My Perfect CEO (Repost)

22

yuhuuu come again nihh .. maaf update nya lama 😂😂

ada yang udah baca part 20?

ohh iyaa mau ngasih tau sekarang dede emesh lagi bahagia

soalnya akang taehyung ulang tahun 😍😂😅😆😂❤❤ enggak tau kenapa seneng aja

langsung baca yakk .. btw part 20 private 😆 udah di bilangin dari awalya kalo ada yang di private

vote sebelum bca comment sesudah baca ❤❤❤😙😙😍😘

Happy reading

***

Vian kembali menghembuskan nafas dengan kasar kali ini tatapan vian berubah menjadi dingin “sudah malam besok saja kan masih ada waktu, sekarang tidur” ada nada menahan amarah didalammnya

“enggak mau pokoknya sekarang, kamu enggak percaya sama aku?”

“bukan begitu hanya saja ini sudah malam sayangg sekarang tidur ya” bujuk vian dengan nada selembut mungkin

“enggak bisa viann kalo pertanyaan aku belum di jawab” keukeh ana yang minta penjelasan lebih

“ini udah malemm ana sayangg besok aja ya, mata kamu udah ngantuk begitu” vian tetap tak mau menceritakan masa lalunya

“enggak mau, maunya sekarang aku tetep nggak bisa tidur kalo kamu enggak cerita sekarang.” Ana tak mau mengalah

“akuu belum bisa cerita sama kamu..” jawab vian lemah

“aku ini istri kamu, seharusnya kamu terbuka sama aku, apa aku belum bisa di percaya sama kamu, segitu kamu meragukan istri kamu dan lebih memilih diam dengan masa lalu kamu!!!” bentak ana yang cukup nyaring untuk kuping dan mengubah posisinya menjadi duduk

“bukan begituu sayangg kamu salah paham” vian mencoba menenangkan ana yang sudah akan mengeluarkan air matanya, mensejajarkan tubuhnya dengan ana

“salah paham bagian mana? Coba JELASKAN PAK ALVIAN RENO SYAHREZA !!! ” teriak ana lebih kerass

“sayangg udah jangan teriak malam malam nanti kalo ada yang denger gimana?”

Ana menghembuskan nafas dengan kasar  “hahh.. jangan anda pikir saya ini bodoh ruangan ini kedap suara, orang luar tak akan mendengarnya”

Vian mengusap mukanya dengan kasar “udahh, ini udah malam sekarang kamu tidur yah” bujuk vian lagi

“enggak sekarang anda keluar dari ruangan ini saya mau sendiri” ana menunjuk pintu kamarnya

“hmm ini kan kam--..” ucapan vian terpotong lagi oleh ana

“baiklah biar saya yang tidur di luar” ana mengambil bantal dan mulai berdiri dari ranjangnya belum sempat ana meninggalkan ranjang vian sudah menariknya lagi

“jangan kamu tidur aja disini aku tidur di luar” vian mengambil bantal dan berlalu meninggalkan ana yang masih diam

Ana menangis dalam diam dia merutuki kebodohannya kalau dipikir pikir dirinya terlalu berlebihan menanggapi masalah tapi apa boleh buat namanya juga masih sma yang mempunyai sifat labil coba saja pikirkan bagaimana jika seorang wanita sma diragukan oleh laki laki yang sudah menjadi miliknya bukan kah itu sakit? Ia masih belum bisa mengerti arti rumah tangga yang sebenarnya jadi jangan salahkan ana yang kekanakan

Ana mulai menyelimuti dirinya mengabaikan masalah yang sedang terjadi mulai memejamkan mata mengeyahkan segala pikiran yang bersarang di otaknya

Sedangkan di sisi lain vian duduk di ruang yang biasanya untuk kumpul bersama disana ada sofa yang lebih besar yang cukup untuk menampung badannya tidur
Memikirkan kembali masalah ana tadi rasanya kepala vian mau pecah ia sadar jika perasaan ana masih labil jadi dia harus lebih sabar menghadapi masalah ini, ia sebagai kepala keluarga yang juga sebagai imam di rumah ini harus lebih bijaksana dalam menghadapi masalah