24

2.3K 123 15
                                    

Alert bagian ini full drama!
__**__

"Udah sampai, fa. Masukin ke garasi langsung gak? Atau depan rumah aja?" Vero menatap Syifa sambil melepas seltbetnya miliknya, Syifa balik menatap Vero sambil bersiap untuk melepaskan seltbetnya sendiri namun dengan cepat Vero melewati depan badannya dan mengambil alih untuk melepaskan seltbet milik Syifa.

Bahkan Syifa dapat dengan mudah menatap rahang kuat Vero yang berada didepan wajahnya.

Glekk..

Setelah Vero selesai melepaskan seltbet untuk Syifa... dia menatap wajah Syifa yang terlihat memerah tersipu.

Lalu ditangkupnya kedua pipi tembam Syifa, " ughh... ni pipi lucu banget sih... kaya Squisyhi aja, mulai sekarang ni pipi gemes bakalan jadi bagian Favorit aku. Jangan berani-berani dikecilin! Oke!" Ucap Vero sambil mencubit-cubit gemas pipi Syifa sedangkan Syifa hanya bisa diam diperlakukan seperti itu oleh Vero.

Tidak lama pipinya mulai memerah tersipu, Syifa dengan cepat mengambil alih posisi tangan Vero yang ingin menangkup pipi tembamnya dengan tangannya sendiri.. menutup kedua wajahnya yang sebentar lagi seperti akan meledak.

"Kenapa, sih?" Goda Vero sambil terkekeh geli melihat tingkah lucu Syifa.

Vero hendak keluar turun dari dalam mobil. Tiba-tiba Syifa menahan tangan Vero dan membuat Vero kembali menatap Syifa.

"Disini aja," ucapnya pada Vero.

Vero tersenyum senang, " kamu nyuruh aku tetep disini? Sama kamu?" Pekiknya senang.

"Nggaklah... maksud aku mobilnya disini aja" Syifa dengan cepat keluar dari mobilnya sambil terkekeh geli melihat wajah kesal Vero.

Syifa bahkan bisa dengan sangat jelas mendengar decakan kekesalan Vero saat mendengar jawaban Syifa.

"Motor kamu?" Tanya Syifa karena tidak melihat keberadaan motor Vero.

Vero mendekat kearah Syifa, "ada kok... aku parkir didepan sana" ucapnya sambil menunjuk kearah tempat yang dimaksud.

"Ohhh... oke deh. Kamu mau mampir dulu? Minum dulu gitu?" Tawar Syifa sambil mengambil sebungkus tisu kecil dari kantongnya.

"Nih, keringat kamu masih banyak bekasnya." Syifa menyodorkan satu tisu kepada Vero.

"Gak usah deh... nanti mandi jug--" perkataan Vero terpotong saat Syifa dengan hati-hati mengelap sisa-sisa bekas keringat dibagian kening dan leher Vero setelah jogging tadi.

Glek..

"Erghhh... Hahahahahaha fa.. gelli..gelhii.. tau" Vero menggeliat-liat kegelian karena sentuhan Syifa.

"Ihhh diem Vero!" Syifa dengan kesusahan dan tetap bersikukuh untuk mengelapkan keringat Vero ditengah-tengah kegelian Vero itu.

Brakkk

"Awww!!" Rintih Vero merasakan punggungnya bersentuhan cukup keras dengan mobil Syifa lalu tubuh gendut Syifa menghimpit didepannya.

"Aduhhh... maaf Ver, kamu gak papa? Ke rumah dulukah?" Ucap Syifa khawatir dan berusaha membantu Vero berjalan.

"Gak... gakpapa kok. Cc..coba kamu diri dulu di depan aku dehhh. Coba kamu rasain punggung aku yang kebentur tadi dari depan, gimana ada yang retak gak?" Ucap Vero menyuruh Syifa berdiri didepannya dan memeriksa punggungnya itu.

Syifa hanya menuruti apa yang dikatakan Vero dan mulai dengan hati-hati menekan-nekan setiap tulang yang bisa ia rasa dengan tangannya di bagian punggung Vero.

"Hmmm... enak juga deh dipeluk kayak gini" desah Vero santai seolah tujuannya diawal menyuruh Syifa merasakan punggungnya dari depan adalah agar Syifa memeluknya.

CEWEK Gendut In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang