Page 27 : Brilliant Collaboration

1.1K 188 34
                                    

Liburannya selama dua minggu telah berakhir, Yoo Yeon Seok kembali ke negara kelahirannya dengan suasana hati yang begitu baik. Pria itu kini memasuki rumahnya seraya menyeret koper besar miliknya.

Begitu sampai di kursi sofa, Yeon Seok menjatuhkan dirinya untuk mendarat di sana. Perjalanannya yang begitu panjang dari Italia membuat tubuhnya cukup lelah. Setelah itu ia bangkit kembali untuk membersihkan diri dan membereskan segala perlengkapannya selama perjalanan liburannya.

Selesai melakukan rutinitasnya yang telah memakan waktu beberapa jam, Yeon Seok membuka laptopnya yang terletak di atas meja kerjanya. Setelah terhubung dengan koneksi internet, Yeon Seok cukup terkejut mendapatkan banyak email yang masuk dari beberapa orang.

Pergerakan kursornya terhenti setelah ia mendapati sebuah email misterius yang masuk ke dalam akunnya. Yeon Seok cukup penasaran dengan email itu hingga akhirnya ia memutuskan untuk membukanya.

Kedua matanya tampak serius membaca baris demi baris isi pesan dari si pengirim misterius itu. Yeon Seok mulai mengingat kembali kasus lima orang siswi yang bunuh diri setiap bulannya di Seolnam. Dari yang ia tahu Inspektur Lee memang bertanggung jawab untuk kasus itu namun anehnya ia tidak mendapati pergerakan nyata yang dilakukan atasannya itu.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya Yeon Seok melanjutkan membaca email itu hingga akhirnya ia mendapati inisial seseorang yang diduga identitas si pengirim email misterius itu. Pria itu hanya bergumam kecil mengucapkan nama seseorang yang menurutnya memang sudah pasti adalah teman semasa kuliahnya beberapa tahun silam.

Di luar sana, hujan tampak mengguyur area perumahannya dengan deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di luar sana, hujan tampak mengguyur area perumahannya dengan deras. Udaranya juga cukup dingin hingga membuat Yeon Seok memakai sweater untuk membuat tubuhnya lebih hangat dan nyaman. Pria itu tampak menyajikan dua cokelat hangat dan sepiring biskuit gandum di tengahnya, hanya itu saja yang disiapkannya untuk menyambut tamu yang akan berkunjung ke rumahnya. Yeon Seok tidak akan repot-repot untuk menyiapkan beberapa sajian untuk menjamu tamunya itu berhubung ia baru saja menginjak tanah Korea tadi pagi.

Soal tamu itu, ia tidak sabar untuk menanti kedatangannya namun melihat hujan diluar sana membuatnya sedikit merasa iba lantaran kunjungannya di saat cuaca yang kurang tepat. Akhirnya penantiannya terbayarkan, sebuah mobil berwarna silver berhenti di depan rumahnya. Si pemilik mobil tampak keluar dari mobilnya dengan tergesa-gesa untuk menghindari air hujan yang semakin mengguyur tubuhnya. Yeon Seok hanya tersenyum memandanginya sebelum ia pergi untuk mengambil handuk kecil yang telah disiapkannya.

Begitu pintu rumahnya diketuk dari luar, Yeon Seok segera membukanya. Pria itu lantas memamerkan senyum tipisnya sebagai sambutan pada tamunya, Sora hanya tersenyum sekilas membalasnya. Setelah itu ia masuk ke dalam rumah pria itu dan meraih handuk kecil yang diberikannya.

"Kau cukup baik dalam menyambut tamumu untuk berdiri di depan pintu dan memberikan handuk kecil ini tapi alangkah baiknya kau menjemputnya dari luar sana dan memastikan tamumu baik-baik saja. Hujan cukup deras saat ini kau tahu?" Sora merasa tidak segan untuk menyampaikan keluhannya pada pria itu sedangkan Yeon Seok sendiri hanya terkekeh pelan mendengarnya.

Great YoungsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang