Page 12 (A) : All Right

1.6K 276 13
                                    

Sehun kembali mengunjungi perpustakaan untuk mencari sumber referensi demi memenuhi tugasnya pada guru Park. Pria itu tampak mencocokkan isi referensinya dengan tugas yang diberikan guru Park, setelah itu ia kembali mencari buku yang lainnya untuk mencari sumber yang lebih tepat dari sebelumnya. Seorang pustakawan tampak menghampirinya di tengah aktifitasnya, Sehun baru menyadari kedatangannya begitu wanita itu telah berjalan mendekatinya.

"Ada apa?" Tanya Sehun seraya menutup buku yang baru saja dibacanya.

"Aku mencarimu karena buku catatan yang waktu itu masih ada di dalam lokermu. Kau tidak berniat untuk mengambilnya?"

"Bukannya Kang Seulgi sudah mengambilnya?" Tanyanya seraya mengerutkan dahinya kebingungan.

"Aku tidak tahu tentang itu, tapi buku catatan itu masih ada di dalam lokermu."

Sehun hanya terdiam ia terlihat tengah berpikir.

"Dua hari sebelumnya yang bertugas disini bukan aku, mungkin Pustakawan yang lainnya tahu dengan kedatangan Seulgi waktu itu. Kau ingin menanyakannya pada mereka?"

"Tidak perlu." Tolaknya secara halus. "Aku akan membawa buku catatan itu padanya."

Sesampainya di kelas, Sehun mendapati gadis itu tengah membaca bukunya dengan hening. Suasana di sana tampak sepi, rupanya gadis itu hanya seorang diri di dalam kelas mereka. Tanpa membuang waktunya ia segera menghampirinya, buku-buku catatan dalam pangkuan tangannya kini beralih di atas meja gadis itu.

"Ini buku-buku catatan milikmu." Bukanya mengawali interaksi di antara mereka. Setelah Sehun menyelesaikan kalimatnya, gadis itu baru saja mengangkat kepalanya untuk menatap ke arahnya.

"Bukannya waktu itu kau akan mengambil buku catatanmu? Mengapa kau belum mengambilnya?"

Seulgi hanya diam tanpa menjawabnya, gadis itu hanya menatapnya sekilas.

"Terimakasih." Ujarnya singkat seraya membuka kembali bukunya.

Sehun hanya terdiam dengan jawabannya, gadis itu membuatnya bingung. Jawabannya yang dingin terdengar seperti usiran untuk meninggalkannya sendiri di dalam kelas mereka. Baiklah tidak ada pilihan lain untuknya, mungkin karakter gadis itu memang seperti itu. Akhirnya Sehun kembali keluar dari kelasnya tanpa mengucapkan apapun, toh gadis super dingin itu tidak akan mengindahkan suaranya.

Baru saja keluar dari kelasnya, Sehun mendapati Irene tengah berjalan melewatinya bersama Wendy. Begitu Irene menyadari keberadaannya, gadis itu segera memalingkan pandangannya dan berjalan lebih cepat meninggalkan sahabatnya itu. Sehun tampak menggernyit bingung dengan tingkah gadis itu yang selalu bersikap menghindarinya bila keduanya tidak sengaja bertemu. Sehun tampak berpikir keras apa kesalahannya sampai-sampai gadis itu dengan tanpa alasan selalu menghindarinya.

Salah satu siswa tampak keluar dari kelas sebelahnya, persis kelas yang baru saja Irene bersama temannya. Sehun mencegah langkahnya saat akan berjalan melewatinya.

"Ada apa?" Tanyanya seraya menunjukan raut bingungnya.

"Aku ingin menanyakan seseorang padamu." Balas Sehun

"Ya, siapa?"

"Kau mengenal teman sekelasmu yang berjalan bersama salah satu anak klub musik itu? Mereka sempat berpapasan denganmu saat kau akan berjalan keluar dari kelasmu tadi."

"Ah... Gadis itu ya? Dia Bae Irene, memangnya kenapa? Kau tertarik dengannya?" Siswa itu tampak menebak dengan semangat.

"Bukan seperti itu, hanya saja aku baru melihatnya akhir-akhir ini."

"Pantas saja kau bertanya seperti itu. Begini, dia memang baru saja kembali ke Seolnam setelah satu bulan lamanya. Dengar-dengar, sebelum itu dia pernah mengalami kecelakaan dan akhirnya dia dirawat cukup lama, begitu kata temanku."

Great YoungsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang