Tabby

Part 14

# Tabby

Kubuka mataku, merasa asing dengan penglihatanku. Ini bukan kamarku. Aku ada dimana? Butuh beberapa saat untukku menyadari bahwa aku berada di kamar perawatan. Bibirku masih terasa perih,bekas pukulan Sarah.

Kamar ini!!! Kenapa bisa aku ada di kamar yang mahal ini. Bagaimana aku membayarnya. Ketika fikiranku disibukkan dengan biaya Rumah sakit. Aku merasakan tangan kiriku terasa hangat. Ada tangan yang menggenggam tanganku erat.

Betapa terkejutnya aku ketika kulihat tangan Andrew bersarang di atas tanganku . Sedangkan si pemilik tangan tertidur pulas di sisi tempat tidur. Aku merasakan wajahku terasa panas,dan sepertinya memerah.

Kupandangi wajahnya. Rambutnya berwarna tembaga. Bulu mata lentik, hidung yang menjulang. Dan bibir yang memerah tak tebal,tak juga tipis.
Andrew tidur sangat nyenyak,seperti bayi yang tertidur dalam buaian.

Aku rasa aku mengalami geger otak,sehingga otakku sedikit tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan berani kusentuh wajah pria yang baru beberapa hari ini kukenal. Ini bukan seperti diriku. Atau mungkin wajah Andrew yang tanpa kacamata seperti magnet,yang menarik tanganku untuk mendekatinya.

Kusentuh hidungnya. Dia tak bereaksi. Aku rasa Andrew benar benar tidur amat sangat nyenyak. Jari telunjukku pun berpindah ke bulu mata yang lebat. Kunikmati helaian helaiannya. Dia pun tetap tak bergeming. Aku pun semakin semangat untuk melakukannya. Sampai pada saat tanganku turun ke bibir merahnya. Andrew sedikit menggeliat.

Aku langsung menarik tanganku. Aku tak ingin Andrew mendapati aku yang sedang menikmati tiap inci wajahnya. Ini akan sangat memalukan. Dan dia akan berfikir aku wanita mesum.

Kututup mataku,seakan akan aku tidur. Namun setelah 5 menit bersandiwara,tak ada pergerakan dari Andrew. Aku rasa dia tertidur lagi.

Kutatap wajahnya lagi.
Ahhh..hentikan Tabby. Bisa-bisa dia memergokimu, batinku.
Tapi tanganku tak mengindahkan perintah itu. Jari jariku kembali bermain di wajah Andrew. Sampai Akhirnya tangan Andrew menangkap tanganku..

"Apakah menyenangkan bagimu,menyentuh wajahku???ucap Andrew sambil tersenyum.