Sejak aku tercebur ke dalam kolam -atau lebih tepatnya sumur-, aku jadi kepikiran terus. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah aku telah melakukan time travel? Dan apa yang terjadi pada Elise selanjutnya? Apa dia mati tenggelam? Lalu, siapa yang menggantung diri di pohon beringin?
Aku jadi tergoda untuk menceburkan diri kembali ke dalam sumur. Siapa tahu aku mendapatkan petunjuk selanjutnya dan kembali ke masa lalu Elise. Tapi seketika teringat saat ini aku sedang sendirian di rumah dan bisa-bisa ketika Mama dan Papa pulang, aku sudah mengambang menjadi mayat.
Hari ini tidak ada temanku yang datang ke rumah. Niko ada latihan basket yang tidak bisa ia hindari, karena akhir-akhir ini dia sering bolos untuk menemaniku. Beni, ada rapat OSIS. Sementara Tami, ia tidak masuk sekolah karena ada urusan keluarga. Aku sempat takut harus berada sendirian di rumah, tapi badanku sangat lengket usai pelajaran olahraga dan aku ingin segera mandi. Niko berjanji akan datang saat latihannya sudah selesai.
Kriitt.. kriiittt.. terdengar suara deritan lantai kayu di atas, di lantai 2.
Blam. Kali ini suara pintu yang ditutup keras. Lalu kembali terdengar suara deritan lantai kayu yang dipijak, sepertinya dari kamarku.
Ah, sialan! umpatku dalam hati. Aku baru ingat kalau sekarang..
Aku tidak pernah sendirian.
Handphoneku bergetar, ada pesan masuk. Rupanya dari Mama, mengabarkan kalau beliau dan Papa lupa menyampaikan pesan padaku, bahwa mereka ada kegiatan luar kota selama 4 hari. Terhitung dari hari ini, Kamis, hingga Minggu.
Dan, artinya, malam ini aku tetap sendirian di rumah.
Ah.. tidak-tidak.
Berdua, dengan Elise. Dan mungkin juga tidak hanya berdua. Mungkin saja, ada makhluk-makhluk ghaib lainnya yang belum kusadari keberadaannya. Dan bisa saja mereka akan muncul malam ini. Menakut-nakutiku yang merupakan satu-satunya manusia di rumah ini.
Handphoneku bergetar lagi, kali ini telepon dari Tami. Dengan sangat heboh, dia memarahiku karena pulang sendirian dan bertanya kenapa aku tidak menunggu Niko saja di sekolah. Aku yang benci olahraga -baik melakukannya, maupun hanya menonton- jelas-jelas tidak mau. Akhirnya Tami menutup telepon dan berjanji akan datang ke rumah untuk menginap. Sejak kejadian di perkemahan, Tami memang jadi sangat memperhatikanku dan menemaniku kemana-mana.
Kriit.. kriit.. kali ini seperti suara orang yang sedang menuruni tangga kayu. Aku melirik tangga, tidak ada siapapun.
Katanya hantu muncul saat sudah gelap, tapi matahari masih begini terang, dia sudah menunjukkan keberadaannya!
Akhirnya aku bangkit dan menaiki tangga, berjalan ke lantai atas, menuju kamarku. Pintunya tertutup. Entah kenapa, firasatku jadi buruk.
Berarti saat aku mendengar suara pintu tertutup dan langkah kaki di kamarku, itu bukan khayalan. Itu benar-benar terjadi. Aku selalu membiarkan pintu kamarku terbuka.
Dengan hati-hati, kubuka pintu kamar.
Tidak ada.
Tidak ada apapun.
Tidak ada siapapun.
"Ah, gue parno sendiri. Jelas-jelas nggak ada apa-apa!" aku bersiul dan membuka lemari, mencari pakaian ganti, lalu bergegas mandi.
Selesai mandi, aku mematikan shower dan mengeringkan tubuh dengan handuk. Saat melihat ke arah bak mandi, aku sadar ada yang tidak beres.
Air bak berubah menjadi hitam. Lalu dari tengah-tengah bak, muncul kepala yang tertutupi rambut super lebat. Awalnya aku hanya melihat puncak kepalanya saja, tapi sesaat kemudian kepalanya secara utuh sudah muncul dari balik air. Diikuti dengan tangan pucat yang memegang sisi-sisi bak, hendak merangkak keluar dari dalam bak.
Astaga! Cepat-cepat aku membalut tubuhku dengan handuk. Seketika teringat film The Ring yang dirilis pada tahun 2002, saat Samara keluar dari dalam sumur.
"Ya ampun Elise, Samara sih, keren, keluar dari sumur tua yang seram. Kok kamu malah keluar dari bak mandi sih!?" gumamku panik sambil berusaha keras membuka pintu kamar mandi yang tiba-tiba macet.
Ckrek, ckrek, aku terus berusaha keras membuka pintu kamar mandi, sementara kini, kaki Elise juga sudah muncul ke permukaan dan menyentuh sisi bak mandi. Aku curiga jangan-jangan dia Samara yang asli, yang telah keluar dari video TV.
GEBRAKKK! Pintu kamar mandi akhirnya terbuka dengan lebar saat aku berusaha membuka pintu sambil mendorongnya dengan tubuhku. Aku berlari meraih tangga, dan saat itu juga Elise muncul dihadapanku.
"Ah, akhirnya, kau sendirian juga!" kali ini Elise benar-benar menyeringai. Membuat darah hitam menetes keluar dari bibirnya. Pipi kanannya yang tidak memiliki daging kini ikut-ikutan mengeluarkan darah hitam. Mata hitam jelaganya melotot, sehingga aku pikir bola matanya akan menggelinding saat itu juga. Bau telur busuk menguar kemana-mana.
"Whoaaaa!" aku yang kaget melihatnya tiba-tiba ada di tangga langsung terjengkang jatuh.
"Aku sudah menunggu-nunggu kesempatan ini!" Elise menyeringai, mendekatiku yang masih terduduk di lantai kayu dan menatapnya ngeri.
Tok! Tok! Tok! Tok! Tok! Pintu diketuk dengan keras dan cepat. "Laaaa? Laaaa?" terdengar suara Niko memanggilku sambil terus mengetuk pintu.
Saat itu juga, Elise menghilang begitu saja bagai tertiup angin.
Napasku masih terengah-engah karena kemunculan Elise yang tiba-tiba. Apa-apaan hantu itu? Beraninya pas aku sendirian!?
Aku langsung ngacir, berlari dengan panik membuka pintu.
"Niko.. Niko.. tadi ada Elise! Dia keluar dari bak mandi, terus..." perkataanku terputus saat menyadari ekspresi Niko. Matanya terbelalak kaget.
Ah, aku lupa. Saat ini badanku hanya terbalut handuk.
***
Please kindly give your vote and comment if you like my story :) It means a lot to me :')
And don't forget to add this story to your reading list^^
Danke :DOh iya tadinya aku kasih gif Samara keluar dari sumurnya yang lengkap, mulai cuman kepala dia yang muncul sampe akhirnya dia jalan ngedeket, tapi nggak tau kenapa nggak bisa dipublish dan error terus, padahal size file nya kecil dan signal juga manteng, mungkin wattpadnya takut ada yang jantungan😂✌ *curhat dikit*
Maaf kalau ceritanya kurang greget, apalah dayaku yang cuma penulis amatiran😂
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are (Not) Alone
HorrorTahukah kamu, kalau kamu tidak pernah sendirian, sekalipun saat itu tidak ada siapa-siapa selain dirimu sendiri di rumah? Setidaknya begitulah, pengalamanku. [COMPLETED] Bacalah sampai kisah ini selesai, kalau kau bisa menebak akhir ceritanya, tanda...