Tiba di Los Angeles,tabby meminta untuk diantar ke apartemennya. Dia sudah sangat merindukan kamar tidurnya. Namun yang didapatnya hanya penolakan dari Andrew.
"Tidak sayang,mulai saat ini kau tinggal bersamaku!!!!ucap Andrew
"Kenapa aku harus tinggal denganmu And? Aku punya apartemen sendiri. Balas tabby polos.
"Apa aku harus menjelaskan alasannya?"
Tabby mengangguk.
Andrew diam sejenak.
"Aku ingin kau selalu berada di dekatku Tabby."
"Oh.."singkat Tabby
"Tapi kenapa harus di rumahmu And,kenapa tidak di apartemenku. Lagipula jaraknya cukup jauh dari kampus. Entah harus berapa kali naik bus."Andrew tertawa mendengar apa yang dikatakan Tabby.
"Sayang,mana mungkin aku membiarkanmu menggunakan bus,ketika aku mampu membelikanmu kendaraan sebanyak yang kau inginkan.
"Tapi untuk apa jika aku tak bisa mengendarainya?"
"Aku akan meminta Hans untuk mengantar kemanapun yang kau inginkan."
Perdebatan mereka yang disaksikan Morgan dan Shay terus berlanjut hingga hingga limousine yang mengantarkan mereka tiba di mansion Andrew.
"Pokoknya,jangan membantah. Aku ingin kau tinggal denganku sekarang." Ucap Andrew berlalu meninggalkan Tabby yang masih terlihat kesal.
"And,antar aku pulang sekarang,aku harus pergi kerja. Teriak Tabby pada Andrew yang berada jauh darinya.
"Nyonya Laura sudah memberhentikanmu."teriak santai Andrew yang membuat Tabby terkejut dan berlari mencari keberadaan Andrew berencana ingin mengajukan protes.
Shay yang melihat perdebatan itu pun dibuat sedikit kesal. Dan menimpakan kekesalannya pada Morgan.
"Jangan bilang kau juga membuatku dikeluarkan dari tempat kerja?tanya Shay sinis. Dan dengan santainya Morgan mengangguk sembari membaca koran. Tentu saja hal itu membuat Shay naik darah. Dan lagi lagi menendang kaki Morgan.
Perkelahian pun terjadi antara mereka. Pelayan pelayan yang melihat tuan muda mereka teraniaya hanya bisa memandang ngeri melihat keganasan masing masing dari pasangan mereka.
"Jika aku berhenti kerja,bagaimana aku bisa membayar sewa apartemenku andrew."ucap tabby kesal
"Kau tak perlu membayarnya lagi. Apartemen itu sudah kubeli."jawab Andrew santai membuat Tabby terperangah dan tak bisa berkata kata.
Andrew yang melihat Tabby nampak sedikit shock,berjalan mendekati dan mencoba bicara dengannya.
"Sayang,tidakkah kau melihat aku melakukan semuanya karena aku mencintaimu. Aku tak ingin kau lelah bekerja dan jatuh sakit. Aku tak ingin kau kesepian di apartemenmu ketika aku sendiri menginginkan kau selalu berada di sampingku."jelas Andrew sambil menatap mata tabby dalam.
"Tapi and,tidakkah kau pernah berfikir bagaimana perasaanku saat kau melakukan segalanya semaumu? Bagaimana jika kita sudah tak bersama lagi,bagaimana aku bisa mencari pekerjaan untuk memenuhi semua kebutuhan sehari hari ku. Dan bagaimana mungkin aku bisa tinggal di apartemen milikmu ketika kita akhirnya memutuskan berpisah."jelas Tabby sambil berurai air mata.
Andrew yang melihat kesedihan Tabby merasakan perasaan bersalah dan mengutuk perbuatannya yang telah membuat wanita yang dicintainya menangis.
"Maafkan aku sayang. Maafkan aku yang tak memperdulikan perasaanmu. Kumohon jangan pernah berfikir kita akan berpisah,karena aku tak akan pernah menginginkan itu. Aku ingin kau selalu bersamaku selama sisa hidupku. Aku gila tanpamu Tabby wilson." Ucap Andrew sembari memeluk erat tabby.
Kamar itu hening sejenak. Hanya suara tangis tabby sesekali terdengar.
"Mengapa kau begitu yakin kita tak akan berpisah And?"
"Karena aku amat sangat mencintaimu. " ucap Andrew melepaskan pelukannya dan mencium lembut bibir tabby.
Mendengar hal itu dari mulut Andrew setidaknya membuat sedikit keresahan di hati tabby mulai menghilang.
Mereka kembali berpelukan erat. Sampai akhirnya suara morgan dan Shay yang masih berseteru membuat mereka melepaskan pelukan masing masing dan melangkah keluar melihat apa yang terjadi.
Di ruang keluarga itu tampak Morgan yang meringis kesakitan pada kakinya sedangkan Shay yang masih terus mengomel setelah mendengar Morgan membeli cafe tempatnya bekerja tanpa berunding dengannya.
Tabby dan Andrew yang merasa cukup menikmati perkelahian pasangan itu melangkah duduk ke sofa yang tak jauh dari morgan dan Shay berada. Tabby yang kini berada di pangkuan Andrew bergidik ngeri ketika melihat Morgan menarik dan mencoba memeluk Shay namun dengan sigap Shay memiting tangan Morgan dan mengunci tangan morgan di punggungnya.
"Sepertinya Morgan tak tau kalau Shay atlet hapkido."ucap Tabby santai yang membuat Andrew dan Morgan menganga.
"Dimana aku taruh mukaku ketika teman teman kerjaku tau sekarang aku pemiliknya???" Teriak Shay marah.
Dan perkelahian terus berlanjut entah berapa lama.
---------------
Tabby yang saat ini sudah pindah ke kediaman Andrew merasakan hidupnya kini berbeda 180 derajat dengan kehidupannya yang dulu.
Hari harinya yang selalu dia lewati bersama Andrew membuat cinta keduanya semakin erat.
Andrew terlalu mencintai Tabby. Sifat posesifnya terkadang membuat Tabby jengah.
Dimulai ketika Andrew yang dengan mobil sportnya selalu mengantar Tabby hingga ke depan kampus. Membuat banyak mata menatapnya iri membuat Tabby cukup risih. Bukan itu saja, terkadang ketika tabby keluar dari mobil Andrew pun ikut keluar hanya sekedar memberikannya ciuman.Kemanapun Andrew,tabby harus selalu berada di sisinya. Bahkan andrew lebih memilih memundurkan jadwal pertemuannya ketika jadwal mereka bentrok.
Namun hal itu juga membuat Tabby merasakan besarnya cinta Andrew padanya.
Dan baru baru ini tabby mengetahui dari Hans bahwa demi membeli apartemen tempat tinggal Tabby,andrew rela membelikan villa mewah untuk pemiliknya serta memberikan uang yang banyak. Tentu saja tuan Scott bersedia menyerahkan apartemen tuanya ketika mendapatkan kompensasi sebanyak itu.
Tak jauh berbeda dari tabby,Morgan pun melakukan hal yang sama terhadap Shay. Shay yang awalnya memberontak,sekarang hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan morgan.
Seperti saat ini,mereka sudah berada di London menemani kekasih mereka mengerjakan proyek pembangunan apartemen mereka yang rencanaya akan didirikan di pusat kota.
"Aku dan Shay akan berjalan jalan sebentar. "Ucap Tabby pada Andrew yang saat itu sedang sibuk bersama Morgan berkutat dengan tumpukan kertas dan laptop mereka.
Sebenarnya berat bagi Andrew dan Morgan mengijinkan kekasih mereka pergi tanpa mereka. Namun melihat kesibukan mereka yang tak bisa meninggalkan pekerjaan dan tak ingin kekasihnya bosan di kamar hotel,akhirnya mereka mengijinkan tabby dan shay pergi dengan syarat Hans harus ikut menemani.
Tabby dan Shay melompat senang. Mereka sudah hampir mati karena bosan. Tanpa menunggu lama mereka berlari keluar kamar tanpa menoleh sedikitpun.
Rencana telah mereka atur. Mereka berencana pergi ke salah satu klub malam yang berada tak jauh dari hotel tempat mereka menginap,namun sebelumnya mereka ingin berjalan jalan menikmati kota london.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabby
RomanceAndrew yang mencoba mencari tau kehidupan yang dijalani Tabby, wanita yang dipilihkan neneknya untuk dijadikan pendamping hidupnya. Wanita sederhana yang berbeda dengan wanita wanita lain yang pernah ditemuinya. Sebuah rencana disiapkan andrew untuk...