Forth bangun lebih awal dari Beam untuk menyiapkan sarapan pagi. Dia bahkan sempat memanggang beberapa desserts untuk dibawa ke panti asuhan. Setidaknya itulah yang bisa dilakukannya untuk Beam kesayangannya, untuk membuat anak-anak dan penjaga panti asuhan itu terkesan. Dia begitu fokus dengan pekerjaannya, sampai tak menyadari bahwa Beam telah bergabung dengannya di dapur.
Beam duduk dengan tenang, mengamati Forth dengan senyuman kecil di wajahnya yang berseri. Dia sangat senang Forth akan ikut dan mengunjungi tempat spesialnya. Dia tidak sabar untuk mengenalkan Forth ke penjaga panti asuhan yang ia sebut sebagai Mommy Jane. Dia ingin Mommy Jane bertemu tunangan tampannya, Forth dan memberi restu. Dia benar-benar berharap Mommy Jane menyukai Forth sama seperti dia menyukainya.
Forth akhirnya selesai membuat sarapan. Dia benar-benar terkejut saat berbalik dan melihat Beam, tunangannya yang menawan sedang duduk di meja dapur. Forth membeku dan tak bisa berkata-kata melihat tunangannya yang sangat menawan dan menggemaskan.
"Forth?" Beam melambaikan tangannya pada tunangannya yang tampaknya malah melamun.
Forth menatap Beam dari kepala sampai kaki. Dia bahkan tak berkedip karena ia takut ia akan kehilangan pemandangan yang indah dari Beam.
"Forth!" Beam sudah berada di depan Forth. Dia mencubit pipi Forth untuk membangunkan dia dari lamunannya.
Beam tidak menyangka ia akan diserang oleh Forth sebagai gantinya. Beam tersentak saat Forth meraih pinggangnya dan menciumnya dengan rakus. Forth benar-benar ingin menghisap bibir merah itu dan jika saja mereka tidak harus pergi ke panti asuhan, ia akan bercinta dengannya di meja dapur itu. Sialan! Beam sangat nikmat! Forth tak bisa mengendalikan dirinya, ia mulai berpesta di bibir Beam sambil memeluk Beam erat.
"F .. Forth ... Aku ti....tidak bisa bernapas ..." Kata Beam terengah-engah. "Ber...berhenti ..." Dia memohon.
Forth memutus ciuman segera ketika ia menyadari bahwa ia sudah terlalu jauh. "Maaf .." Dia cepat meminta maaf dan menyandarkan kepalanya di bahu kiri Beam.
"Forth..."
"Apa kau benar-benar Beam-ku? Kau begitu indah. Kau tampak begitu muda dan berseri seperti anak sekolah daripada dokter." Forth berbisik sebelum melangkah mundur dan menatap Beam-nya. "Beam, bisakah kamu merasakan hatiku?" Dia meraih tangan kiri Beam dan meletakkannya di dadanya. "Detakannya menggila. Hanya dengan melihatmu, membuatku kehilangan kontrol."
Beam tersenyum malu sambil mendengarkan kata manis Forth.
"Tunggu!" Forth mengeluarkan ponsel dan mengambil foto Beam untuk disimpannya. "Kau tahu, Beam. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi keluar seperti ini. Aku takut seseorang akan jatuh cinta padamu."
"Hentikan, Forth ... Kau berlebihan." Beam tersenyum sambil duduk kembali di kursi tinggi di dekat meja dapur dan meneteskan air liur saat melihat sarapan yang dibuat Forth. "Bisakah aku makan sekarang?" Dia bertanya.
Forth mengangguk dan duduk di sampingnya. "Aku mengatakan yang sebenarnya, Beam. Kau begitu membuat kecanduan dan memikat. Aku benar-benar takut jika aku tidak cukup hati-hati, seseorang mungkin akan mencurimu dariku."
"Tidak ada yang akan mencuriku darimu, karena aku hanya milikmu, Forth." Beam meyakinkan Forth sambil menyuapinya.
"Janji?"
"Janji. Aku sudah sudah menerima lamaranmu, ingat?" Beam memperlihatkan cincin di jarinya.
Forth terkekeh. "Aku benar-benar lupa tentang itu."
"Err ... Forth, apa kau keberatan jika aku bertanya apa isi kotak-kotak itu?"
Forth berdiri dan meraih kotak-kotak itu dan membukanya membiarkan Beam mengintip. Dia tertawa saat melihat Beam ternganga saat kotak itu terbuka lebar.
"Kau membuat semua ini?" Beam tercengang.
"Ya, aku tidak bisa pergi dengan tangan kosong. Jadi, aku berharap ini akan lebih dari cukup."
"Forth, kau yang terbaik! Mommy Jane akan terkesan dengan tunangan tampanku." Beam mencium ringan bibir Forth dan memeluknya.
"Mommy Jane?"
"Dia penjaga panti asuhan itu."
"Aahh ..."
"Forth, sudah hampir waktunya untuk berangkat. Mungkin kau harus menyegarkan diri dan biarkan aku membersihkan semua ini."
"Taruh saja piring kotor di wastafel. Kita akan mencucinya ketika kita kembali. Aku tidak ingin kau basah." Forth melarang Beam mencuci piring kotor itu.
"Baiklah ..Jika kau mengatakan begitu."
"Makan sarapanmu pelan-pelan dan aku akan kembali dalam sekejap." Kata Forth dan bergegas ke kamarnya.
"Cepatlah! Aku tidak sabar untuk menunjukkan kepada semua orang desserts buatanmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC)
Fanfiction"Aku tidak tahu, Kit. Aku tidak berpikir pernah berhubungan dengan seorang pria sebelumnya, tapi aku memiliki mimpi yang sama selama hampir satu bulan mengenai seorang pria yang terus berkata bahwa ia akan selalu mencintaiku. Dan hatiku mengatakan...