29.1

1.8K 107 11
                                    

yuhuuu .. comment nya banyakin ya sebelum baca bintang kecilnya duluu 🌟🌟🌟 ya 😂

Happy Reading ❤❤❤

***

“emm ituuu anu ..” ana sedikit ragu saat akan mengungkapkan

“itu apa sihh?”  vian mengusap pipi ana dengan lembut

“nggak jadi dehh besok aja” ana melenggang pergi meninggalkan vian dan menuju ke arah kamar mereka

“itu anak kenapa sihh”

Ana sudah berganti baju tidur, vian yang baru keluar kamar mandi juga sudah memakai baju tidur yang sama dengan ana

Al ..” pangggil ana

Vian melihat sekelilingnya dan tak ada orang “kamu manggil aku?” sambil nunjuk dirinya sendiri

Ana menepuk jidatnya “hadeeh siapa lagi kalo bukan kamu alvian hmm”

“ohh, kenapa?” vian berjalan ke ranjang tepatnya disamping ana

“gimana tadi di kantor?” tanya ana yang seakan ingat dengan murungnya vian kemarin

“baik baik aja, emang kenapa?”

“nggak papa, kalo ada masalah bilang yah” ana menyenderkan kepalanya ke bahu vian

“hmm..”

“udah yukk tidur..” ana mulai merebahkan diri diikuti vian yang memeluk pinggang  ana dengan erat

Keheningan terjadi diantara mereka sampai vian memulai pembicaraan lagi

“yanggg ..” vian merapikan rambut yang menutupi wajah ana

“hmm..” ana mendongak menatap vian yang juga menatapnya

“jadi ngandangin burung nggak?”

Ana yang mendengar itu sontak langsung melotot ke arah vian, memukul bahunya dengan keras

“aww.. tenaganya kek banteng”

“siapa suruh bilang kayak gitu, kandangin aja sendiri” ana membalikkan tubuhnya membelakangi vian

“benerr nihh? Aku kandangin ke orang lain nihh” goda vian sambil mencolek bahu ana

Ana langsung memutar tubuhnya menghadap ke arah vian dengan tatapan yang tajam dan telunjuk yang mengacung ke arah vian “kalo berani terima akibatnya, nihh” ana menunjukan kepalan tangannya yang sangat imut itu

“hahaha, iya iya sini mas peluk” vian menarik ana kedalam pelukannya

“mass..?”

“bukannya kamu sendiri yang manggil aku mas tadi?” vian teringat ucapan ana saat ia tiba di rumah mertuanya

“hmm..” ana semakin mengeratkan pelukannya ke tubuh vian

“yangg kapan kerumah mama?” vian ingat jika mamanya mengatakan rindu

“kalo kamu libur aja yahh, biar berdua sama kamu”

“hmm...”

Al..”

“tumben amat kamu manggilnya Al.. biasanya juga Viannn!!! Viannn!!!” vian memeragakan suara ana yang cempreng dengan teriak teriak

“ihhh becanda mulu daritadi”

“hahaha..yaudah iya, kamu ma ngomong apa?”

“emm.. kamu mau nggak punya anak dari aku?”

My Perfect CEO (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang