#Tabby
Dia pria yang baik. Kami bisa berteman. Ucapku,berbicara sendiri.
Sambil terus mengacak-acak lemari dapur di atas kompor gas, mencari sesuatu untuk dimakan. Dan hasilnya nihil.
"Aku rasa,aku harus ke supermaket. Aku akan mengajak Andrew. Aku yakin,dia butuh sesuatu.--------------
#Andrew"Sial, kenapa dia harus pergi secepat itu. Aku masih ingin bersamanya. Masih ingin menikmati tatapan mata abu-abunya, senyum manisnya, merah bibirnya. Ahh,semuanya yang ada pada Tabby."
Kutatap sekeliling apartemen yang mulai saat ini akan kutinggali. Dan aku menyadari aku harus membeli banyak perlengkapan sehari hari. Dan juga aku butuh sentuhan Morgan pada apartemen ini.
Morgan adalah sahabatku sejak pertama kali kami masuk kuliah. Seorang arsitek perayu wanita. Inilah salah 1 kesamaan kami. Penikmat wanita. Tapi aku rasa,aku akan berhenti. Aku sudah memilih wanitaku. Dan aku harap Morgan akan segera memiliki wanitanya juga.
Kuraih ponsel yang tergeletak di atas meja yang tak jauh dari jangkauanku. Kucari nama Morgan dan menelponnya."Datanglah ke Los Angeles kawan,aku membutuhkanmu."
"Apa yang kau lakukan di sana kawan?tanya Morgan.
"Aku akan menjelaskannya nanti,ketika kita bertemu.
"Oke,besok aku kesana. Kirimkan alamatmu. Lanjut morgan,dan pembicaraan kami pun berakhir.Kurebahkan tubuhku,ingin beristirahat sejenak. Baru beberapa menit terlelap,kudengar bunyi bel membangunkan tidurku. Kuseret kakiku yang terasa berat untuk melangkah. Kubuka pintu dan kudapati Tabby berada di baliknya.
Tuhan mendengarkan doaku. Aku sudah kehabisan akal,mencari cara untuk bisa bertemu Tabby lagi. Tanpa susah payah Tabby sendiri yang datang padaku.
"Hai,ada apa Tabby?"
"Apa aku mengganggumu Andrew?"
sambil menatap mataku yang merah.
Aku segera menggeleng.
"Tentu saja tidak.
"Aku ingin mengajakmu ke supermarket. Aku rasa kamu membutuhkan banyak peralatan." Jelasnya.
Tanpa berfikir,kuanggukkan kepalaku tanda setuju.
"Ayo kita pergi,aku memang berencana ke supermarket.Hahahaha,aku hanya bisa tertawa bahagia di dalam hati.
Kulangkahkan kakiku seirama dengan langkahnya.
Tak pernah bosan kutatap wajahnya.Kami pun menyusuri jalanan ramai dan padat. Aku tak memperdulikan kakiku yang mulai lelah. Yang aku perdulikan hanya wanita yang berada di sampingku saat ini.
Author mulai ngantuk,semoga gak ada yg typo. Ditunggu vote and komennya kawan.!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabby
RomanceAndrew yang mencoba mencari tau kehidupan yang dijalani Tabby, wanita yang dipilihkan neneknya untuk dijadikan pendamping hidupnya. Wanita sederhana yang berbeda dengan wanita wanita lain yang pernah ditemuinya. Sebuah rencana disiapkan andrew untuk...