4

6K 606 11
                                    




"Dr. Beam!" Forth mencoba untuk menahan pria itu tapi dia tak bisa melakukannya karena ia merasa kepalanya pusing. Dengan cepat dia berpegangan pada ranjang agar dirinya tidak jatuh saat melihat Beam berlari keluar dari ruangan itu dengan panik. Dia bisa melihat bahwa Beam ketakutan.

Forth menghela napas sambil menunduk menatap tangannya yang kosong. Dia segera duduk di samping tempat tidur dan mengusap wajahnya. Ia menyesal membiarkan Beam melarikan diri dari genggamannya. Dia seharusnya menghentikan dan mengajaknya membicarakan tentang mimpi itu. Tapi itu kesalahannya, Beam harus pergi. Dokter itu takut karena dia mendekatinya terlalu bersemangat. Sekarang, dia harus memikirkan cara yang bisa membuat Beam kembali ke ruangan itu dan melakukan percakapan yang lebih baik mengenai mimpi-mimpi itu. Setelah melihat  dokter tampan itu dan memeluk tubuh mungilnya, Forth memutuskan untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan. Dia ingin mencintai Beam dan dicintai oleh dokter itu.

Sebagai pasien VVIP, Forth tahu bahwa dia bisa menggunakan hak istimewa itu untuk mendapatkan waktu sendirian dengan Beam dan membuatnya kembali, tapi dia menginginkan hak istimewa itu untuk menjadi pilihan terakhirnya. Untuk saat ini, dia harus mengandalkan sepupunya untuk mendekati Beam. Ini bisa menjadi cara yang lebih baik sehingga Beam akan lebih nyaman berada di dekatnya. Forth cepat menyambar telepon dari meja samping tempat tidur dan melakukan panggilan kepada sepupunya yang telah membantunya dalam mengelola perusahaannya selama ia berada di rumah sakit.

"Halo, P' Forth."

"Halo, Ming, apa kau sibuk? Aku perlu bicara denganmu."

"Aku tidak sibuk saat ini, P '. Kita bisa bicara kalau kau mau. Bagaimana kabarmu, P '? Aku harap keadaanmu lebih baik. Aku tidak ingin melihatmu pingsan lagi."

"Aku akan lebih baik setelah hari ini. Aku cukup yakin itu."

"Apa maksudmu setelah hari ini?"

"Karena aku sudah bertemu dengan orang yang muncul dalam mimpiku, Ming. Dia nyata dan bukan hanya sebuah gambar dalam mimpiku."

"Benarkah? Tapi siapa dia? Apa kau bertanya padanya apakah kalian berdua pernah bertemu sebelumnya?"

"Ya, dan coba tebak ... Dia mengatakan padaku bahwa dia pernah bertemu denganku sebelumnya tapi melalui mimpinya, kami memiliki mimpi yang sama, Ming."

"Sial! Kalian berdua terhubung dengan mimpi-mimpi itu dan itu benar-benar aneh! Jadi, apakah kalian membahas tentang mimpi bagaimana ia selalu hadir dalam tidurmu?"

"Dia pergi sebelum aku bisa bertanya kepastian padanya. Itu sebabnya aku butuh bantuanmu. Aku ingin kau mengatur agar ia menjadi dokter pribadiku. Tolong bujuk dia. Aku tahu dia akan sulit untuk menyetujui bahkan jika aku meminta dari rumah sakit secara pribadi. Kau harus membuat dia setuju karena aku benar-benar harus bicara dengannya. Aku tidak ingin membiarkan dia pergi. Dia begitu indah, Ming." Forth memberitahu sepupunya.

"Aku akan melihat apa yang bisa kulakukan, P '. Aku akan datang nanti saat jam makan siang dan mencari dia." Ucap Ming.

"Terima kasih, Ming, aku berutang  padamu." Forth berterima kasih pada sepupunya sebelum dia mengakhiri panggilan sambil dia berdoa agar Ming bisa melakukan tugasnya dengan sangat baik. "Dr. Beam ... ini adalah takdir. Kau tidak dapat melarikan diri dariku dan aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi." Dia bergumam sambil memikirkan dokter tampan yang telah mencuri hatinya, tidak hanya dalam mimpinya tapi juga dalam kenyataan.


*selamat sabtu malam mblo :-D

SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang