Page 29 : The Chaos Maker

1K 185 35
                                    

Sampai saat ini, Irene masih belum sadarkan diri namun dokter UKS mereka mengatakan bahwa hantaman bola tadi tidak berdampak parah pada gadis itu. Setidaknya Irene masih dalam keadaan yang baik-baik saja. Wendy dan Seulgi hanya bisa menanti kesadarannya. Keduanya tampak setia menunggu Irene di ruangan UKS. Sedangkan Sehun telah pergi kembali begitu dokter UKS memberitahu hasil pemeriksaannya.

Keduanya tanpa terasa telah menghabiskan waktu yang cukup lama di sana, Seulgi merasa dirinya membutuhkan minuman untuk memenuhi rasa dahaganya. Memutuskan pergi ke kantin untuk membeli minuman rupanya membuat perhatian Wendy teralihkan.

"Mau pergi kemana?"

"Membeli minuman, aku akan membeli untukmu juga."

"Baiklah, jangan terlalu lama."

Seulgi hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Saat itu juga ia beranjak pergi menuju tempat tujuannya. Tak lama setelah kepergiannya, Wendy merasakan pergerakan tangan Irene yang saat itu memang tengah digenggamnya. Sorotnya tampak berbinar begitu sahabatnya terlihat membuka kedua matanya dengan perlahan. Wendy saat itu tidak bisa menyembunyikan raut kebahagiaannya.

"Syukurlah kau baik-baik saja Irene. Sungguh, aku begitu mengkhawatirkanmu."

Irene hanya tersenyum tipis memberikan respon kecilnya, ia tau Wendy sangat mengkhawatirkannya.

Kejadian di lapangan tadi terputar kembali dalam memorinya. Bagaimana Seulgi bertanding voli dengan Chanyeol dan berakhir dengan seri. Bagaimana Chanyeol begitu emosi dengan hasil akhirnya hingga membuatnya khawatir dengan Seulgi. Dan bagaimana Nayeon melemparkan bola voli pada Seulgi namun malah berakhir menghantam kepalanya. Setelah itu ia tidak tahu persisnya seperti apa yang terjadi namun satu hal yang ia ingat, tubuhnya terasa melayang saat Sehun menggendongnya dengan langkah tergesa-gesa. Lalu tiga kalimat yang diucapkan pria itu padanya seakan memenuhi seluruh pikirannya saat itu juga.

"Aku mohon bertahanlah."

Sekhawatir itukah Oh Sehun terhadap dirinya?

"Wendy, dimana Oh Sehun?"

"Hah? Apa?" Wendy terkejut mendengarnya, hal itu membuat Irene harus mengulangi pertanyaan yang sama. Saat itu, Wendy ingin sekali memastikan hubungan sahabatnya dan Sehun namun mengingat kondisi Irene saat ini maka ia mengurungkannya.

"O-oh dia... langsung pergi setelah dokter memberitahu keadaanmu."

"Bisakah kau mencarinya untukku? Ada yang ingin aku bicarakan dengannya."

Wendy sebenarnya ingin sekali menolaknya. Ada beberapa alasan yang membuatnya berat untuk melakukannya namun kembali mengingat kondisi Irene dan mungkin sahabatnya itu dan Oh Sehun harus saling berbicara satu sama lain saat ini.

"Baiklah, aku pergi dulu mencarinya."

"Terimakasih."

Setelah itu, Irene hanya bisa memandangi kepergian sahabatnya. Otaknya kini jauh melayang lalu menyelami sosok Oh Sehun, pria yang selalu memenuhi pikirannya akhir-akhir ini.

Tanpa ia sadari, Lee Hyo Eun telah mendengarkan pembicaraannya bersama Wendy sebelumnya. Wanita itu kemudian berbalik pergi dan mengulas senyuman licik di bibirnya.

 Wanita itu kemudian berbalik pergi dan mengulas senyuman licik di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Great YoungsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang