25

4.4K 400 36
                                    



Beam bangun sendirian keesokan harinya. Dia tidak tahu di mana Forth. Tapi segera setelah bau lezat menyapa lubang hidungnya, dia langsung tahu bahwa Forth di dapur, memasak untuk sarapan. Dia segera bangkit untuk menyegarkan diri dan dia menyadari Forth telah meletakkan sepasang pakaian baru di tempat tidur untuk dipakainya.

Senyum muncul di wajah Beam saat ia mengambil pakaian dan bergegas ke kamar mandi sambil bersiul melodi dari lagu yang Forth nyanyikan tadi malam. Setelah selesai dan mengenakan baju baru, dia dengan cepat berlari untuk menyapa Forth.

"Pagi, tampan!" Sapa Beam riang sambil memberikan Forth pelukan dari belakang.

Forth sedang fokus mengolesi makanan dan ia hampir menjatuhkan makanan itu karena ia terkejut dengan pelukan Beam yang tiba-tiba.

"Maaf .. maaf.." Beam segera melepas pelukannya agar Forth bisa menyelesaikan apa yang dia lakukan. "Astaga, makanan!" Dia berseru saat melihat makanan yang dibuat Forth untuk mereka.

 "Astaga, makanan!" Dia berseru saat melihat makanan yang dibuat Forth untuk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Forth menggelengkan kepala dan melirik Beam yang menelan ludah sambil menatap makanan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Forth menggelengkan kepala dan melirik Beam yang menelan ludah sambil menatap makanan itu.

"Aku sakit hati. Kau bahkan tak menatapku seperti kau menatap makanan. Mungkin aku tidak menggoda seperti makanan." Forth merajuk sambil mengambil peralatan kotor yang dia gunakan untuk memasak dan meletakkannya di dalam bak cuci piring. Dia mulai mencucinya tapi berhenti ketika ia merasa tepukan di bahu kanannya dan berbalik untuk menghadap Beam.

"Sekali lagi, pagi, tampan .." Beam mengaitkan lengannya di leher Forth sambil berjinjit dan memberikan ciuman pagi pertama mereka. "Hmm ... aku suka ciuman pagiku." Dia tertawa dan kembali menangkap bibir Forth dengan bibirnya untuk ciuman yang lebih dalam.

"Terima kasih untuk ciuman paginya." Forth mencubit pipi Beam ringan.

"Hmm.. Kau layak mendapat ciuman setelah kerja kerasmu. Tapi, Forth, kapan kita bisa makan? Aku lapar." Beam memiringkan kepalanya ke kanan sedikit dan cemberut sambil berpegangan pada Forth.

Fort terkekeh sambil ia meraih Beam ke pelukannya, membawa dokter imut itu ke meja dapur dan meletakkannya di salah satu kursi tinggi di meja dapur. "Silakan menikmati."

Beam bertepuk tangan seperti anjing laut dan cepat mengulurkan tangan mengambil garpu dan makan makanan lezat itu. "Ini benar-benar nikmat." Dia bergumam dengan mulutnya yang penuh.

"Terima kasih. Kau orang pertama yang mencicipi makanan  yang aku buat. Aku tidak pernah memasak untuk orang lain, bahkan Ming, sepupuku sendiri."

"Benarkah? Kalau begitu aku adalah orang yang sangat sangat sangat beruntung memilikimu." Beam tersenyum sambil terus mengunyah.

"Oh... apa kau sudah memikirkan sesuatu yang ingin kau lakukan hari ini?" Tanya Forth sebelum makan sarapannya sendiri.

Beam mengangguk beberapa kali. "Aku punya satu."

"Katakan padaku .."

"Hmm, ayo kita melakukan sesuatu yang ekstrim. Kita lakukan pattaya bungee jump."

Forth menjatuhkan garpunya dan ternganga pada Beam. "Serius?! Bungee jump itu berbeda dari yang biasa. Kau yakin ingin melakukannya? Kenapa aku merasa seperti sedang menandatangani surat perintah kematian kita?" Dia mulai panik.

"Aku benar-benar ingin mencobanya, setidaknya sekali. Aku tidak pernah punya kesempatan untuk melakukan itu karena teman-temanku terlalu takut untuk melakukannya. Aku berharap kau akan melakukannya denganku." Kata Beam sedih.

"Tapi itu benar-benar berbahaya, Beam." Forth mulai khawatir.

"Kalau kau setuju, aku berjanji untuk tinggal di sini satu malam lagi dan kita bisa berenang telanjang di kolam renangmu yang besar itu? Bagaimana?" Beam menggerak-gerakkan alisnya pada Forth yang menatapnya dengan mata terbelalak.

Tawaran Beam begitu menggoda yang membuat Forth tak bisa berpikir jernih sama sekali. Hanya membayangkan tentang berenang telanjang bersama Beam saja telah membuat jantungnya melompat ke atas dan ke bawah. Dia langsung tahu apa jawabannya.

"Baik, aku akan melakukannya denganmu." Forth akhirnya setuju untuk memenuhi permintaan Beam.

"Benarkah? Bagus, karena setelah itu kita bisa pergi ke human slingshot di sebelah pattaya bungee jump itu." Beam tertawa saat ia melihat bagaimana pucatnya wajah Forth.

SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang