Part 9

7.8K 517 0
                                    

Kutatap wajahnya sendu,ada sedih disitu. Belum sempat kujawab salamnya,dia sudah melangkah masuk,menyembunyikan kesedihannya.

Wanitaku yang malang. Pikiranku menerawang. Sekeras apa kehidupan yang selama ini dia jalani.
Siapa dia? Yang dengan berani menyakiti wanita yang kusukai tepat di depan mataku.

Kuraih ponsel yang terletak di dalam kantong celana jeans yang menutupi kaki panjangku.

"Hans,selidiki wanita yang bernama sarah. Aku ingin informasi lengkap jangan ada yang terlewat. Ucapku tegas. Sembari memutuskan sambungan telpon.

Sayup sayup kudengar suara tangis yang kuyakini adalah tangisan tabby. Seketika itu pula,kemarahnku memuncak. Tapi aku tak bisa melakukan apa-apa. Tidak sampai aku mendapatkan kabar dari Hans.

Ingin rasanya aku berlari memeluknya. Melenyapkan kesedihan yang menaunginya. Tapi aku harus sabar. Rencana baru ku mulai.

Malam itu terasa panjang. Entah berapa lama tangis itu mereda. Sampai akhirnya aku bisa menutup mata.

----------------

Keesokan harinya kulihat Tabby berjalan terburu buru melalui jendela apartemenku. Apa yang membuatnya melangkah cepat di pagi yang belum banyak orang lalu lalang. Kulihat jam dinding. Pukul 7 pagi. Aku yakin hari ini kuliahnya pukul 1 nanti.

Tidurku memang tak nyenyak memikirkan kekasih hatiku yang sedang bersedih.
Tak sabar aku menanti kabar dari Hans.

Aku menyibukkan diriku dengan membalas email email yang masuk. Kutatap layar laptop,kubaca satu persatu. Yang kurasa penting akan ku forward pada Mr. Thomas bawahanku.

Selang berapa lama,ponselku berbunyi. Kulihat nama yang tertera pada layar.HANS

"Tuan,informasi tentang Ms. Sarah telah kukirim ke email pribadi anda. Dan 1 jam lagi aku akan menjemput tuan Morgan dan mengantarnya ke apartemen anda. Jelas morgan.

"Baiklah Hans, thanks.

Kembali kutatap layar laptop. Mataku sibuk membaca informasi tentang Sarah.
Aku menyunggingkan senyum puas.
Kudapati informasi bahwa Rob Parker adalah ayah dari Sarah. Ketua yayasan sekaligus pemilik kampus milik Sarah berkuliah.

"Beatrice,aku ingin kau menarik sahamku pada perusahaan Mr.Rob parker yang berada di newyork sekarang juga. Jika dia bertanya alasannya,minta dia menghubungiku. Ucapku pada sekretarisku melalui telpon.

Kuakui, Mr.Rob memiliki banyak usaha. Salah satunya usaha percetakan di New York. Tapi kekayaannya tak akan bisa sebanding denganku.

TabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang