Part 8

8.2K 511 0
                                    

Sunny market malam itu cukup ramai dikunjungi oleh mereka yang memiliki alasan yang sama denganku juga Andrew. Membeli kebutuhan.

Perjalanan menuju supermarket yang rajin ku kunjungi cukup menyenangkan karena adanya Andrew. Aku terbiasa sendiri, buatku ini menenangkan.

Aku ramah kepada semua orang yang aku kenal. Begitulah sikap yang aku tunjukkan pada Andrew hari ini. Menolong seseorang tidak ada salahnya bukan? Apalagi dia yang hidup berdampingan denganku.
Tapi aku berubah menjadi sosok yang diam ketika berada di kampus. Aku tidak ingin hidupku diganggu oleh Sarah. Dia wanita yang mengerikan bagiku. Ketika pria pria mendewikannya,perempuan perempuan lain yang mengidolakannya. Aku menganggapnya wanita yang menakutkan.

Aku adalah salah satu korban dari Sarah. Yang tak mampu melawan karena kedudukan yang dimiliki Ayahnya. Bagaimana bisa kami menghadapinya,jika hanya 1 keluhan dari mulutnya, kami bisa dikeluarkan dari kampus. Kejam memang.

Dan wanita yang paling tak ingin kutemui saat ini,malah berada tepat di depanku.

Dan wanita yang paling tak ingin kutemui saat ini,malah berada tepat di depanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya tertunduk,takut untuk menatap. Aku rasa Andrew merasakan perubahan sikapku. Sampai akhirnya rasa penasarannya terjawab ketika Sarah menghampiriku,menabrakku dan berkata sambil berbisik "minggir kau jalang".
Beruntung Andrew segera menangkap tubuhku yang nyaris terjatuh dengan lengan kokohnya.

"Permisi nona,aku pikir kau harus minta maaf padanya. Ucap Andrew sambil menunjukku.
"Sudahlah Andrew,aku baik baik saja. Jawabku sembari menarik tangannya yang menggenggamku erat. Mengajaknya pergi.

"See..dia baik baik saja. Aku rasa aku tak perlu minta maaf. Jawabnya sombong dan berlalu pergi memperlihatkan senyum puasnya.

Andrew mematung. Tangannya menggenggamku keras. Menatap kepergian sarah.

"Andrew..Andrew..panggilku sambil menarik narik lengan bajunya.
"Ayo kita pulang. Ucapku sambil tersenyum pahit.
Aku merasa malu di depan Andrew. Setelah melihat perlakuan Sarah padaku.

Sepanjang jalan pulang,aku hanya terdiam. Dan Andrew pun mengerti atas sikap yang kutunjukkan saat ini.

Sampai akhirnya kami tiba di pintu apartemen masing masing dari kami..

"Selamat malam Andrew,ucapku berusaha tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban darinya,Segera kulangkahkan kakiku memasuki apartemenku.
Menangis memikirkan kejadian yang menimpaku tadi.

TabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang