garry. Aku melihat garry sedang duduk si ujung cafe sambil menghisap rokoknya.
Aku berjalan ke arah mejanya.
"Garry"panggilku. Dia melihat wajahku. Lalu tersenyum kearahku. Dia berdiri lalu mengeser kursi untuk aku duduk.
"Hai" katanya. Banyak orang yang bilang jika sahabatku ini mencintaiku. Menurutku sih tidak, karena kami sudah bertemanan sangat lama. Aku bahkan tak segan buang angin didepannya.
"Kenapa? Apa yang dilakukan devan padamu?" Tanyanya. Yah, aku selalu menceritakan semua kelakukan devan padanya. Dari yang paling buruk sampai paling romantis.
"Dia memaksa untuk menikah" kataku sedih.
"Bagus dong, kalau kau menikah dengannya, dia pasti tak akan cemburuan dengan siapa kau pergi, atau berpikir jika kau ingin memutuskannya" kata garry sambil tersenyum.
"Tapi, sebelum menikah saja dia suka main tangan, bagaimana jika kalau kami sudah menikah?" Kataku sendu.
"Hmm, aku tak bisa mencegatmu untuk menikah dengannya, kau ingat dua bulan yang lalu saat kau bercerita tentang topik ini, perusahaan ayahku hampir bangkrut" katanya.
Yah, ketika itu garry berkata untuk jangan menikah dahulu jika tak siap. Hanya mengatakan itu saja, keesokannya, perusahaan milik ayah garry hampir bangkrut karena devan menarik 40 persen sahamnya.
"Tapi aku tak bisa menikah dengannya" kataku sambil menunduk.
"Andila, pulang" tiba tiba suara seseorang yang kukenal memanggilku dan menarikku paksa masuk kedalam mobil.
^*****************
Haloo!!! Makasih loh, yang udah komen dan vote.Maaf ya banyak typonya.
Jangan lupa vote yaaa.....
Makasih ....
{8/10/17}

KAMU SEDANG MEMBACA
The physchopath doctor
Romancewarning : belum di revisi, masih banyak pleonasme, kata kata alay. Seorang anak kecil sedang bercerita dengan temannya tentang impian mereka. Impian salah satu dari mereka. "Kalau aku, ingin punya pacal yang pocecif sama aku" 15 tahun kemudian...