21 (repost)

1.2K 54 2
                                    

hai hai hai comeback again nih dede emeshhh, ada yang nungguin? kalo nggak sih nggak papa, tapi masa gitu?

VOTE sebelum baca boleh lah COMMENT setelah baca yaaa 

maap kalo ada banyak typo :v

Happy Reading !!!

***

selama perjalanan pulang ke apartemen ana hanya diam memikirkan kembali apa yang telah di ucapkan oleh reza. vian yang menyadari perubahan sikap ana pun bingung kenapa tiba tiba ana hanya diam dan kadang kadang mengerutkan kening seperti memikirkan masalah yang berat.

"sayang kamu kenapa?" vian menggenggam tangan ana tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan

"hah .. enggak papa" ana menghadap ke arah vian merubah posisi duduknya menjadi menyerong ke arah vian dan menyenderken kepalanya ke kursi yang diduduki tanpa melepas genggaman tangan vian

"tadi reza bilang apa aja sama kamu? dari tadi perjalanan kamu kayak lagi mikir" ahirnya vian menanyakan apa yang mengganggu pikirinnya tadi

"nggak bilang apa²" jawab ana seadanya. vian menghembuskan nafas dengan kasar tak puas dengan jawaban ana yang singkat itu

setelah beberapa menit ahirnya mereka sampai di apartemen ana masuk duluan dan meninggalkan vian yang masih berdiri di depan pintu

"hmmm awas aja kalo tuh curut ngomong yang aneh aneh sama istri gue, gue mutilasi tuh dasar kecoak bunting" gumam vian yang merasa keanehan ana terjadi saat reza dan ana berada di ruangan yang sama.

vian menyusul ana yang sudah memasuki kamar mereka berdua. vian menghamipiri ana yang sedang menyiapkan baju santai untuknya.

"vian kamu mandi gih aku siapin makan dulu bajunya udah aku siapin" ana menghampiri vian meraih jas yang tersampir di tangan vian melepas dasi yang masih bertengger di lehernya

"kamu udah mandi?"

"belom nanti aja kamu duluan"

"barengan aja yukk" dengan semangat vian mengajak ana mandi bersama namun malah mendapat tatapan tajam dari ana
"nggak usah aneh² cepett mandi"

vian yang mendapat tatapan itu pun langsung ciut dan hanya menunjukan cengirannya "iya² nggak usah gitu nanti tambah cantik" vian mencubit kedua pipi ana

"ihh viann sakittt" ana melepaskan tangan vian dari kedua pipinya. mendorong vian ke kamar mandi. kalo meladeni vian terus nanti malah nggak jadi mandi.

ana menuju ke dapur memasak untuk makan malam nanti hari ini menunya ayam goreng, tumis kacang panjang yang kalo di potong tetep aja namanya kacang panjang, rica² ayam dan tak lupa tempe goreng.

sederhana bukan? itu masakan yang di ajarkan mama ana dulu. mama ana berasal dari jawa jadi makanannya sederhana tapi tetap enak tak harus makanan luar negeri dan murah lagi meskipun orang kaya yang duitnya nggak akan habis hanya untuk makan tapi menghemat tak ada salahnya bukan?
semua masakannya sudah matang tinggal menunggu vian yang mandi. ana menghampiri vian yang masih di kamar sedang memakai baju.

"udah selesai?" tanya ana saat pertama kali masuk

"udah, kamu mandi sekalian gihh aku tunggu di tempat makan" vian menghampiri ana dan mengacak ngacak puncak kepala ana. ana hanya mengaggukan kepala dan berjalan menuju kamar mandi sebelum itu mengambil handuk di almari.

vian menunggu ana sambil membaca berita yang sedang hangat di sosial media
ana menghampiri vian yang sudah menunggunya menggeser kursi di samping vian. mengambil piring untuk vian menaruh nasi dan lauk pauk secukupnya.

My Perfect CEO (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang