32

4K 384 17
                                    





"Beam! Di sini!" Phana melambaikan tangannya untuk memanggil sahabatnya.

"Forth, itu mereka!" Beam menunjuk ke meja di mana ia bisa melihat Phana dan Kit sudah mulai minum.

Forth mengangguk dan melingkarkan lengannya di pinggang Beam sambil berjalan di kerumunan. Dia menjadi posesif karena ia tak ingin siapapun bersentuhan dengan tunangannya.

"Hai, guys!" Beam duduk dan menarik Forth untuk duduk di sebelahnya.

"Err .. Beam? Apa itu yang mengkilap di jarimu?" Kit segera menyadari karena Beam tidak pernah mengenakan cincin sebelumnya. Cincin itu pasti sangat spesial baginya untuk dipakai.

Beam tersenyum dan menatap Forth yang sedang tersenyum padanya. "Haruskah kita memberi tahu mereka?" Tanyanya malu.

"Beritahu kami apa, Beam?" Phana bingung. Dia bahkan tidak tahu apa yang mereka bicarakan.

"Sial!" Seru Kit. "Kau melamar Beam ?! Dan kau menerimanya? !!" Dia akhirnya mendapat kesimpulan.

"Siapa yang melamar siapa? Apa yang kau bicarakan?" Phana tampak bingung dengan sahabat-sahabatnya. Dia masih tidak paham tentang percakapan itu.

Kit memukul kepala Phana dan menunjuk jari Beam.

"Owh ... Owh !!! Kalian bertunangan? !!" Phana terkejut begitu akhirnya ia mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Ya ... kita bertunangan .." Jawab Beam malu. Dia bersandar kembali pada Forth saat ia melihat ekspresi sahabat-sahabatnya.

Kit dan Phana tidak bisa berkata-kata dan menatap Beam tak percaya.

"Ya Tuhan! Selamat, Beam! Forth!" Kit menangkup wajahnya meniru McCaulay Culkin di Home Alone.

"Selamat, Beam, Forth. Tapi ingat apa yang ku katakan sebelumnya Forth. Kau menyakitinya, aku akan merusak wajahmu."

"Dan itu berlaku juga untukmu, Dr. Phana. Kau menyakiti Wayo, aku juga akan merusak wajahmu." Forth balas mengancam dokter tinggi itu.

Alis kiri Phana terangkat saat ia mendengar peringatan Forth. Beam pasti mengatakan pada Forth jika dia menyukai Wayo.

"Nah, selamat lagi, untuk kalian. Aku benar-benar bahagia untuk kalian." Kit menengahi untuk menghilangkan kecanggungan yang mengelilinginya.

"Siapa yang kau beri selamat, Dr. Kit?"

Kit mendongak dan cemberut seketika. Ming terkekeh dan dengan cepat duduk di antara Forth and Kit.

"Di mana Wayo?" Tanya Forth.

"Di sana.. Sial! Orang itu melecehkan Wayo!" Ming segera bangkit untuk menyelamatkan sahabatnya, tapi Phana lebih cepat daripada Ming.

Phana bergegas ke Wayo dan menariknya agar berdiri di belakangnya

"Siapa kau?!" Pria mabuk itu berteriak pada Phana.

"Aku suaminya. Kau sentuh milikku, aku berjanji akan menguburmu di bawah tanah." Ancam Phana lalu menarik Wayo mendekat padanya saat mereka berjalan kembali ke meja.

"Bravo!"Teman-teman mereka bersorak untuk keberanian Phana.

"Terima kasih." Kata Wayo malu.

"Tidak masalah." Phana menjawab dengan senyum miring di wajahnya yang tampan.

"P 'Forth ..." Wayo menatapnya dengan melotot.

"Ya, Wayo?"

Wayo cepat meraih tangan Beam dan menunjuk ke cincin yang dipakainya. "Apa ini benar?"

Forth mengangguk.

"Syukurlah, kalian berdua akhirnya bersama." Wayo tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Ya ... Selamat P 'Forth. Ku harap kau tidak akan mengalami hal yang sama denganku." Ming tampak sedikit tertunduk.

"Apa yang kau katakan ?! Mestinya kau bahagia untuk mereka?" Kit memarahi Ming. Tapi Ming hanya tersenyum dan melirik ke arah Forth dengan tatapan minta maaf.

Forth tersenyum dan menepuk punggung Ming beberapa kali. "Jangan marah padanya, Dr. Kit. Aku tahu dia bahagia untukku"

Dahi kit berkerut menatap kedua sepupu itu. Dia penasaran apa yang telah terjadi pada Ming dulu. Dia ingin bertanya tapi harga dirinya tidak akan membiarkannya.

"Kit, berhentilah berprasangka buruk. Kita berada di sini untuk membahas tentang besok. Bukan untuk bertengkar." Beam mengomeli Kit. Dia memperhatikan Kit sedang menatap Ming. Sepertinya dia sangat tertarik pada pria itu, tapi masih terlalu dini untuk mengatakannya.

"Baiklah." Kit menjawab dan bersandar dalam diam.

"Bisakah kalian memberitahuku kemana Beam akan membawaku besok?" Forth menyela. Dia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya lagi.

"Kau tidak bilang padanya?" Phana mengarahkan pertanyaannya ke Beam.

"Tidak, belum." Beam tertawa dan memegang tangan Forth.

"Yah, besok kita akan pergi ke panti asuhan untuk memberikan cek kesehatan gratis dan juga melakukan kerja bakti untuk anak-anak. Ini kegiatan rutin kami, selain menyumbang ke tempat itu."

"Ya, Forth. Dalam kotak itu berisi hadiah untuk anak-anak. Aku sudah berjanji untuk memberikan apa yang mereka inginkan, saat terakhir kali kami pergi ke sana." Tambah Beam

"Kerja bakti? Bisakah kita bergabung juga. Sejak itu hari Sabtu dan kita juga tidak harus bekerja." Wayo menimpali.

"Tentu, kami akan senang jika kalian ikut." Phana setuju untuk membiarkan dia ikut.

"Bagaimana denganmu, Ming?" Tanya Beam.

"Jika Dr. Kit mengijinkan aku untuk ikut. Aku tidak mau membuat resah Dr. Kit." Ming cemberut dan melihat Kit.

Kit menghela nafas dan memutar matanya saat melihat semua orang menatapnya. "Baiklah, kau boleh ikut, Ming." Dia akhirnya memberi izin.

"Horeeeee!" Ming ceria kembali sambil bertepuk tangan seperti anak kecil.

Kit tidak bisa menahan senyumnya melihat tingkah konyol Ming. Dia tidak tahu mengapa ia merasa seperti ini, tapi ia senang telah membuat Ming ceria kembali.

SOULMATE 1 (FORTHBEAM FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang