20

4.8K 442 62
                                    






Beam khawatir, tapi dia mengikuti Forth dalam diam saat mereka memasuki penthouse. Mata Beam melebar dan mulutnya sedikit terbuka karena itu adalah pertama kalinya masuk ke dalam penthouse.

"Err ... Forth, apakah ini tempatmu?" Tanya Beam saat matanya sibuk mengamati penthouse yang indah itu.

 Forth, apakah ini tempatmu?" Tanya Beam saat matanya sibuk mengamati penthouse yang indah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, milikku." Forth menjawab singkat.

"M...milikmu? Ta...tapi kenapa kita di sini? Aku pikir kau mengajakku keluar untuk makan malam." Beam menelan ludah gemetar ketakutan. Dia khawatir Forth memiliki niat lain terhadapnya.

"Kau tergagap, apa kau takut? Kenapa? Apa karena kita sendirian di wilayahku?" Forth melangkah mendekati Beam. "Hmm .. kau membuatku sadar bahwa aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan padamu karena tidak ada yang akan tahu." Dia membuat seringaian sambil mencengkeram kemeja Beam dan perlahan membuka kancing pertamanya.

"F .. Forth ..S..stop. Tolong berhenti .." Beam memegang pergelangan tangan Forth untuk menghentikannya.

"Bagaimana jika aku tidak ingin berhenti. Aku lapar dan kau terlihat begitu sangat lezat."

"T..tapi Forth, aku bukan makanan." Beam masih memegang kedua pergelangan tangan Forth erat.

"Hmm ... Bukankah kau mengatakan bahwa aku milikmu. Jadi itu berarti kau juga milikku." Forth mencondongkan tubuh lebih dekat.

"Jangan, Forth. Aku mohon."

Forth memberi Beam seringai jahatnya tapi kemudian dia tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya. "Maaf ... Aku hanya mengerjaimu. Aku hanya ingin melihat bagaimana Beam yang sengit akan bereaksi dalam situasi seperti ini."

"Kau mengerjaiku? Cukup! Makan malam batal!" Seru Beam dan dengan cepat berbalik untuk pergi tapi Forth bergerak lebih cepat. Dia segera memeluk Beam dari belakang.

"Aku minta maaf. Kau tahu aku tidak akan memaksamu untuk melakukan apa yang tidak kau suka. Aku akan mati jika melakukan itu. Teman-temanmu telah memperingatkanku jika mereka akan merusak wajahku jika aku menyakitimu." Forth berkata sambil mencium bahu Beam ringan.

"Kapan mereka melakukan itu?" Tanya Beam penasaran.

"Saat kau membeli sarapan untuk kita." Jawab Forth sambil memutar Beam untuk melihatnya. "Maafkan aku, oke?"

"Kalau begitu katakan padaku kenapa kita ada di sini, Forth?"

"Kita di sini karena aku akan menyiapkan makan malam sendiri."

"Kau bisa memasak?"

"Jangan meremehkan aku, Dr. Beam. Aku mungkin terlihat kasar tapi bukan berarti aku tidak bisa memasak. Dan sementara aku menyiapkan makan malam, kenapa kau tidak pergi ke kamarku di lantai atas dan menunggu. Kau bisa mandi dan istirahat di tempat tidur jika kau mau. Aku sudah menyiapkan pakaianmu dan semua yang kau butuhkan di tempat tidur. Aku tahu kau lelah. Jadi, buat dirimu nyaman di kamarku. Aku akan memanggilmu ketika aku sudah selesai menyiapkan makan malam."

"Aku membencimu, Mr. Forth." Beam cemberut dan melotot pada Forth.

"Kenapa?"

"Karena kau terlalu sempurna. Dan kau tahu bagaimana meluluhkan hatiku." Beam menjawab dengan senyum lembut.

"Aku tidak sempurna, Beam. Tapi dengan kau di sisiku, segala sesuatu menjadi sempurna." Forth menjawab sambil mengecup ringan bibir Beam. "Sekarang, pergilah. Pergi ke kamarku, jadi aku bisa mulai memasak." Dia mendorong Beam ke tangga dan memberi isyarat agar pria itu bergerak.

Beam mengangguk dan berjalan ke kamar tidur Forth. Seperti yang dikatakan Forth, semua yang dia butuhkan telah disiapkan di tempat tidur. Beam terlalu lelah untuk mandi tapi setelah dia mencium bau badannya, dia berubah pikiran dan memutuskan untuk mencuci tubuhnya. Dia pergi ke kamar mandi dan mandi dengan cepat dan sekali ia selesai, ia mengeringkan diri dan mengenakan pakaian yang nyaman yang diletakkan di tempat tidur.

Beam ingin turun dan membantu Forth, tapi ia tergoda untuk berbaring di ranjang Forth. Dia berdiri di samping tempat tidur, memikirkan apa yang harus dia lakukan, tapi sebelum dia menyadarinya, dia sudah berada di tempat tidur, tidur dengan nyaman untuk mengistirahatkan badannya yang kelelahan.

 Dia berdiri di samping tempat tidur, memikirkan apa yang harus dia lakukan, tapi sebelum dia menyadarinya, dia sudah berada di tempat tidur, tidur dengan nyaman untuk mengistirahatkan badannya yang kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



*abang Forth... lamar dedek baaanggg :v

SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang