19

3.7K 176 1
                                    

comeback again nih dede emesh .. ada yang nungguin? ciee nungguin akohh 🙈😂😂

sebelum baca kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ dulu bolehh lahh 😍😍❤😂🙈

Happy Reading !!!

***

“eitss mau kemana kamu nggak bisa lari dari kandang macan” vian menyeringai

Namun ana malah menyengirt kan dahi

“kamu habis makan biskuat..? kog jadi macan sihh?”

Ini ana yang ogeb apa emang udah ketularan sama rahma?

Tanpa babibu gila vian langsung mencium bibir ana mengunci tangan ana di atas kepalanya memberikan ciuman yang penuh tuntutan karena vian gemesh sama ana vian semakin menekan ciumannya mulai melumat bibir ana hingga menimbulkan suara kecupan memenuhi ruangan tesebut

“viann..” berontak an di sela sela ciumannya namun vian tak mengubris ucapan ana dan terus melanjutkan ciumannya, mengecup rahang ana kemudian turun mulai mengecup dan  menggigit leher ana.

Ana yang sedang di bawah vian pun hanya bisa pasrah atas perlakuan vian. Mau bagaimana lagi? Menolak? Yakali ini vian loh yang cium suami sendiri masa nolak kan nggak mungkin nanti jadi istri durhaka lah.

Setelah memberikan tanda pada leher ana, vian mendongak untuk melihat ana. Sepertinya dugaannya ana mengigit bibir bawahnya menahan suara suara laknat yang akan keluar dari mulutnya.

Mereka berdua bertatapan cukup lama sampai suara ana membuyarkan tatapan mata vian

“viann.. sakitt ..” ucap ana sendu
Vian yang sadarpun langsung melepaskan genggaman tangannya yang masih memegang pergelangan tangan ana kuat, mungkin saking gemasnya jadi terlalu kencang menggenggam hahaha gemas apa semangat?ʕ•ٹ•ʔ

“ya ampun.. sayang maafin aku aku nggak bermaksud mau nyakitin kamu bener dah suer tekewer kewer tadi cuma gemes aja sama kamu jadi megangnya terlalu kuat bener aku minta maaf sayangg ..” vian memelas dan memeluk ana mengecup kening ana berulang kali sambil terus berucap maaf

“hahaha.. udah nggak papa aku ngerti kog..” sebenarnya tangan ana masih sakit tapi nggak papa lah paling besok sembuh

“maaf bener dahh ... coba sini aku lihat..” vian melepas pelukannya dan mulai memeriksa tangan ana
Ana memberikan tangannya yang sedikit memerah ada jejak jari vian

“sayanggg!!! Itu merah banget ya ampunn aku minta maaf sumpah dah..” vian meniup tangan ana yang memerah dan mengusapnya lembut

“udahh lah nggak usah lebay kayak gitu kali nggak papa..” namun tanpa diduga vian memencetnya

“ihh viann jangan di pencett sakitt ..” teriak ana kencangg
“tadi katanya nggak papa..” vian terekeh geli

“ya emang nggak papa kalo nggak di pencet kamu ihh..” ana menarik tangannya lalu memungungi vian

“ihh sayang kog gitu sihh aku minta maaf.. sini aku tiupin lagi” vian menggoyang kan bahu ana

“ihh jangan ganggu aku mau tidur.. kalo masih ngomong tidur di sofa..” vian tersenyum dibalik punggung ana
Perdebatan kecil inilah yang membuat makin cinta sama ana..

“tunggu CINTA?” batin vian
Hanya dengkuran halus dan suara nafas teratur yang terdengar di kamar itu

“sayangg..” panggil vian untuk memastikan dan tak ada jawaban dari ana

Vian membalikan tubuh ana pelan pelan menempatkan ana di depan dadanya mengusap tangan ana yang memerah
“maaf sayangg..” bisik vian dan mengecup puncak kepala ana berkali kali
“maaf aku janji nggak begitu lagi..” 

My Perfect CEO (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang