"Ingat, Beam .... aku akan selalu mencintaimu ..."
Beam mengangguk saat pria itu tersenyum sayang padanya. Beam mencoba untuk menjangkau wajah pria itu. Tapi sebelum ujung jarinya bahkan bisa menyentuh wajah tampannya, semuanya menjadi buram dan sekali lagi Beam terbangun dari mimpi yang sama yang telah ia alami selama hampir satu bulan.
"Sial!" Beam mengumpat dan mengusap wajahnya yang pucat dengan telapak tangannya. Dia mendesah berat sambil memejamkan matanya kembali perlahan. "Siapa kau? Kenapa aku terus bermimpi tentangmu?" Dia bergumam pada dirinya sendiri sambil meletakkan lengan kirinya di dahinya. Wajah pria tampan itu muncul di pikirannya begitu matanya tertutup rapat.
Beam mencengkeram dadanya dengan telapak kanannya. Jantungnya berdetak cepat setiap kali dia ingat wajah pria dari mimpinya. Dia merasakan bahwa dia jatuh cinta dengan pria itu, tapi siapa dia? Dia sama sekali tidak mengenalnya kecuali yang diingatnya dari mimpinya. Sejauh yang dia tahu, dia belum pernah bertemu dengan pria itu sama sekali. Tapi mengapa firasatnya terus mengatakan bahwa dia sudah mengenal pria itu seumur hidupnya? Apakah karena dia terus bermimpi tentangnya?
Beam meraih handphone-nya dari meja samping tempat tidur dan membuat panggilan ke Kit, salah satu teman terbaiknya.
"Halo, Beam ... Kenapa menelponku sepagi ini ....? Aku masih tidur ... '
Beam bisa mendengar temannya menguap saat melihat jam di meja samping tempat tidur.
"Maaf, Kit. Aku tidak sadar ini masih terlalu pagi, tapi aku benar-benar harus berbicara denganmu."
"Apa itu, Beam? Hal penting apa sampai kau tidak bisa menunggu untuk bertemu denganku di rumah sakit? '
"Aku tidak yakin apakah ini penting atau tidak, tapi aku harus bertanya. Kit, apa aku punya kekasih sebelumnya? Apa aku pernah bertemu dengan beberapa orang tapi benar-benar lupa tentang mereka? Tolong beritahu aku yang sebenarnya, Kit."
"Kekasih? Yang aku tau kau tidak punya. Kau berhubungan dengan seorang pria sebelumnya? Kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku?"
"Aku tidak tahu, Kit. Aku tidak berpikir pernah berhubungan dengan seorang pria sebelumnya, tapi aku memiliki mimpi yang sama selama hampir satu bulan mengenai seorang pria yang terus berkata bahwa ia akan selalu mencintaiku. Dan hatiku mengatakan bahwa aku juga mencintainya. Satu-satunya hal yang tidak masuk akal adalah aku bahkan tidak tahu siapa dia."
"Bisa jadi dia adalah seseorang yang akan kau temui dan jatuh cinta di masa depan." Kit menjawab dengan suara serak.
"Serius, Kit?"
"Yah, aku tidak punya penjelasan lain untukmu. Tapi tetap, itu bisa saja terjadi, kau tahu."
"Mungkin. Tapi aku tidak percaya pada mimpi. Aku percaya pada kenyataan. Sampai aku bertemu orang itu dalam kehidupan nyata, bagiku mimpi hanyalah mimpi." Balas Beam tanpa ragu.
"Yah, aku harap kau akan bertemu orang itu, sehingga semua keraguanmu akan terjawab. Sekarang ... bisakah kau biarkan aku kembali tidur?.
Baem terkekeh ringan. "Oke, Kit. Maaf lagi karena mengganggu tidurmu." Katanya sebelum dia menutup telepon.
*yeaayy i'm back :-D
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC)
Fanfiction"Aku tidak tahu, Kit. Aku tidak berpikir pernah berhubungan dengan seorang pria sebelumnya, tapi aku memiliki mimpi yang sama selama hampir satu bulan mengenai seorang pria yang terus berkata bahwa ia akan selalu mencintaiku. Dan hatiku mengatakan...