Beam tidak memberikan Forth kesempatan untuk melanjutkan apa yang ingin ia katakan. Dia menuruh Forth diam sambil turun dari tempat tidur dan menarik Forth untuk mengikutinya ke kamar mandi. Dia menggulung lengannya agar tidak basah ketika dia membantu Forth menyikat gigi dan bahkan mencuci wajah Forth dengan senyum lebar menghiasi wajah malaikatnya. Dia juga mencukur jenggot dan kumis Forth, sehingga orang itu akan terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Selesai. Hmm ... Kau terlihat benar-benar tampan." Puji Beam sambil ia memiringkan kepalanya sedikit ke kiri dan menatap wajah Forth.
"Beam, apa yang kau lakukan?"
"Aku akan membawamu bertemu teman-temanku. Aku berjanji pada mereka untuk sarapan bersama. Kuharap mereka masih ada di kantin." jawab Beam.
"Bagaimana jika mereka tidak ada di sana?"
"Kalau begitu, kita akan sarapan berdua saja." Beam menjawab sambil menyisir rambut tebal Forth dengan jari-jarinya untuk membuat Forth lebih rapi.
Forth mengangguk, tapi jauh di dalam hatinya dia berharap teman-teman Beam sudah pergi sehingga ia bisa berduaan dengan Beam saja.
"Ayo kita pergi sekarang." Beam berkata saat ia merasa Forth sudah siap dan menarik Forth agar mengikutinya.
Beam memberitahu perawat yang bertugas bahwa dia akan mengajak Forth untuk bertemu dengan teman-temannya dan begitu dia selesai, dia memberi isyarat pada Forth untuk berjalan bersamanya ke kafetaria.
"Pha, bukankah itu Beam? Siapa orang yang berjalan di sampingnya?" Kit menyipitkan matanya untuk melihat wajah pria itu dengan lebih jelas.
"Dia pasti Forth." Phana menebak.
"Aku rasa juga begitu. Hmm.. tampaknya mereka sangat dekat, apa kau berpikir begitu ?" Kit tersenyum saat melihat mereka berjalan ke meja mereka.
"Pha .. Kit .. Aku senang kalian berdua masih di sini. Maaf soal tadi pagi." Beam menyapa mereka dengan riang. "Omong-omong, ini Forth, orang yang muncul dalam mimpiku dan ..."
"Soulmatemu." Phana menyela dan tersenyum saat melihat Beam memelototinya.
"Pasienku.." Beam melanjutkan sambil menarik Forth untuk berdiri di sampingnya.
"Jadi, kau orang yang ada di mimpi itu.." Kata Kit pada Forth saat ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Aku rasa begitu." Forth menjawab dengan tenang sambil menjabat tangan Kit dan melakukan hal yang sama dengan Phana.
"Duduklah, Forth. Dan kau, Beam, pergi beli sarapan sementara kita menginterogasi Forth." Phana melambaikan tangan kanannya di udara untuk mengusir Beam dari meja mereka.
"Forth, jangan berbicara. Tutup mulutmu. Jangan mengatakan apa-apa kepada dua orang bodoh ini." Beam memperingatkan Forth sebelum dia segera bergegas untuk membeli sarapan untuk Forth dan dirinya.
"Jadi, Forth. Apa kau menyukai Beam?" Phana bertanya dengan nada serius sambil menatap Forth dalam.
Forth mengangguk dan menatap kembali pada Phana.
"Suka atau cinta?" Kit menyela pembicaraan.
Forth tersenyum dalam sekejap dan mengalihkan pandangannya pada Beam. "Aku mencintai nya." Dia menjawab sambil matanya mengikuti gerakan Beam dengan kagum.
"Aku rasa, Beam juga jatuh cinta padamu." Kit berkomentar sambil menatap Beam dengan senyum puas.
Forth menatap Kit. "Bagaimana kau tahu?"
"Dia terlihat begitu bahagia dan dia tidak pernah mengenalkan kita kepada siapa pun sebelumnya, bahkan mantan kekasihnya. Tapi melihat dia mengenalkanmu pada kami, dia pasti jatuh cinta padamu juga."
"Jadi, jangan sampai kau berani menghancurkan hatinya, atau aku akan menghancurkan wajahmu." Phana memperingatkan Forth sebelum Beam kembali ke meja mereka.
"Aku tidak tahu apa yang kau inginkan, Forth. Jadi aku membeli semuanya. Pilih saja apa yang ingin kau makan. Dan sisanya .." Tapi sebelum Beam bisa menyelesaikan kalimat, ia mendengar seseorang meneriakkan nama Forth.
"P' Forth!!"
Dua orang yang dekat dengan Forth bergegas ke meja mereka dan memeluk Forth erat-erat.
"Apa yang terjadi, P 'Forth? Apa kau baik-baik saja? Oh, hey .. Dr. Kit! Kau juga di sini!" Ming sangat antusias melihat Kit lagi.
"Pagi, Dr. Pha." Wayo malu-malu menyapa dokter tinggi itu.
Beam menyaksikan ekspresi teman-temannya dan menertawakan mereka. Lucu sekali melihat Kit mengerutkan kening pada Ming sementara Phana melongo pada Wayo.
"Hmm ... aku rasa makanan yang kubeli tidak akan sia-sia. Bergabunglah dengan kami, Mr Ming dan Mr Wayo." Beam tersenyum pada mereka yang pasti akan memberikan dampak besar pada kehidupan cinta teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC)
Fanfiction"Aku tidak tahu, Kit. Aku tidak berpikir pernah berhubungan dengan seorang pria sebelumnya, tapi aku memiliki mimpi yang sama selama hampir satu bulan mengenai seorang pria yang terus berkata bahwa ia akan selalu mencintaiku. Dan hatiku mengatakan...