26

4.3K 435 79
                                    



Kaki Forth gemetar begitu dia melihat pattaya bungee jump. Dia cepat-cepat merangkul Beam, saat dia mendengar teriakan dan melihat seorang pria melompat dari atas.

 Dia cepat-cepat merangkul Beam, saat dia mendengar teriakan dan melihat seorang pria melompat dari atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beam .." Forth menelan ludah ketakutan. "Kau yakin kita akan melakukan ini?"

"Kau takut, Forth?"

"Apa aku terlihat takut?"

"Ya, kau takut."

"Kalau begitu, aku takut." Kata Forth dengan suara bergetar.

"Jika kau takut, kau tak harus melakukannya."

"Bagaimana denganmu?"

Beam tersenyum dan memeluk Forth erat. "Jika sesuatu terjadi padaku, cintaku. Ketahuilah, bahwa aku akan selalu mencintaimu." Dia menggoda Forth yang enggan membiarkannya pergi.

"Beam, tolong jangan melompat."

"Aku ingin melompat."

"Aku khawatir, Beam. Dan aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi padamu. Aku benar-benar tidak ingin kau melompat. Tolong pikirkan lagi." Forth memohon Beam untuk berhenti.

"Tapi aku ingin melakukannya." Beam merengek.

"Maaf, Beam. Aku rasa aku tidak bisa mengijinkanmu melakukan itu. Aku tidak akan membiarkanmu." Forth dengan cepat meraih Beam begitu mendengar jeritan lain dan menyeret Beam kembali ke mobil. Dia memaksa Beam untuk masuk ke dalam mobil dan memasangkan sabuk pengaman bagi dokter itu, kemudian berjalan ke sisi pengemudi setelah ia menutup pintu penumpang.

Forth terlihat sangat serius saat mengemudikan mobil dari tempat itu.

"Terima kasih, Forth." Kata Beam dengan senyum lega di wajahnya.

"Kenapa kau berterima kasih padaku?"

"Karena menyeretku dari tempat yang menakutkan itu. Aku hampir pingsan ketika mendengar jeritan itu dan juga setelah melihat seberapa tingginya. Untung kau menyelamatkanku dari rencana awalku. Aku benar-benar ketakutan tapi sekarang aku sangat lega kau memaksaku untuk meninggalkan tempat itu." Beam menghela nafas dan menggelengkan kepala.

Forth dengan cepat mengemudikan mobilnya ke pinggir jalan dan memarkir mobilnya dengan aman. Lalu, dia menatap Beam dengan tak percaya.

"Kau juga takut, dan masih tetap ingin melakukannya jika aku mengijinkanmu?"

Beam memberi Forth senyum konyol sambil menggaruk kepalanya dan meminta maaf. "Maaf..."

Forth menggelengkan kepalanya dan menjentikkan jari di dahi Beam.

"Auucch, itu sakit!" Beam memarahi Forth.

"Kau benar-benar seorang dokter yang jahil. Kau membuatku gila tapi aku masih tetap mencintaimu tanpa syarat. Aku benar-benar ingin menghukummu tapi harus menunggu. Untuk saat ini." Forth memelototi Beam dan mencubit kedua pipi Beam dengan keras.

"Auuuhhh! Kau menyakitiku lagi!"

Forth tertawa dan mulai membelai kedua pipi Beam lembut sambil menarik Beam untuk menciumnya. "Kau membuat hidupku berantakan, Beam. Tapi aku sangat menyukainya." Kata Forth sambil menggigit lembut bibir bawah Beam.

"Kau sudah tidak marah?"

"Tidak. Aku tidak bisa." Forth menjawab sambil memperdalam ciumannya, menikmati setiap moment dari menghisap, menjilat  dan menggigit bibir sensual Beam.

"Tentang hukuman itu, bisakah kau hanya dengan memaafkanku? Aku akan melakukan sesuatu yang lain untukmu, jika kau mengatakan kau memaafkanku." Beam berbisik di antara ciuman mereka.

"Apa yang ada dalam pikiranmu?" Forth bertanya ketika mengakhiri ciuman dan mengusap bibir Beam dengan ibu jarinya.

"Hmm ... Bagaimana kalau aku menyanyikan sebuah lagu khusus untukmu. Kau bernyanyi untukku tadi malam, jadi biarkan aku membalasnya."

Forth diam sambil menyipitkan matanya, menatap Beam curiga. "Kau tidak tuli nada, kan?"

"Hello .... aku tidak tuli nada, oke. Aku juga bisa menyanyi!"

"Baiklah, kalau begitu aku akan jadi juri. Sekarang, menyanyilah untukku sementara aku menyetir ke mall." Perintah Forth dan mendengarkan lagu yang Beam nyanyikan untuknya sambil melakukan gerakan imut dan lucu yang membuat Forth tertawa terbahak-bahak.



*Dari awal udah sering aku bilang..kalo aku ga nyaman ama komen kalian..aku ga bakal bales komen kalian.
Kalopun bales mungkin agak ga ngenakin hati.
Aku orangnya frontal.. ga suka ya ga suka..ga mau munafik...di luar haha hihi manis ama orang lain buat dapet perhatian.. tapi dalem hati aku dongkol..buat apa??
Ga untung juga buat aku.
Jadi kalo kalian ga suka.. ya... anyeong.
Stay if u like.. leave if u don't like.
Simple kan :-D lalalalalalalala

SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang