29

4.9K 384 94
                                    




Mata Forth menelanjangi tubuh telanjang Beam sambil menariknya lebih mendekat. "Jangan Beam. Jangan menyembunyikan apapun dariku. Aku ingin melihat semuanya." Dia berbisik dan menarik tangan Beam yang mencoba untuk menutupi bagian pribadinya.

Beam terdiam dan mulai merinding saat ia merasa tangan kekar Forth  mengusap tepat di belakang tubuhnya yang telanjang untuk meremas pantatnya yang lembut. (Astagaaaaaaa :v - cha)

"Kau memiliki pantat yang bagus." Komentar Forth dengan senyum di wajahnya yang tampan sambil menatap dalam ke mata sayu Beam. "Aku tidak pernah tahu seorang pria bisa seindah ini. "Tambahnya sambil tangan kirinya memegang tengkuk Beam untuk menahannya dan membungkuk untuk mencium bibir memikat dokter itu.

Beam memejamkan matanya. Dia mencengkeram kemeja Forth ketika bibir Forth menangkap bibirnya. Ciuman Forth manis dan lembut pada awalnya, tetapi menjadi agresif kemudian, dalam beberapa menit. Beam merasa tercekik karena Forth menciumnya rakus tanpa memberinya kesempatan untuk menarik napas.

Beam mulai terangsang. Sensasi dari ciuman itu membuai Beam sepenuhnya. Dan diperlakukan secara erotis seperti itu oleh tangan kasar Forth, telah membuat dokter mungil itu merinding tanpa henti saat tangan itu mulai berkeliaran di seluruh tubuh mulusnya.

Beam benar-benar terangsang karena ciuman bertubi-tubi Forth. Forth bahkan berhasil memasukkan lidahnya di antara bibir Beam, menautkan lidah mereka dan mendominansinya dengan menghisap lidah Beam keras. Ludah Beam mulai menetes keluar tapi Forth segera menjilatnya.

Forth mengakhiri ciuman untuk melepas setiap potongan baju yang ia pakai. Lalu ia memutar tubuh Beam dengan satu tangan memegang lehernya sementara tangan yang lain mengunci tangan dan tubuh Beam, menempel ke tubuhnya. Forth tidak bisa menghentikan diri dari mencium tengkuk dan bahu Beam, kemudian menarik wajah Beam agar melihat ke belakang untuk melahap bibir bengkak itu lagi.

"Forth ... Hmphh .." Tubuh Beam tersentak karena ia merasa putingnya sedang mainkan oleh jari nakal Forth. Dia mencoba menghentikan Forth tapi tubuh dan tangannya terjebak di dalam lengan berotot itu.

Tanpa peringatan, Forth mengangkat Beam dan membawanya ke tempat tidur. Dia meletakkan Beam di kasur kemudian ia merangkak ke atas Beam dan mulai mencium dokter itu lagi sambil membelainya lembut. Dari bibir Beam, ciuman Forth turun ke rahang kemudian pindah ke leher Beam. Forth mulai menghisap leher Beam dan bahkan bahunya, masing- masing di tempat yang berbeda, meninggalkan sejumlah kissmark di kulit putih Beam.

Beam tenggelam dalam kenikmatan. Dia bahkan tidak menyadari bahwa ia sudah menarik Forth rambut dengan keras ketika pria itu mengisap keras leher Beam. Forth memang kesakitan, tapi itu tidak menghentikan ciumannya di dada Beam, menjilati puting merah muda Beam, menggigitnya dan membuat lingkaran di sekitarnya dengan lidahnya sementara tangannya meremas puting yang lain. Begitu merasa puas, dia ganti menjilat puting satunya dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

"Forth .." Beam mengeluarkan erangan dan menggeliat di bawah tubuh berotot itu ketika ia diserang oleh sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Nafas Beam menegang ketika ia melihat ciuman Forth berpindah di atas perutnya dan menurun ke bagian pribadinya. Beam malu, tapi sensasi yang ia rasakan ketika Forth menjilat dan bermain-main dengan dua bola kemaluannya (?) meghapus semua perasaan malunya. Jari Beam mencengkeram seprei saat Forth membiarkan lidahnya menyusuri penis Beam dan menjilatnya sampai ujung penis yang telah mengeluarkan cairan precum. Forth menghisap ringan ujung penis yang sudah menegang itu sebelum ia memasukkan seluruhnya ke dalam mulutnya kemudian mulai menghisapnya dengan gerakan kepala naik turun, sementara tangannya berpegang pada pinggul Beam.

"F ..Forth ..Berhenti. Aku tidak.." Tapi Beam sudah mengeluarkan cairan putih ke mulut Forth  yang langsung  menelannya dengan senang, bahkan sebelum ia bisa menyelesaikan ucapannya.

Beam kehabisan napas ketika Forrh membalik tubuhnya, kemudian menaruh bantal dibawah perut Beam untuk mengganjalnya.

"F .. Forth, jangan di sana .... Itu kotor." Kata Beam saat ia merasa Forth memisahkan pipi pantatnya. Tapi Forth mengabaikannya dan menjilat di antara pipi pantat Beam dengan ujung lidahnya.

"Astagaaaa! Forth!" Sensasi yang melanda Beam tidak bisa dijabarkan ketika ujung lidah Forth menyentuh lubangnya, memberinya kenikmatan yang berbeda yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Forth membasahi lubang Beam dengan air liur sebagai pengganti pelumas karena mereka tidak mempersiapkannya. Setelah lubang itu cukup basah. Forth mulai meraba penisnya yang keras dan mengolesi dengan air liurnya sendiri untuk mengurangi gesekan kasar nantinya. Lalu ia memegang Beam menghadap ke bawah sambil perlahan memasukkan ujung penisnya ke dalam lubang sempit itu. Awalnya sulit, karena otot di dalam lubang itu mulai meremas tapi begitu agak mengendur, Forth mulai memasukkannya sedikit lebih dalam.

Beam kesakitan, Forth bisa melihat itu. Dia dengan cepat meraih tubuh Beam dan menciuminya untuk mengurangi rasa sakit sementara tangannya bermain-main dengan puting Beam. Setelah Beam tenang, dan otot di dalam lubang Beam mengendur sekali lagi, Forth cepat memasukkan seluruh penisnya ke dalam lubang Beam.

"Ergh .. Sakit!" Beam merengek.

Forth tahu itu akan menyakitkan. Dia mulai memberikan ciuman lebih banyak di tubuh dan bahu Beam, kemudian menarik tubuh Beam ke atas, mencari bibirnya untuk dicium sambil membelai tubuh dokter itu dengan cinta, untuk membuatnya melupakan rasa sakit.

"Beam, bisa aku bergerak?" Forth bertanya dengan serak begitu dia mengira Beam sudah siap.

Beam mengangguk untuk memberikan jawaban sejak ia sendiri tidak bisa mengendalikan nafsunya lagi. Forth mulai bergerak. Dia mulai dengan pelan, tapi dia mempercepat gerakannya begitu Beam mulai menikmati kenikmatan yang dia berikan padanya.

Beam berantakan. Dia mengerang dan terus mengerang nikmat saat Forth terus mengeluar masukkan penisnya ke dalam lubangnya.

"F .. Forth ..jangan berhenti..Aku akan keluar! Aku tidak bisa menahannya!" Seru Beam kemudian ia memuncratkan air maninya si atas seprei

"Aku juga tidak bisa." Forth terus menyodokkan lebih keras dan lebih dalam dan beberapa menit kemudian, setelah ia melakukan itu berulang kali, dia juga mencapai orgasme dan menyemburkan air maninya di dalam lubang Beam sambil mencengkeram pinggul Beam. Dia membiarkan penisnya beristirahat di dalam untuk sementara dan kemudian menarik penisnya keluar sebelum dia roboh dan menarik Beam ke sampingnya di tempat tidur yang berantakan itu.



*Ulalaaa..sory banget kalo bahasanya agak aneh
Karna sumpah selama aku trans bagian naena, chap ini bener2 chap paling susah buat aku trans..jadinya bahasa yang aku pilih juga rada aneh dan absurd ..butuh 2 hari buat aku fokus ngerjain ini chap dan sempet kepikiran buat nyerah ga mau trans ini chap :v
Tapi aku paksa dan taraaaaaaa... seperti inilah jadinya :v

SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang