Bab 19

31.8K 1.3K 6
                                    

"Baiklah" jawab devan sambil tersenyum, ini semua demi buah hati mereka.

*****************
Setelah mendapatkan keinginan dila. Devan dan dila langsung kembali ke rumah. Devan tak kembali ke rumah sakit karena tak ada operasi hari ini.

Sekarang sudah pukul empat sore. Dila sedang menonton tv dengan cemilan yang berada di sampingnya.

Sedangkan devan, ia menyibukkan diri dengan mengcheck  tugas tugas mahasiswanya. Dila yang sedang menonton film iron man. Melotot melihat adegan adegan yang di tampilkan di tv.

Suara tv membuat devan tak fokus untuk mengcheck. Devan berjalan ke arah dila, "sayang suaranya pelanin ya" pinta devan lembut. Yang di balas gelengan kepala oleh dila.

"Kalau di kecilin buat enggak seru" katanya, devan menggeram. Kemudian menarik nafas dalam dalam dan menghempuskannya. Sabar batin devan.

"Sayang, pekerjaan aku banyak, kecilin dikit ya" bujuk devan. Tetap di balas gelengan.

Devan mungkin akan keruangan kerja saja. Dia membawa semua map dan berkas berkas. Dila yang melihat itu.

"Kamu mau kemana?" Tanya dila dengan nada sedih.

"Aku mau ke ruangan kerja" kata devan, devan melirik ke arah dila. Wajah istrinya berubah menjadi sedih. Devan berjalan kembali ke meja kerja dan meletakkan berkas berkas di sana.

Devan mendekati istrinya yang berada di atas tempat tidur kemudian mematikkan televisi. Kemudian naik ke tempat tidur dan meletakkan kepalanya di atas pangkuan  dila.

Tak lama kemudian, dila mengelus elus kepala devan dengan tanganya. Dila sangat senang melihat devan yang begitu manja kepadanya.

"Kalau anak kita laki laki kamu mau ngasih nama apa?" Tanya devan sambil memejamkan matanya, karena menikmati elusan di kepalanya.

"Hmm, devandra? Aku tak begitu pandai mencari nama" jawab dila, devan membuka matanya sejenak kemudian menutupnya kembali.

" hmm, mungkin nanti kita pikirkan" kata devan sambil mendudukkan tubuhnya.

"Kamu udah kenyang?" Tanya devan dengan nada lembut takut dila salah paham.

Dila menggeleng, "aku pengen cookies" devan menginstruksi untuk tetap di kamar.

Devan berjalan ke dapur, lalu membuka tempat persedian makan makanan. Devan melihat dua kaleng cookies. Untung masih ada, jika tidak dia harus keluar untuk mencari cookies.

Devan membawa sekaleng cookies dan memberikanya ke dila. Dila mengambilnya dan memakannya. Sedangkan devan sudah mengambil berkas berkas tadi dan menyelesaikan beberapa.

************************
Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Devan dan dila sudah bersiap untuk sarapan.

Setelah selesai makan, devan berangkat ke kampus tempat ia berkerja. Sedangkan dila, mungkin ia akan kembali ke kamar dan melanjutkkan tidurnya sampai devan pulang untuk makan siang bersama.

"Sayang, aku pergi dulu ya" kata devan sambil mencium bibir dila. Dila mengantar devan ke depan mobil devan yang sudah terparkir di sana.

"Kamu hati hati di rumah, jangan keluar tanpa izin dari aku, janji ya?" Kata devan yang di jawab anggukkan dari dila.

Devan berjalan masuk ke dalam mobilnya dan mulai meninggalkan perkarangan rumah mereka. Dila melambaikan tangannya ke arah mobil devan lalu berjalan masuk ke dalam rumah dan melanjutkan tidurnya.

******************

Pukul 12.00 am

Dila masih tidur sedangkan devan sudah keluar dari kampus dan sudah hampir sampai ke rumah.

Devan sampai di depan rumah mereka. Dia masuk ke dalam rumah dan mencari sang istri, ternyata anjuran di lakukan istrinya, buktinya dila masih tidur di kamar mereka.

Devan berjalan ke ranjang dimana sang istri sedang terlelap.

"Sayang bangun, ayo makan" panggil devan, devan mengecup pipi dila yang berisi.

Perlahan, kelopak mata dila terbuka dan dila menyesuaikan pandangannya.

"Kamu udah pulang?" Tanya dila dengan suara seraknya. Dila berusaha untuk duduk.

"Yah, kalau aku belum pulang yang di depan kamu ini siapa sayangku?" Kata devan dengan nada geli.

Dila tersenyum saja menanggapi ucapan devan.

"Ayo makan" kata devan yang di balas angguk dila.

•••••••••••••••••••

Thank you for waiting this story. I love you.

Btw udah pada baca "waitress for king " belum? Harus mampir dan baca..

Vote and comment.. love you all

Tinggal satu part lagi☺️

Salam
Julia

The physchopath doctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang