3

5.4K 300 6
                                    

pesannya akohhh cuma satu, jangan lupa vote, comment, follow juga yaa
itu aja sihh 😚😅 ehh itu kan  bukan cum satuu aja
Happy Reading :v

***

Hari ini ana terlihat berbeda dari biasanya di lebih tampak murung, banyak diam dan tak mengubris segala sesuatu 

selvi yang satu meja dengannya pun menyadari keanehan sahabatnya itu

“na tumben loe hari ini banyak diem loe sakit?” ana pun masih diam tak bergeming sambil menatap meja dengan tatapan kosong

“naa.. anaa.. “masih tetap diam

“naaa!!! Loe kenapa sih dari tadi nggak dengerin gue kalau punya masalah cerita ke gue” suara selvi yang sedikit mennggi dibandingkan yang tadi

Ana yang mendengar teriakan pun langsung kaget dan gelagapan

“ahhh iyaa apa sell?” dengan nada yang masih kaget sambil menatap ana

“loe kenapa dari tadi kog diem aja? Loe ada masalah? Atau loe sakit? Cerita ke gue” rentetan pertanyaan dari selvi yang membuat ana bungkam dan sedikit kaget

“ahh.. gue nggak papa kog” sambil mengalihkan pandangannya dari selvi yang kembali menatap meja dengan tatapan kosong

“loe kenapa ? cerita ke gue? Loe anggep gue apa? Segitu ya persahabatan kita? Sampai loe nggak mau cerita” selvi yang mengguncang bahu ana

Ana menggeleng dengan cepat “nggak gitu sel , tapiii gueee ....“ menggantung perkataannya

Itu membuat selvi mengerti kalau ana butuh waktu untuk menjelaskannya

“yaudah kalau loe belom siap, gue nggak papaa mungkin loe butuh waktu, tapi kalau loe udah siap cerita sama gue, sama sinta dan rahma, kita selalu ada kog buat loe, loe nggak usah khawatir” ucap selvi dengan senyum yang ia tujukan ke ana 

“makasihh yaa, tanpa kalian gue nggak tau harus gimana lagi, gue janji kalau gue udah siap gue ceritain ke kalian” sambil memeluk selvi

Sint dan rahma yang baru kantin pun masuk ke kelas dan melihat kejadian itu

“kalian pada ngapain pelukan nggak ngajak2 ihhh” rengek santi yang mendekati ana dan selvi

“loe lagi ada masalah?” rahma yang sudah mengetahui dari raut wajah ana yang terlihat lesu

“gue nggak papa kog, kalian tenang aja”

“loe nggak usah sungkan2 sama kita kalau ada masalah cerita mungkin kita bisa bantu meringankan” saran rahma yang diangguki oleh ana

Bell masuk pun menghentikan aktivitas mereka ber empat, sekarang pelajaran bahasa indonesia pelajarannya pak vian

“assalamualaikum anak anak selamat siang” sapa pak vian yang baru memasuki kelas dan menuju tempat duduknya

“waalaikum sayangg pak vian gantenggg selamat siang juga” grup cewek yang tiba2 kompak dan semangat menjawab salam dari pak vian dan grup laki2 menjawab dengan tidak semangat

“sekarang kita akan belajar membuat puisi”
ucap pak vian yang sembari menjelaskan penjelasan kedepan

setelah selesai pak vian mulai memberikan tugas kepada muridnya

“sekarang kalian buat puisi dan nanti di tampilkan kedepan”

“baik pak”

Pak vian yang sedari tadi melihat ana menyadari jika ana dari tadi tidak memperhatikan pelajaranya

“selvi itu teman kamu kenapa?” pak vian yang pura pura tanya hanya untuk menyadarkan ana dari lamunannya

“lagi sedih kayaknya pak”

My Perfect CEO (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang