Yeyyy,naik lagi rankingnya. Terima kasih kalian. Kalian luar biasa. 😄😄😄😄
Eh,vote lagi yakkk!!!
---------------
Banyak sekali yang ingin ditanyakan Tabby pada orang orang yang berada di ruangan bersamanya saat ini. Tabby masih bingung dengan yang baru saja terjadi.
"Baiklah,ijinkan aku bertanya pada kalian."teriak Tabby menginterupsi obrolan dari orang orang yang berada di sekitarnya.
"Mom and dad,bagaimana kalian bisa berada disini?"
"Nanti sayang,aku akan menjawab semua pertanyaanmu. Saat ini yang perlu kita bahas mengenai pertunangan kita besok."sela Andrew sembari memeluk Tabby.
"Jangan repotkan kami dengan pertanyaanmu Tabby,kami sudah cukup direpotkan dengan pertunanganmu."ucap Shay sambil melanjutkan obrolannya dengan Morgan.
Dan ucapan shay barusan disetujui oleh mereka semua.
"Biarkan Andrew yang menjelaskan semuanya padamu sayang. Lebih baik kau pilih gaun yang ingin kau pakai besok. Andrew membeli banyak gaun. Dia hampir saja membeli butiknya sekaligus."
Mata Tabby terbelalak ketika beberapa pelayan membawakan gaun gaun yang sudah tergantung rapi pada sebuah besi panjang.
"Apa kau gila And!!!membeli gaun sebanyak ini???tanya Tabby dengan nada tak percaya.
"Aku hanya membeli gaun yang kurasa cantik ketika kau mengenakannya. Jawab andrew sambil mengangkat kedua bahunya.
"Tapi ini berlebihan And.!!!"
"Tenanglah sayang,kekayaan Andrew tidak akan berkurang meskipun dia membeli bersama gedungnya." Ucap Pamela.
"See..grandma bahkan mendukungku.!!" Ucap Andrew dengan menyunggingkan senyum usilnya.
Tabby hanya bisa menghela nafas panjang.
Setelah memilih beberapa gaun dan mencobanya,akhirnya Tabby menjatuhkan pilihannya pada sebuah long dress berwarna hitam.
"Sayang tidakkah ini terlalu terbuka di bagian atasnya."ucap Andrew sembari memperhatikan Tabby memakai gaun pilihannya.
"Inikan salah satu pilihanmu And."jawab Tabby santai.
"Cantik..grandma suka."
"Mommy juga."
"Aku juga. Kamu terlihat elegan tabby. Ucap Shay.
Gantian Andrew yang menghela nafas panjang. Pilihannya salah saat ini.
"Pergilah beristirahat sayang. Mommy takut kau kelelahan."
Tabby memang sudah sangat lelah. Setelah pamit pada semua,Andrew menggenggam Tabby dan menuntunya ke kamar milik Andrew.
Lagi lagi Tabby terkejut melihat kamar yang dimasukinya saat ini.
Sebuah kamar luas bergaya klasik didominasi warna gold dan view yang menampakkan pemandangan taman bunga berbentuk labirin."And..kamarmu 2x lebih besar daripada apartemenku."ucap Tabby
Andrew tertawa melihat ekspresi dan ucapan Tabby.
"Pergilah mandi sayang,lalu kita beristirahat.
Tabby tak memperdulikan perkataan Andrew. Matanya asik menikmati perabotan perabotan mahal yang ada di kamar Andrew. Sampai akhirnya Andrew menggiringnya masuk ke kamar mandi yang membuat Tabby mematung saat memasukinya.
Sebuah kamar mandi luas dilengkapi jacuzzi dengan warna senada dengan kamar Andrew.
"Gedor kamar mandi jika aku tak keluar dalam waktu yang lama And. Kemungkinan besar aku tertidur. Ucap Tabby dengan polosnya.
Kepolosan Tabby membuat Andrew tak bisa berkata kata. Andrew tertawa terbahak bahak tak mampu berkata kata. Namun Tabby tak perduli dia lagi lagi asyik memanjakan matanya dengan pemandangan kamar mandi yang ada di depannya saat ini.
"Atau kau mau kutemani mandi sayang"canda Andrew setelah memperbaiki irama nafasnya.
Tabby menggeleng dengan cepat dan mendorong Andrew keluar dari kamar mandi.
--------------
Setengah jam Tabby berada di kamar mandi. Dia sudah hampir tertidur di dalam jacuzzi. Namun terbangun karena ketukan pintu dari Andrew.
Setelah mengeringkan badan tabby mengganti bajunya dengan baju tidur yang sudah disiapkannya.
Tabby melangkah keluar di kamar mandi. Mendapatkan andrew yang sudah menunggunya di tempat tidur sambil bertelanjang dada.
Tabby melemparkan dirinya ke tempat tidur dan masuk ke dalam pelukan Andrew.
Untuk beberapa saat tabby menikmati pelukan Andrew.
"And,sejak kapan kau mempersiapkan pertunangan kita??bagaimana bisa semuanya telah siap tanpa memberitahuku. Namun aku suka semuanya."ucap Tabby membuka pembicaraan.
"Tentu saja bantuan ibumu dan Shay. Mereka kan yang paling tau apa yang kau suka." Jawab Andrew
"Shay..wanita itu..pantas saja dia tak memperdulikanku beberapa minggu ini. Lalu bagaimana kau bisa membawa mom dan dad kesini?kapan kau bertemu dengan mereka. "Tanya Tabby lagi.
"2 minggu yang lalu sayang. Aku ke kampung halamanmu bertemu kedua orang tuamu,memperkenalkan diriku dan mengutarakan keinginanku. Dan tentu saja dengan ketampananku mereka dengan senang hati menerimaku menjadi calon menantu mereka."
"Apa mereka yang akan menikahimu? Harusnya kau bertanya padaku,apakah aku bersedia menikah denganmu."ucap Tabby kesal.
Andrew tersenyum dan mengeluarkan sebuah kotak kecil di balik bantalnya.
"Tabby Wilson. Wanita yang amat sangat kucintai. Yang tak mungkin aku hidup tanpanya. Maukah kau menerimaku. Menjadikanmu kekasih seumur hidupmu. Bahagia dan sedih bersamaku sampai kita renta nanti?" Ucap andrew sembari menyodorkan sebuah cincin berlian berbentuk hati pada matanya.
Tabby tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya saat ini. Andrew ingin menghabiskan sisa waktu bersamanya. Tabby menangis haru dan hanya bisa mengangguk menjawab pertanyaan Andrew dan menyodorkan tangannya.
Cincin berlian itu sangat pas di jari manis Tabby. Tabby memandangnya sebentar dan memeluk erat tubuh Andrew untuk beberapa saat. Lalu melepasnya dan mencium bibir Andrew dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabby
RomanceAndrew yang mencoba mencari tau kehidupan yang dijalani Tabby, wanita yang dipilihkan neneknya untuk dijadikan pendamping hidupnya. Wanita sederhana yang berbeda dengan wanita wanita lain yang pernah ditemuinya. Sebuah rencana disiapkan andrew untuk...