Page 8 : New Member

2K 320 55
                                    

Tangan itu begitu lembut menyentuh telapak tangannya, jari-jarinya yang lentik dan cantik merapat pada genggamannya. Aliran darahnya terasa mengalir deras, jantungnya terus berdegup dengan kencang, hatinya yang keras tiba-tiba melemah merasakan gejolak yang tidak biasa.

Di saat Chanyeol menggapai tangan gadis itu yang satunya lagi, sentuhan kulitnya yang halus membuat darahnya kembali berdesir dengan hebat. Chanyeol dapat melihat gadis itu tersenyum diam saat ia berhasil menggapai tangannya. Pria itu hanya bisa melihat senyuman manis gadis itu sampai semua bayangannya itu memburam lalu menghilang begitu saja.

"Hey ada apa denganmu? Sekarang giliranmu."

Teguran dari Kai membuat Chanyeol kembali tersadar pada dunianya, pria itu menatap sekelilingnya, ia masih berada di tempat billiard bersama teman-temannya.

"Ayo Chanyeol, jangan membuatku dan yang lainnya menunggu." Ulang Kai.

Chanyeol kembali mengambil tongkatnya, dengan cekatan ia segera menembak bola berwarna kuning di depannya. Sasaran pun tepat, bola itu berhasil masuk, Chanyeol kembali mencetak skornya. Kemudian tongkatnya diambil alih oleh Johnny.

Tangannya meraih minuman soda yang diberikan Sehun, Chanyeol menghabiskan setengahnya dari kaleng soda itu dengan cepat.

"Sebenarnya, apa yang baru saja kau pikirkan tadi?

Chanyeol menoleh pada Sehun, kedua alisnya tampak berkerut.

"Maksudmu?"

"Tadi sebelum bermain, kau tampak melamun bahkan Kai sampai menegurmu."

"Itu bukan hal yang penting. Jangan terlalu dipikirkan." Sahutnya cepat.

Sehun hanya mengangguk, tampaknya penjelasan Chanyeol sudah cukup baginya, ia tidak perlu ikut campur dalam urusan pribadinya.

Kai tersenyum puas, ia bisa memasukkan lebih dari satu bola dalam sekali permainannya tampaknya hal itu membuat Yuta cukup tersanjung.

"Wow, Kim Kai... kau menorehkan rekormu lagi. Pantas saja si cantik Seo Yerin terpesona denganmu. Kemarin aku mendengarnya bahwa ia ingin berkencan denganmu!"

Alih-alih menanggapi, Kai hanya bersikap cuek mendengarnya.

"Aku memang suka membuat mereka terpesona denganku tapi kalau sampai tahap berkencan, itu merepotkan bagiku."

Ucapannya langsung disambut cibiran dari Yuta, Johnny yang mendengarnya hampir saja menjatuhkan kaleng sodanya dari tangannya, Sehun hanya menggeleng pelan namun Chanyeol berbeda dengan yang lainnya, dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Kai yang melihatnya cukup tertarik, pria itu tampak tersenyum miring.

"Lalu bagaimana dengan Park Chanyeol? Bukankah sejak kepindahannya kemari banyak yang begitu mengelu-elukannya. Mungkin banyak sekali dari mereka yang ingin berkencan dengannya."

Gurauan Kai pun mendapat lirikan tajam dari Park Chanyeol.

"Terdengar seperti lelucon konyol kalau aku kemari hanya ingin mendapatkan seorang kekasih. Aku bahkan belum memutuskan kekasih-kekasihku di California."

Perhatian keempatnya dengan otomatis terpusat padanya, mereka begitu terkejut dengan pernyataannya tadi. Park Chanyeol ternyata si playboy yang tidak bisa terbantahkan dengan kelihaiannya memikat wanita, pada dasarnya orang seperti itu termasuk orang yang... Maaf, brengs*k!

Great YoungsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang