Page 28 : Sports Hours

957 190 71
                                    

Udara sejuk pagi hari itu membuat Yeon Seok bersemangat untuk berolahraga sekaligus membimbing kelas pertamanya untuk turun ke lapangan. Pria itu berdiri di tempatnya memberikan aba-aba pada siswa-siswinya untuk segera menghampirinya. Entah mengapa, Yeon Seok merasakan aura yang berbeda ketika menghadapi siswa-siswi kelas 2-1 dibandingkan anak kelas lainnya.

Memang sudah tidak diragukan lagi dengan keberadaan mereka di Seolnam. Kelas ini mendapatkan kepopuleran sejati di mata kelas lainnya bahkan untuk beberapa guru tidak ada yang berani dalam menghadapi mereka. Bagaimana tidak, penyokong dana sekolah ini sebagian besar dari orang tua mereka. Hal itu menjadi bukti bahwa mereka adalah aset berharga yang dimiliki Seolnam. Namun di mata Yeon Seok, mereka hanya terlihat mulia karena harta orang tua mereka.

Yeon Seok menyadari bahwa ada seorang siswi yang tertinggal dari mereka. Siapa lagi jika bukan Kang Seulgi yang tetap percaya diri dengan penampilannya. Yeon Seok memuji dalam hati bagaimana cara gadis itu menghadapi teman-temannya yang begitu membencinya. Gadis itu bahkan terlampau tuli untuk mendengarkan setiap umpatan terhadap dirinya sendiri.

"Aku guru olahraga baru yang menggantikan guru olahraga kalian sebelumnya. Kuharap kelas 2-1 ini akan menerimaku dengan baik sebagai guru kalian."

Setelah memperkenalkan dirinya, Yeon Seok menantikan setiap reaksi siswa-siswi kelas 2-1. Cukup mengejutkan, beragam reaksi mereka secara keseluruhan hanya menunjukkan watak mereka yang dingin. Bahkan dari setiap pandangan mereka terdapat aura kesombongan yang sengaja mereka tunjukan padanya seakan-akan seorang guru tidak ada apa-apanya bagi mereka. Pada akhirnya Yeon Seok tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum namun senyuman itu memiliki arti khusus baginya sendiri.

"Kurasa saat ini kalian telah memiliki pilihan sendiri untuk memainkan apa yang kalian inginkan dalam olahraga kali ini. Hanya saja siswa dan siswi harus terpisah."

Bertindak sebagai pemimpin siswi kelas 2-1, Nayeon terlihat mengangkat tangannya ke atas. "Siswi akan bermain voli untuk hari ini."

Mereka memang tidak merasa keberatan dengan keinginan Nayeon dalam mengambil alih seluruh keputusan siswi kelas 2-1 namun sebagian kecil dari mereka mengeluh dalam hati akan tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan keputusannya.

Sedangkan si nerd sekolah tampak melayangkan pandangan meremehkan di balik kacamata tebalnya. Nayeon yang memang sengaja tengah memperhatikannya terlihat mendecih pelan dengan keberanian Seulgi terhadap dirinya. Saat itu juga Nayeon membangun sebuah rencana untuk membuat gadis itu bergerak mundur untuk menantang dirinya.

"Sudah lama kami tidak bermain sepakbola, bagaimana?"

Para siswa tampaknya tidak mempermasalahkan keinginan Yuta, maka dari itu mereka semua setuju dengan keputusannya.

"Baiklah, sebelumnya lakukan pemanasan dulu lalu kalian bisa memulainya."

Setelah melakukan pemanasan sekitar sepuluh menit, para siswa dan siswi mulai berpisah untuk memasuki arena lapangan sepakbola dan voli. Siswa maupun siswi terlihat membagi mereka menjadi dua bagian.

Di tim voli, Nayeon membuat Seulgi berada satu tim dengannya. Sebelumnya Nayeon telah membuat seluruh siswi kelas 2-1 agar bekerjasama dengannya untuk memberikan pelajaran pada Seulgi di tengah-tengah permainan mereka nanti. Baru saja Nayeon akan bergerak mengatur orang-orang dalam timnya, ia terlihat kesal pasalnya Seulgi mengambil posisinya sendiri tanpa mau mengikuti aturannya. Gadis itu terlihat mengepalkan tangannya, Nayeon tidak menyerah, ia akan membuat Seulgi semakin menderita untuk tetap berada di Seolnam.

Untuk tim sepakbola, Chanyeol bersama teman-temannya berada dalam satu tim. Sedangkan rival mereka adalah tim yang dipimpin oleh Taeyong. Kedua tim itu kemudian bergerak menuju tengah lapangan, tim Chanyeol dan Taeyong tampak saling berhadapan satu sama lain.

Great YoungsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang