Part 15

7.6K 482 0
                                    

#Andrew

Entah kapan aku terlelap. Yang aku tahu, aku hanya sibuk memandangi wajahnya. Menggenggam tangannya. Ini indah. Aku rela jika waktu terhenti saat ini.

Aku terbangun dari tidurku,ketika kurasa sebuah sentuhan lembut menyentuh wajahku. Kulihat dari sudut mataku, Tabby sudah sadar. Dan sibuk menyentuh tiap inchi dari wajahku. Kejahilanku bergejolak.
Berpura pura aku menggeliat. Dan keterkejutannya hampir membuatku tertawa terbahak bahak.

Dengan susah payah kutahan tawaku.
Berpura pura melanjutkan tidurku.
Sampai akhirnya sentuhan jarinya membuatku tak sabar untuk menyentuh tangannya.

Wajahnya yang lucu ketika terkejut memerah layakx kepiting yang direbus masak. Tabby sungguh imut.
Aku tak mampu menahan diriku untuk menjahilinya.

"Apakah menyenangkan bagimu menyentuh wajahku?tanyaku sambil menyiratkan senyum jahil

"Aaa..a..aku melihat ada sesuatu di wajahmu..!! Jawabnya gugup.

"Hahahaha,thanks tabby. Apa kau sudah merasa baikan????

"Hmm" jawabnya singkat memalingkan wajah. Menghindar dari tatapanku.
Ini lucu.

Hening sejenak.

Sampai akhirnya Tabby membuka pembicaraan.

"Andrew,aku rasa aku harus keluar sekarang. Aku sudah merasa baikan. Semakin lama aku disini semakin besar pula biayanya. Ucap Tabby cemas.

"Istirahatlah Tabby,masalah biaya tak usah kau cemaskan. Morgan yang membayarnya. Dia sahabatku.

"Morgan siapa? Aku tak pernah melihatnya ataupun berkenalan dengannya. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak mengenalku mau membayarkan biaya Rumah Sakitku yang tak sedikit ini???tanyanya

"Hahahaha,tenanglah Tabby. Dia sahabatku, biaya Rumah Sakit tak akan berarti apa-apa untuknya. Jadi aku harap kamu tidak memikirkan masalah ini lagi. Kamu hanya perlu memikirkan kesehatanmu. Kamu harus dirawat sampai benar-benar pulih.

"Hmm,kapan aku bisa bertemu Morgan? Aku ingin berterima kasih padanya.

"Aku akan memintanya datang nanti.

Obrolan terus berlanjut diantara kami. Sampai akhirnya kedatangan Shay menghentikan obrolan kami.

Bergegas shay mendekati Tabby,memeluknya.

"Kau baik baik saja?William akan datang sebentar lagi. Dia terkejut mendengarmu berada di rumah sakit."

"Katakan padanya aku baik baik saja Shay. Dia tak perlu mengkhawatirkanku."

"Kau tau William seperti apa Tabby,jika itu menyangkut dirimu!!!

Apa maksud perkataan Shay??? Apa William menyukai Tabby. Mengapa aku merasa terganggu. Batinku

Hmm,Morgan belum datang Andrew?tanya Shay

Belum. Mungkin nanti aku akan datang kesini bersamanya. Aku rasa aku harus kembali ke apartemen sekarang.

"Baiklah Andrew. Terima kasih sudah menjaga Tabby. Jawab Shay.

"Thanks Andrew. Ucap Tabby.

Aku tersenyum sembari meninggalkan mereka. Banyak yang harus aku selesaikan hari ini. Terutama wanita yang bernama Sarah.

Kuaktifkan ponselku. Begitu banyak pesan. Salah satunya dari beatrice sekretarisku.

"Ya Beatrice.

"Tuan Andrew selamat pagi. Aku hanya ingin memberitahu bahwa Tuan Rob tak henti hentinya mencari anda. Beliau ingin mempertanyakan masalah penarikan saham. " tanya beatrice

"Minta dia menghubungiku Beatrice." Jawabku singkat.

"Baiklah tuan.

Tak berapa lama ponselku berdering. Nomor yang tak kukenal tertera di layarnya.

"Halo tuan Andrew. Ini aku Rob Parker. Aku tak mengerti apa yang terjadi. Mengapa anda menarik saham anda pada perusahaan saya??Harga saham saya tiba tiba anjlok. Tolong tuan,urungkan niatmu.
Kumohon padamu. Ucap Mr.Rob panjang lebar.

"Aku ingin bertemu anakmu. Sarah.
Aku akan mengirim waktu dan tempatnya. Jika kau ingin perusahaanmu kembali membaik. Jawabku singkat dan memutuskan telpon tanpa mendengar jawaban dari Mr. Rob

TabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang