03

4.7K 270 20
                                        


hai! If you like this story
Vote n comment!

Happy reading!

"Fa. Pulang bareng gue yuk!" Ucap Vero sambil merangkulku.

"Kamu nawarin? Atau mau nebeng aku?" Ucapku ketus dan dengan terpaksa menghentikan langkahku.

Dia terkekeh.

"Ya nebeng dong Fa. Kan gue gak ada bawa motor hee" ucapnya sambil nyengir.

Aku hanya menatapnya kesal. Seperti begitu saja setiap hari, kadang aku jadi supir dia. Yah di iya-in lagi.

"Kalo gitu gak usah nawarin dong Ver, yang punya mobil aja aku" ucapku kesal.

"Iya. Cup-cup jangan marah ndut," rayunya sambil memonyong-monyongkan mulutnya.

"lo yang nyetirkan?" Lanjutnya. Ampun dah aku.

Kalo kamu bukan teman aku Ver, udahku makan dari tadi. Batinku geram.

"Emmm" Aku hanya menggumam malas.

"Gitu dong, kalo bisa tiap hari ... kita pulang bareng. ya nggak? Lo tu udah cantik, endut, baik lagi Fa" pujinya. Entahlah itu pujian atau hinaan yang sesuai fakta.

"Terpaksa aku" lirihku.

"Apa, Fa? Lo kok gitu" ucapnya menghentikan langkahku dengan wajah tidak menyangka.

Aku hanya baca seribu Do'a, semoga dia tidak mendenger apa yang aku bilang tadi.

Aku diam. Bingung harus mengatakan apa padanya.

"Umm, itu." Gumamku. Menggaruk kepala bagian belakangku, bingung.

"Lo emang the best, gue tau lo bakalan menerima tawaran gue. Makasih, endut" senangnya sambil memeluk setengah badanku. Miris ya cuman bisa dipeluk setengah badan.

Aku, yang mati-matian gugup, takut si Kunyuk marah. Ehh ternyata malah merugikan diriku sendiri. Yah, walaupun tidak banyak sih. Tapi kan malas harus ngantar dia tiap hari, kecuali weekend saja.

"Sejak kapan aku setuju" lirihku lagi.

"Apa?" Terkejutnya.

Rasa gugup itu menghampiri lagi.

"A.. a.anu.." gagapku.

"Lo setuju banget? Gue makin seneng sama lo Fa, lo teman gue yang paling theeeeee beeeest sedunia" lebaynya.

"Ver." Panggilku dengan nada geram namun senyum keterpaksaan masih bertengger di wajahku.

"Iya apa Fa, Lo mau ngajak gue makan di rumah lo?" Ucapnya dengan tampang polos tak berdosa.

Makin greget aku sama ni Kunyuk.

"Lo mau?" ucapku lagi.

"Mau... mau" ucapnya sambil angguk-angguk sengklek. Emang ni kunyuk sedeng.

"Lo mauuu?" Ucapku dengan nada yang sedikit ku panjangkan.

"Mauu Fa"

"Ohh. Mau toh, mau aku makan?" Ucapku mulai kesal dan menatapnya sinis.

"Mau. What? Gak jadi deh, gue baliknya sama temen gue aja. Gak jadi kok sama lo hehe bye" ucapnya dan berlari kocar-kacir menjauh.

Aku hanya tertawa melihat tingkahnya yang kocak.

Aku pun melanjutkan jalanku.

**

"Ma, Yah, Bang" panggilku pada my family tersayang.

CEWEK Gendut In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang